Persepsi Masyarakat terhadap Konflik Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus, Temminck 1847) dengan Manusia Di Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya
Abstract
ABSTRACT
The Sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus, Temminck 1847) is a rare animal with critically endangered status that must be protected. Habitat transitions, changes in land use, conflicts between elephants and humans cause conflicts to occur and the sustainability of elephants decreases. This research aims to find out whether there are differences in people's perceptions of the conflict between Sumatran elephants and humans based on the characteristics of respondents in Blang Lango Village, Seunagan District, Nagan Raya Regency. The population of this study was the entire community of Blang Lango village by taking a sample of 100 people using a purposive sampling technique. This type of research is descriptive research using quantitative and qualitative approaches. The research was conducted in Blang Lango Village, Seunagan District, Nagan Raya Regency in May 2023. Data was collected using questionnaires, interviews and observations. Quantitative data were analyzed and tested using the Chi-Square test. The results of this research showed that there were differences in gender characteristics with the value of X2count < X2table (5,815 < 12,592), There were no differences in the characteristics of age (17,747 < 24,996), occupation (5,403 < 12,592), education level (12,230 < 21,026), and ethnicity (5,815 < 12,592). The conclusion from the research was that the characteristics of respondents based on gender were differences in perception, while based on age, occupation, education level and ethnicity there were no significant differences in perception.
Keywords: sumatran elephants, perception, conflict.
ABSTRAK
Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus, Temminck 1847) merupakan satwa langka dengan status kritis (critically endangered) yang harus dilindungi. Peralihan habitat, perubahan fungsi lahan, konflik gajah dengan manusia membuat konflik terjadi dan kelestarian gajah menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi masyarakat terhadap konflik gajah sumatera dengan manusia berdasarkan karakteristik responden di Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat desa Blang Lango dengan mengambil sampel 100 orang melalui teknik purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan di Desa Blang Lango Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya pada Mei 2023. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner (angket), wawancara dan observasi. Data kuantitatif dianalisis dan diuji menggunakan uji Chi-Square. Hasil dari penelitian ini diperoleh karakteristik jenis kelamin terdapat perbedaan dengan nilai X2hitung>X2tabel (9,657 > 7,815), pada karakteristik usia (17,747 < 24,996), pekerjaan (5,403 < 12,592), tingkat pendidikan (12,230 < 21,026), dan suku (5,815 < 12,592) tidak terdapat perbedaan. Kesimpulan dari penelitian diperoleh karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terdapat perbedaan persepsi, sedangkan berdasarkan usia, pekerjaan, tingkat pendidikan dan suku tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan.
Kata kunci: gajah sumatera, persepsi, konflik.
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, A., Sayuti, A., Hasanuddin, H., Affan, M., & Wilson, G. (2019). People’s perceptions of elephant conservation and the human-elephant conflict in Aceh Jaya, Sumatra, Indonesia. European Journal of Wildlife Research, 65(5), 1-8.
Afrizal, D., Rustiati, E. L., & Syahri, B. F. (2018). Teknik pengamatan pola pergerakan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dengan teknologi GPS Collar di hutan lindung register 39 KPH IX Kota Agung Utara. Seminar Nasional Hasil Penelitian, 142-150.
Anita, R. R., Elfidasari, D., & Gunaryadi, D. (2018). Perilaku makan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Taman Margasatwa Ragunan. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 4(4), 203-207.
DLHK Aceh. (2021). Penganganan konflik satwa liar (gajah) dan manusia secara komprehensif di Aceh. https://dlhk.acehprov. go.id/2021/02/penanganan-konflik-satwa-liar-gajah-dan-manusia-secara-komprehensif-di-aceh/.
Hamdan, Amran, A., & Asar, S. M. (2017). Persepsi masyarakat terhadap status kawasan Suaka Margasatwa Ko’mara Kabupaten Takalar. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 9(2): 105–113.
IUCN. IUCN Red List of Threatened Species. https://www.iucnredl ist.org/species/7140/45818198
Kuswanda, W. (2018). Karakteristik sosial ekonomi dan kebijakan mitigasi konflik manusia-gajah di Resort Besitang, Taman Nasional Gunung Leuser. Inovasi, 15(2), 153-162.
Maharani, I. A. (2012). Strategi konservasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temminck) di Suaka Margasatwa Padang Sugihan. Tesis/Disertasi Program Megister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Makindi, S. M., Mutinda M. N., Olekaikai, N. K. W., Olelebo, W. L., & Abod, A. A. (2014). Human-wildlife conflicts: causes and mitigation measures in tsavoconservation area, Kenya. IJSR 3(6), 1025-1031.
Mustafa, T., Abdullah, & Khairil. (2018). Analisis habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) berdasarkan Software Smart di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Biostik, 6(1), 1-10.
Pratiwi, P., Rahayu, P. S., Rizal, A., Iswandaru, D., & Winarno, G. D. (2020). Persepsi masyarakat terhadap konflik manusia dan Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus Temminck 1847) di Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Sylva Lestari, 8(1), 98-108.
Seidenticker, J. (1984). Managing elephants depredation in agricultural and forestry projects, world bank technical paper. (ISSN 0153 - 7494). Washington, D.C: The World Bank.
Sukmara, M. D. P., & Dewi, B., S. (2012). Mitigasi konflik manusia dan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) menggunakan Gajah patroli di Resort Pemerihan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jurnal Sains MIPA, 18(3), 91-100.
Sukumar, R. (2003). The living elephants. Evolutionary ecology, behavior, and conservation. Oxford University Press.
Walgito, B. (2003). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Yusnaningsih. (2004). Intensitas konflik gajah (Elephas maximus sumatranus) dengan manusia di sekitar Pos Penelitian Sikundur (Aras Napal) ekosistem Leuser. [Skripsi, Universitas Syiah Kuala], Banda Aceh.
Refbacks
- There are currently no refbacks.