Regulasi Diri Dan Perilaku Cyberloafing Pada Pegawai Negeri Sipil Di Banda Aceh
Abstract
Regulasi diri adalah bentuk pengendalian diri dimana individu bisa dapat fokus dengan tujuannya. Salah satu perilaku yang sering dilakukan seseorang saat bekerja adalah perilaku cyberloafing. Cyberloafing adalah perilaku pegawai yang menggunakan akses internet instansi selama jam kerja untuk keperluan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan regulasi diri dengan perilaku cyberloafing pada Pegawai Negeri Sipil di Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dengan total keseluruhan sampel adalah 176 responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur Self-Regulation Scale untuk mengukur regulasi diri dan Skala Cyberloafing untuk mengukur perilaku cyberloafing. Analisis data menggunakan teknik korelasi Pearson dengan r=-263, (p < 0.05) yang menunjukkan adanya hubungan negatif yang terjadi antara regulasi diri dan perilaku cyberloafing pada Pegawai Negeri Sipil di Banda Aceh. Hal ini berarti semakin tinggi regulasi diri yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil maka semakin rendah perilaku cyberloafing yang dilakukan.
Self-regulation is a form of self-control where individuals can focus on their goals. One of the behaviors that is often done by someone while working is cyberloafing behavior. Cyberloafing is the behavior of employees who use agency internet access during working hours for purposes not related to work. This study aims to determine the relationship between self-regulation and cyberloafing behavior in Civil Servants in Banda Aceh. This study uses a quantitative approach with incidental sampling sampling technique with a total sample of 176 respondents. Data collection in this study used a self-regulation scale measure to measure self-regulation and cyberloafing scale to measure cyberloafing behavior. Data analysis using Pearson correlation technique that shows the value of the correlation coefficient (r) -263 with a significance value (p) = 0,000 (p <0.05) which indicates a negative relationship that occurs between self-regulation and cyberloafing behavior on Civil Servants in Banda Aceh. This means that the higher the self-regulation owned by Civil Servants, the lower the cyberloafing behavior that is carried out.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anugrah, P., & Margaretha, M. (2013). Regulasi diri mempengaruhi perilaku cyberloafing yang dimoderasai oleh berbagai karakteristik individual mahasiswa kristen maranatha. In: Seminar Nasional & Call for Paper "Perkembangan Kewirausahaan dan Tantangannya dalam Menghadapi Perekonomian Indonesia di Masa yang Akan Datang", 19-20 Juni 2013, Bandung..DiaksesMelaluiHttp://repository.maranatha.edu/4058/1/regulasi%20diri%20dan%20 cyberloafing.pdf. Pada tanggal 6 september 201
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet. (2018). Artikel. Profil pengguna internet Indonesia. 2012. Diakses dari https://apjii.or.id/survei2017.
Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social cognitive theory, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, NJ.
Baumeister, R. F. (2005). The cultural animal: Human nature, meaning, and social life. New York: Oxford University Press.
Beugre, C. D., & Daeryeong, K. (2006). Cyberloafing: Vice or virtue?. Emerging Trends and Challenges in Information Technology Management, 1, 834-835. https://doi.org/10.4018/978-1-59904-019-6.ch228
Blanchard, A., & Henle, C. (2008). Correlates of different forms of cyberloafing: The role of norms and external locul of control. Computer in Human Behavior, 24(3), 1067-1084. https://doi.org/10.1016/j.chb.2007.03.008
Harsono, S., Pantow, J. T., & Marentek, E.V. (2014). Pemanfaatan internet dalam menjalankan tugas pegawai negeri sipil di kantor walikota bitung. Journal acta diurna 3(2).
Hastuti, C., P. (2017). hubungan antara regulasi diri dan komitmen afektif dengan cyberloafing pada karyawan perpustakaan universitas sebelas maret surakarta. Tesis. Universitas Sebelas Maret.
Kurniawan, H., & Nastasia, K. (2018). Hubungan self-regulation dengan perilaku cyberloafing pada mahasiswa pasca sarjana. Psyche 165 Journal, 11(2), 1–10.
Lim, V. K. G. (2002). The IT way of loafing on the job: Cyberloafing, neutralizing, and organizational justice. Journal of Organizational Behavior, 23(5), 675-694.
Lim, V. K., & Chen, D. J. (2009). Cyberloafing at The Workplace: Gain or Drain on Work? Behaviour & Information Technology, 31(4), 343-353. http://dx.doi.org/10.1080/01449290903353054
Nisaurrahmadani, S., H. (2012). Hubungan stress kerja dengan perilaku cyberloafing pada karyawan administrasi. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
Ovarec, J. A. (2002). Constructive approaches to internet rection in the workplace. Communication of the ACM, 45 (1), 60-63. https://doi.org/10.1145/502269.502298
Papalia, D.E., Olds, S. W., Feldman, R. D. (2008). Human development, (Edisi 9). New York: The Mc Graw-Hill Companies.
Prasad, S., Lim, V.K.G., & Chen, D.J.Q. (2010). Self-regulation, individual characteristics and cyberloafing, Proceedings of the 14th Pasific Asia. Conference on Information Systems (PACIS). paper 159, 1641-1648.
Sin. L. G., Bus, M., & Purnamasari. R. (2011). China e-commerce market analysis forecasting and profiling internet user. IEEE International Summer Conference of Asia Pacific Business Innovation and Technology Management. doi:10.1109/apbitm.2011.5996297
Schwarzer, R.; Diehl, M.; Schmitz, GS. Self-Regulation Scale. 1999. Diakses dari http://www.fu-berlin.de/gesund/skalen pada tanggal 16 april 2018.
Ugrin, J. C., Pearson, J. M., Odom, M. D. (2008). Cyber-slacking: Self-control, prior behavior and The impact of deterrence measures. Review of Business Information Systems, 12, 75-87 doi:10.19030/rbis.v12i1.4399.
Widya A., V., Sari, M. T., & Imawati, D. (2021). Hubungan antara self-control dengan perilaku cyberloafing pada pegawai Dinas X kota Samarinda. Motivasi, 9(1), 40-46.
DOI: https://doi.org/10.24815/skpj.v1i2.28437
Copyright (c) 2023 Syiah Kuala Psychology Journal