INOVASI PRODUK KERAJINAN GERABAH DI DESA ATEUK JAWO KECAMATAN BAITURRAHMAN KOTA BANDA ACEH
Abstract
ABSTRAK
Produk kerajinan gerabah telah banyak diganti oleh produk-produk lain berbahan plastik atau aluminium yang lebih kuat dan tidak mudah pecah. Inovasi pada produk kerajinan gerabah sangat mempengaruhi peningkatan penjualan, semakin maju teknologi maka produk juga harus diupgrade untuk menyesuaikan zaman dan selera calon pembeli. Penelitian itu bertujuan untuk mengetahui bentuk atau bagian-bagian yang menjadi pengembangan produk kerajinan gerabah dan mengetahui inovasi pada teknik pembuatan produk kerajinan gerabah di Desa Ateuk Jawo, Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek pada penelitian ini berjumlah 4 (empat ) orang yang terdiri dari ketua kelompok dan 3 (tiga) orang anggota kelompok pengrajin kerajinan gerabah. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan produk kerajinan gerabah berinovasi pada desain produknya mengikuti perkembangan pasar, dan untuk ukuran juga lebih beragam. Dahulu produk kerajinan gerabah terbatas untuk keperluan rumah tangga saja, namun seiring perkembangan zaman produk kerajinan gerabah semakin bervariasi. Produk kerajinan gerabah yang diinovasi adalah beulangong (belanga), sudu (tembikar), pot bungong (pot bunga), yang dibuat dengan beberapa variasi dengan model yang menarik. Peunee berinovasi pada ukurannya yang dibuat lebih beragam. Peunee yang berukuran kecil dijadikan sebagai souvenir pernikahan. Dan untuk produk yang diminati setahun terakhir ini adalah variasi dari beulangong. Teknik pembuatan gerabah masih bertahan secara tradisional yang telah diturunkan secara turun-menurun kepada pengrajin gerabah di Desa Ateuk Jawo Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Proses pembuatan gerabah terdiri dari 5 (lima) tahap yaitu pengambilan jenis tanah, pengadukan tanah liat dengan pasir, pembentukan gerabah, pengeringan, dan pembakaran.
Kata kunci : Inovasi Produk, Kerajinan Gerabah, Kota Banda Aceh
ABSTRACT
Pottery handicraft products have been replaced by other products made of plastic or aluminum which are stronger and not easily broken. Innovations in pottery products greatly affect the increase in sales, the more advanced the technology, the product must also be upgraded to suit the times and tastes of prospective buyers. The aim of this study was to find out the shape or parts that became the development of pottery handicraft products and to find out innovations in the technique of making pottery handicrafts in Ateuk Jawo Village, Baiturrahman District, Banda Aceh City. This study uses a descriptive qualitative approach. Subjects in this study amounted to 4 (four) people consisting of the group leader and 3 (three) members of the pottery craftsman group. Determination of subjects in this study using purposive sampling technique. The results of this study indicate that the development of pottery handicraft products innovates in product design following market developments, and for sizes that are also more diverse. In the past, pottery handicraft products were limited to household needs, but as time went on, pottery handicraft products became increasingly varied. The innovated pottery products are beulangong (pot), spoon (pottery), pot bungong (flower pot), which are made in several variations with interesting models. Peunee innovates in sizes that are made more diverse. The small peunee is used as a wedding souvenir. And for products that have been in demand in the past year, this is a variation of beulangong. The technique of making pottery still survives traditionally which has been handed down from generation to generation to pottery craftsmen in Ateuk Jawo Village, Baiturrahman District, Banda Aceh City. The process of making pottery consists of 5 (five) stages, namely taking the type of soil, mixing the clay with sand, forming the pottery, drying, and burning.
Keywords: Product Innovation, Pottery Crafts, Banda Aceh
Full Text:
PDFReferences
Adiputra, K., Suardina, I. N., & Mudra, I. W. (2018). Inovasi Kerajinan Gerabah I Wayan Kuturan Di Desa Pejaten Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Prabangkara: Jurnal Seni Rupa Dan Desain, 22(2), 127–137.
Fedriansah, Tedi. 2015. Seni Kerajinan Gerabah Bumijaya Serabng Banten, Tesis,
Jeff Madura. (2001). Pengantar Bisnis, Jakarta : Salemba Empat.
Kotler, P. dan Armstrong, G. 2007. Dasar-dasar Pemasaran Edisi Ke-9. Jakarta:PT.Indeks
Kurniawan. Andri. 2013. Kerajinan Tradisional. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya.
Lestari, Endah Rahayu. 2019. Manajemen Inovasi : Upaya Meraih Keunggulan Kompetitif. Malang : UB Press
Rahmaton, 2014. Dinamika Sosial Ekonomi Pengrajin Kupiah Riman. Di Gampong Dayah Adan Kabupaten Pidie. Darussalam: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.
Sutomo, 2012. Seba-Serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Surjana, Adhi. 2013. Arabeks. Banda Aceh: Balai Pelestarian Budaya
DOI: https://doi.org/10.24815/jimpkk.v9i2.31216
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.