Foklor Kearifan Lokal Peninggalan Sejarah Waruga sebagai Wisata Budaya di Desa Sawangan Minahasa Utara
Abstract
Aktifitas melihat pertujukan seni festival budaya dan mengunjungi rumah-rumah tradisional serta mengunjungi peninggalan-peninggalan budaya seperti cagar budaya dan museum disebut dengan wisata pusaka atau wisata budaya . Kekayaan budaya yang dapat dilihat berupa cagar budaya yang merupakan peninggalan sejarah di masa lampau. Cagar budaya merupakan hasil kreasi dari kehidupan manusia dalam pengetahuan kehidupan /kearifan local masyarakat di suatu daerah. Sulawesi Utara khususnya di Minahasa Utara di kecamatan Airmadidi di Desa Sawangan terdapat situs peningglan sejarah berupa kuburan tua yang dinamakan Waruga. Tujuan Penelitian ini mengidentifikasi dan mengklarifikasi serta mendeskripsikan foklor destinasi wisata waruga ; nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Minahasa Utara lewat foklor destinasi Wisata Budaya Waruga. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan data berdasarkan kenyataan secara objektif. Penelitian menghasilkan atau merangkum serta mendokumentasikan foklor kearifan lokal desinasi wisata budaya Waruga Desa Sawangan Minahasa Utara yang dapat dijadikan buku panduan wisata budaya yang digunakan oleh tour guide dan tour plenner yang didalamnya berisi sejarah, kearifan lokal berupa foklar untuk diceritakan/ storytelling kepada wisatawan yang berkunjung di objek wisata Waruga di Kabupaten Minahasa Utara. Hasil Penelitian ini disimpulkan foklor dalam detinasi wisata waruga merupakan hasil peninggalan sejarah pada masa yang telah lewat mencerminkan kehidupan masyarakat pada saat penguburan dan mencerminkan penguasaan dari nenek moyang dalam hal memahat batu membuat ukiran dengan hiasan yang indah yang bermakna semua memberikan gambaran bahwa masyarakat pendukung yang memiliki nilai estetika dan menghormati roh orang yang meninggal sebagai leluhur. Kearifan lokal kelompok masyarakat menganut tiga kepercayaan yaitu: nilai kesejarahan, nilai mitologi dan nilai religius. Nilai-nilai luhur dari peninggalan budaya mengambarkan peradaban dari masyarakat pendukungnya.
Full Text:
PDFReferences
Amanat,T. (2019). Stretegi Pengembangan Destinasi Wisata Berbasis Foklor (Ziara Mitos: Lahan Basis Pariwisata Indonesia. Jurnal Pariwisata Terapan, Vol 3 No 1.
Wibowo, Agus & Gunawan. (2015). Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah.Yogyakarta: Penerbit Pustaka Belajar
Dananjaja, James (2007). Foklor Indonesia. Jakarta :PT Pustaka Grafis Pers.
Pradikta. A. (2013). Strategi Pengembangan Objek Wisata Waduk Gunungrowo Indah dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan asli Daerah Kabupaten Pati. Universitas Negeri Semarang.
Sunaryo.Bambang (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.
Susilo E B. (2018). Potensi Foklor untuk Pengembangan Ekowisata di Kabupaten MAPPI Provinsi Papua. Jurnal Media Konservasi Vol 23 No 1 April 2018 :18-27
Wilopo dan Hakim. (2017). Strategi pengembangan destinasi pariwisata budaya. (Studi kasus pada kawasan situs trowulan sebagai pariwisata budaya unggulan di Kabupaten Mojokerto). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 41. No 1. Januari 2017.
Wahab A dan Solichin. (2017). Analisis Kebijakan Dari Formulasi Ke Penyususnan Model-model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi Aksara.
DOI: https://doi.org/10.24815/jimps.v8i3.25362
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
JIMPS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah indexed by
___________________________________________________________
JIMPS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah
E-ISSN 2614-3658
P-ISSN 2964-7231
Published by History Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Syiah Kuala in collaboration with "Perkumpulan Prodi Pendidikan Sejarah Se- Indonesia"
W :https://jim.unsyiah.ac.id/sejarah
E : jimsejarah@usk.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0