Penyesuaian Diri Wanita Yang Menikah Beda Budaya

Zahrina Arifah, Fadhila Nurul Aulia, Raisyah Aliyah Nadhifah, Ariqa Khairunnisa, Junicha Khairunnisa.MR, Agustian Hasnan Hakim, Kartika Sari

Abstract


Individual adjustment in marriage is essential to achieving a successful and happy marriage. Marriages of different cultures can lead to challenges in marriage life, such as differences in values and customs. This study aims to find out the individual's adaptation to living in a different-cultural marriage. This research uses a qualitative approach to this type of case study. The subjekt selection procedure uses purposive sampling techniques with a total of six individuals who are married to couples of different cultures. Techniques of data collection through observations and interviews. The collected data is analyzed with thematic analysis techniques, using the theory as a reference to coding. The results of the study found that six subjekts were able to adapt well to different cultural marriages. The adaptations carried out included experiences of adaptation and ways of adapting in marriages of different cultures. Adaptation experiences include relationships with spouses, relations with families, and marriage challenges. Therefore, adaptation can be done through communication, agreement, acceptance of differences, understanding, financial management, appetite alignment, and language alignment. The implications of this research are that it can raise public awareness of cultural diversity and the challenges faced by couples of different cultures, reduce prejudice and discrimination, and help couples from various cultures adapt more easily to the new environment.

Penyesuaian individu dalam pernikahan merupakan hal penting untuk mencapai pernikahan yang sukses dan bahagia. Pernikahan beda budaya dapat menyebabkan tantangan dalam kehidupan pernikahan berupa adanya perbedaan nilai maupun adat istiadat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  penyesuaian diri individu dalam menjalani pernikahan beda budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Prosedur pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah subjek enam orang individu yang menikah dengan pasangan yang berbeda budaya. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis tematik menggunakan teori sebagai acuan untuk melakukan coding. Hasil penelitian menemukan bahwa enam subjek mampu menyesuaikan diri dalam pernikahan beda budaya dengan baik. penyesuaian diri yang dilakukan meliputi pengalaman penyesuaian diri dan cara menyesuaikan diri dalam pernikahan beda budaya. Pengalaman penyesuaian diri mencakup hubungan dengan pasangan, hubungan dengan keluarga dan tantangan pernikahan. Oleh karena itu, cara untuk penyesuaian diri dapat dilakukan dengan komunikasi, kesepakatan, menerima perbedaan, memahami, pengelolaan keuangan, penyelarasan selera makanan, dan penyelarasan bahasa. Implikasi penelitian ini yaitu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberagaman budaya dan tantangan yang dihadapi pasangan beda budaya, mengurangi prasangka dan diskriminasi, serta dapat membantu pasangan beda budaya untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.



Keywords


penyesuaian diri; individu; pernikahan beda budaya; Adaptation; individuals; different cultures marriage

Full Text:

PDF

References


Afifah, E. R. N., & Savira, S. I. (2023). Adaptasi wanita di awal pernikahan. Character Jurnal Penelitian Psikologi, Character Jurnal Penelitian Psikologi, 10(03), 268-292. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/54282/43273

Asjuhamdayani, Vivi (2022). Adaptasi pasangan yang menikah melalui proses ta'aruf (studi naratif komunikasi antarpribadi pernikahan melalui ta'aruf di kota Makassar). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/23946/

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative research in psychology, 3(2), 77-101. http://eprints.uwe.ac.uk/11735/2/thematic_analysis_revised_-_final.pdf

Burgess, E. W., & Cottrell, L. S. (1939). Predicting success or failure in marriage. Social Forces, 18(4), 591-592. https://doi.org/10.2307/2570643

Clinebell, H. J., & Clinebell, C. H. (2005). The Intimate Marriage. Religion Online.

Creswell, J. W. (2nd ed). (2006). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approach. Sage publications.

Dewi, R. K. (2017). Adaptasi budaya dalam pernikahan etnis tionghoa-jawa. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 32-37. https://doi.org/10.14710/interaksi.6.2.32-37

Esterberg, K. G. (2002). Qualitative methods in social research. McGraw Hill.

Farlina, F., Khairulyadi, Anjar, Y. A. (2022). Pola adaptasi pasangan beda etnis di aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, 7(2).

Halim, M. V. (2023). Kompetensi komunikasi antarbudaya dalam pernikahan pasangan etnis tionghoa dan etnis jawa di kabupaten jember. Century: Journal of Chinese Language, Literature and Culture, 11(2), 84-96.

Henry. (2022, Februari 10). Ada Ratusan Suku, 89 Persen Pasangan Menikah di Indonesia Berasal dari Satu Suku. Liputan 6. https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4195186/ada-ratusan-suku-89-persen-pasangan-menikah-di-indonesia-berasal-dari-satu-suku

Hurlock, E. B. (2009). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga.

Indriani, R. (2014). Pengaruh kepribadian terhadap kepuasan perkawinan wanita dewasa awal pada fase awal perkawinan ditinjau dari teori trait kepribadian big five. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 3(1), 33-39. http://www.journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpkk20a774a1b6full.pdf

Kendhawati, L., & Purba, F. D. (2019). Hubungan kualitas pernikahan dengan kebahagiaan dan kepuasan hidup pribadi: Studi pada individu dengan usia pernikahan 1-5 tahun di Bandung. Jurnal Psikologi Undip, 18(1), 106-115.

Kurniawan, A. J. (2019). Komunikasi Antarbudaya dalam Akulturasi Perkawinan Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing di Kota Medan Sumatera Utara. Repositori USU. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23819

Lapau, B. (2012). Metode Penelitian Kesehatan: Metode ilmiah penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Liamputtong, P. (2009). Qualitative data analysis: conceptual and practical considerations. Health Promotion Journal of Australia, 20(2), 133–139. https://doi.org/10.1071/he09133

Meliani, F., Sunarti, E., & Krisnatuti, D. (2014). Faktor demografi, konflik kerja keluarga, dan kepuasan perkawinan istri bekerja. Jurnal Ilmu Kelompok dan Konseling, 7(3), 133-142. https://doi.org/10.24156/jikk.2014.7.3.133

Nadia, N., Janah, N., & Bustamam, N. (2017). Hubungan resolusi konflik pasangan suami istri bekerja dengan kepuasan pernikahan pada usia pernikahan 3-5 tahun. Jurnal Suloh, 2(2), 22-31. https://jurnal.usk.ac.id/suloh/article/view/14101/10683

Pakpahan P. M., Suprihatini, T., Rakhmad, W. N., & Rahardjo, T. (2015). Memahami adaptasi dalam Komunikasi Antarbudaya (Kasus Pernikahan Antar Etnis Batak – Cina). Interaksi Online, 3(4). https://www.neliti.com/publications/184050/memahami-adaptasi-dalam-komunikasi-antarbudaya-kasus-pernikahan-antaretnis-batak#cite

Pramudito, A. A. (2017). Merenda Cinta Melintas Budaya Hingga Senja Tiba (Studi Literatur tentang Perkawinan Antar-Budaya). Buletin Psikologi, 25(2), 76-88.

Romdhon, A., & Wahyuningsih, H. (2018). Hubungan antara pengungkapan-diri dan kepuasan pernikahan dengan dimediasi intimasi. Psikologika, 99-107. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol18.iss1.art10

Sugiyono, D. (2018). Metode penelitian pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Yusuf, M. A.(2017). Metode Penelitian: kuantitatif, kualitatif, dan penelitian gabungan. Kencana.

Xīnmiáo, Z. (2019). KuàWénHuàJiāoJìShīWùYuánYīnFēnXīJíQǐShì. ZhèJiāngGōngMàoZhíYèJìShùXuéYuànXuébBào, 19, 73-77. https://doi.org/10.3969/j.issn. 1672-0105.2019.04.016

Zakiah, Z. & Putra, M. G. B. A. (2017). Adaptasi pasangan suami istri yang berbeda agama terhadap keluarga pasangan. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 6, 67-80.




DOI: https://doi.org/10.24815/skpj.v2i2.30834

Copyright (c) 2024 Syiah Kuala Psychology Journal