Analisis Kecukupan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kota Bireuen
Abstract
Abstrak. Pesatnya pertumbuhan penduduk dan tingginya perkembangan pembangunan, menyebabkan banyaknya kawasan yang beralih fungsi menjadi kawasan yang bukan peruntukan yang sesuai yang telah ditetapkan oleh pemerintah termasuk ruang terbuka hijau (RTH) yang berfungsi untuk menunjang kualitas hidup masyarakat di dalam suatu kota baik dari segi lingkungan maupun kesehatan. Pesatnya perkembangan suatu kota tentu banyak menarik minat masyarakat untuk pindah menuju kota tersebut, semakin meningkatnya jumlah penduduk tentu juga meningkatkan kebutuhan akan oksigen. Untuk itu Kota Bireuen dituntut mampu menyediakan RTH untuk mengimbangi kebutuhan oksigen masyarakat kota itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung ketersediaan RTH yang direncanakan di dalam RDTR Kota Bireuen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada lah metode deskriptif dengan teknik survai. Sedangkan analisis kecukupan RTH menggunakan rumus berdasarkan luas daerah dibagi dengan RTH yang tersedia. Hasil perhitungan analisis RTH di dapat bahwasannya RTH Kota Bireuen sebesar 46,96%.
Kata Kunci: Bireuen, RTH, RDTR
Abstrack. The rapid growth of population and the high development of the developmental, causing the number of areas that switch functions to areas that are not appropriate designation established by the government including green open space (GOS) that serves to support the quality of life of people in a city both in terms of environment and health . The rapid development of a city would attract many people to move to the city, the increasing number of people of course also increases the need for oxygen. For that Bireuen City is required to provide GOS to compensate for the oxygen needs of the people of the city itself. This study aims to calculate the planned GOS availability in the DSP of Bireuen City. The method used in this research is descriptive method with survey technique. While the analysis of GOS adequacy using the formula based on the area divided by the available GOS. The calculation result of GOS analysis can be that the GOS of Bireuen City is 46.96%.
Keyword: Bireuen, GOS, DSP
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bahri, S., Darusman, dan A.Ali, S. 2012. Kebutuhan ruang terbuka hijau Kota Banda Aceh. Jurnal Manajemen Sumber Daya Lahan, 1(1): 10-22.
Menteri-Pekerjaan-Umum. 2008. Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbukja Hijau Di Kawasan Perkotaan. Jakarta.
Pemerintahan-Republik-Indonesia. 2007. Undang-undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
Pemerintahan-Republik-Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. Jakarta: Pemerintahan Republik Indonesia.
Peraturan-Pemerintah-Kabupaten-Bireuen. 2013. Qanun No. 7 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2032. Bireuen.
Santoso, B., Hidayah, R., dan Sumardjito. 2012. Pola pemanfaatan ruang terbuka hijau pada kawasan perkampungan Plemburan Tegal, Ngaklik Sleman. Jurnal Inersia, VIII(1).
Wahyuhana, R. T., dan Sugiri, A. 2014. Kajian perencanaan tata runag untuk memfasilitasi kegiatan non-pertanian di Kecamatan Sukerejo, Kabupaten Kendal. Jurnal Wilayah Lingkungan, 2(2).
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v3i3.8228
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id