Distribusi spasial lahan kopi eksisting berdasarkan ketinggian dan arahan fungsi kawasan di kabupaten Aceh Tengah

Uda Chandra, Yulia Dewi Fazlina, Muhammad Rusdi

Abstract


Abstrak. Data  spasial  adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek di bumi. Data  spasial  pada  umumnya  berdasarkan  peta  yang  berisikan  interprestasi  dan  proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi, kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa negara. Kopi juga   merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari 1,5 juta jiwa petani kopi di Indonesia, sejak tahun 1992 petani kopi Arabika Gayo telah  terlibat  dalam  program  sertifikasi  produk yang  berprinsip  pada  sistem  pertanian berkelanjutan. Tanaman kopi diperkirakan berasal dari hutan-hutan tropis di kawasan Afrika. Coffea arabica dianggap berasal dari kawasan pegunungan tinggi di barat Ethiopia  maupun  di  kawasan  utara  Kenya, di dunia perdagangan dikenal beberapa golongan kopi, tetapi yang paling sering dibudidayakan hanya kopi Arabika, Robusta, dan Liberika. Data spasial merupakan representasi dari objek spasial yang ada pada dunia nyata. Data  spasial  merupakan  salah  satu  item  dari  informasi,  dimana  didalamnya terdapat   informasi   mengenai   bumi   termasuk   permukaan   bumi,   dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir. Data spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya: citra satelit, peta analog, foto udara dan data survei lapangan. Sebaran spasial perkebunan kopi arabika di Kabupaten Aceh Tengah seluas 1080,88 Ha. Rata – rata sebaran perkebunan kopi arabika di tiap kecamatan berada pada ketinggian 125 – 2000 mdpl. Seluas 1012 Ha berada pada ketinggian 1000 – 2000 mdpl, sedangkan 68,88 Ha berada diketinggian 125 – 1000 mdpl. Seluas 1040,70 Ha lahan kopi berada pada kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) yang tersebar di 13 kecamatan sedangkan seluas 40.18 Ha berada dikawasan Hutan Lindung (HL) yang tersebar di 6 kecamatan.

Abstract. Spatial data is data that refers to object representation on earth. Spatial data generally refers to maps that contain interpretations and projections of all phenomena that exist on the earth, coffee is one of the commodities that have high economic value among other plants and as a source of foreign exchange. Coffee also becomes no less than 1.5 million people of coffee farmers in Indonesia, since 1992 Gayo Arabica coffee farmers have been involved in principled product certification programs on sustainable farming systems. Coffee plants are thought to originate from tropical forests in the African region. Coffea arabica also comes from a high area in western Ethiopia or in the northern region of Kenya, in the world of trade is known for some coffee, but the most commonly cultivated only Arabica, Robusta, and Liberika coffee. Spatial data is a representation of spatial objects in the real world. Spatial data is one of the items of information, in which there is information about the earth including the earth's surface, base, oceanic and undersea atmosphere. Spatial data can be generated from a variety of sources, namely: satellite imagery, analog maps, aerial photographs and field survey data. Spatial distribution of Arabica coffee plantations in Central Aceh Regency covering 1080.88 Ha. The average distribution of Arabica coffee governance in each district is at an altitude of 125-2000 masl. An area of 1012 Ha is at an altitude of 1000 - 2000 masl, while 68.88 Ha is at an altitude of 125-1000 masl. Covering an area of 1040.70 Ha of coffee land is in the area of Other Use Areas (OUA) which are scattered in 13 temporary sub-districts covering an area of 40.18 Ha located in the Protected Forest (PF) area spread over 6 districts.


Keywords


Data Spasial; Kopi Arabika gayo; Kopi Eksisting; Ketinggian Lahan, Arahan Fungsi Kawasan ; spatial data; Gayo Arabica coffee; Existing Coffee; Land height; Direction of Regional Functions

Full Text:

PDF

References


AAK, 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Kanisius, Yogyakarta.

AEKI. 2013. Laporan Realisasi Ekspor Kopi Arabika Provinsi Aceh. Aceh (ID): AEKI.

Bay, 2002. Mengenal SIG dan Data Spasial. Diakses dari http://osgeo.ft.ugm.ac.id/mengenal-sig-dan-data-spasial/ pada hari Rabu, 27 Juli, 2016.

BPS Aceh, 2013. Provinsi Aceh dalam Angka 2012. Aceh (ID): BPS.

BPS Aceh Tengah, 2017 Aceh Tengah Dalam Angka 2017

Cahyono, Bambang. 2012. Sukses Berkebun Kopi. Penerbit Mina: Jakarta.

Dinas Perkebunan Provinsi Aceh. 2013. Prospek Pengembangan Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Aceh (ID): Disbun.

Ekadinata, A, dkk. 2008. Sistem Informasi Geografis untuk Pengolalaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam. Buku 1 : Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh menggunakan ILWIS Open Source : World Agroforestry Centre. Bogor.

Giroh, D. Y, H. Y. Umar, and W. Yakub. 2010. Structure, conduct and performance of farm gate marketing of natural rubber in Edo and Delta States, Nigeria. African Journal of Agricultural Research 5 (14): 1780-1783.

Herman Sofyandi, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Howe, D.R. (1991), Data Analysis for Database Design, Edward Arnold, London, UK.

ICO. 2013. International Coffee Organization. http://www.ico.org. ICO

Jaya, W. K. 2001. Ekonomi Industri. Edisi Kedua. Yogyakarta (ID). Fakultas Ekonomi Pr, Universitas Gajah Mada.

Laurini, R. and Derek T. 1993, Fundamental of Spatial Information Systems, Academic Press, London, UK.

Lo, C. P. and A.K.W. Yeung 2002, Concepts and Techniques of Geographic Information Systems, Prentice Hall of India Private Limited, New Delhi, India.

Najiyati, S., dan Danarti, 1997. Budidaya Kopi dan Pengolahan Pasca Panen. Penebar Swadaya, Jakarta.

Panggabean, Edy 2011, Buku Pintar Kopi, Penerbit PT AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Pelupessy. W. 2003. Enviromental Issues in the Production of Beverages: Global Coffee Chain. In Mattsson B, Sonesson U, editor. Enviromental Friendly Food Processing. Cambridge England:CRCPress, Woodhead Publishing Limited.hlm 95-115

Rahardjo, P. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya: Jakarta.

Retnandari, N.D dan Tjokrowinoto M. 1991. Kopi Kajian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit Aditya Media

Siswoputranto, P.S., 1992. Kopi Internasional dan Indonesia. Kanisius, Yogyakarta

Spillane, James J. 1990. Komoditi Kopi dan Peranannya Dalam Perekonomian Indonesia. Yogyakarta : Kanisius.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v3i4.9587

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id