Pengujian Alat Pengering Surya Sederhana dan Modifikasi Menjadi Alat Pengering Hybrid
Abstract
Abstrak. Pengering hybrid merupakan pengering yang menggunakan dua atau lebih sumber energi untuk proses penguapan air. Tujuan dari penelitian ini adalah memodifikasi alat pengering surya sederhana menjadi alat pengering hybrid dengan tambahan energi panas dari pembakaran tempurung kelapa untuk melakukan uji pengeringan pada kacang hijau. Distribusi suhu rata-rata pada alat pengering hybrid pengeringan kacang hijau menggunakan energi panas matahari, kombinasi dan biomassa masing-masing adalah 49oC,50oC dan 35oC dengan iradiasi matahari masing-masing menggunakan energi panas matahari dan kombinasi adalah 360,47W/m2 dan 362,79W/m2. Kelembaban relatif pada alat pengering hybrid saat pengeringan kacang hijau menggunakan energi panas matahari, kombinasi dan biomassa masing-masing adalah 44,69%, 45,69% dan 57,75%. Kecepatan udara pada alat pengering hybrid saat pengeringan kacang hijau menggunakan energi panas matahari, kombinasi dan biomassa masing-masing adalah 0,11 m/s , 0,1 m/s dan 0,08 m/s. Pengeringan kacang hijau menggunakan sumber panas dari energi matahari, sumber panas kombinasi energi matahari dengan pembakaran biomassa dan menggunakan energi pembakaran biomassa menghasilkan kadar air akhir biji kacang hijau masing-masing sebesar 8,42%, 8,27% dan 10,75%. Besarnya energi biomassa yang dihasilkan saat pengering selama 10 jam adalah 272,142 MJ. Besarnya energi matahari saat pengeringan kacang hijau menggunakan sumber energi matahari dan sumber panas kombinasi energi matahari dengan pembakaran biomassa adalah 3,22 MJ dan 3,14 MJ.
Testing of Simple and Modified Solar Dryers Become a Hybrid Dryer Tool
Abstract. A hybrid dryer is a dryer that uses two or more sources of energy for the evaporation process of water. The purpose of this study is to modify the simple solar drying tool into a hybrid drying tool with additional heat energy from coconut shell combustion to test drying on green beans. The average temperature distribution of green peanut drying dryers using solar thermal energy, combination and biomass are respectively 49oC, 50oC and 35oC with solar irradiation each using solar thermal energy and the combination is 360,47W/m2 and 362, 79 W/m2. The relative humidity in the hybrid drier when drying green beans using solar thermal energy, combination and biomass are 44.69%, 45.69% and 57.75%, respectively. The air velocity in the hybrid drier when drying green beans using solar thermal energy, combination and biomass are 0.11 m/s, 0.1 m/s and 0.08 m/s respectively. Drying of green beans using a source of heat from solar energy, a combination of solar energy sources with biomass combustion and using biomass combustion energy to produce the final content of green beans seeds by 8.42%, 8.27% and 10.75% respectively. The amount of biomass energy produced during drying for 10 hours is 272,142 MJ. The amount of solar energy during drying of green beans using solar energy sources and the combined heat source of solar energy with biomass burning is 3.22 MJ and 3.14 MJ.
Keywords
References
Astawan, Made. 2005. Info Teknologi Pangan Department of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology and Enginering, Bogor Agricultural University.
Himawanto. D.A. dan M. Nadjib. 2013. Pengeringan tembakau dengan sistem hybrid. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika. 16 (1) : 1-9.
Fekawati, R. 2010. Uji Performansi Pengering Efek Rumah Kaca Hybrid Tipe Rak Berputar Pada Pengeringan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Skripsi. Jurusan Teknologi Pertanian. IPB Bogor.
Syah, H., R. Agustina. R. Moulana. 2016. Rancang bangun pengering surya tipe bak untuk biji kopi. Jurnal Rona Teknik Pertanian. Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. 9(1) : 25-39
Taib. G., G. Said dan S. Wiraatmadja. 1987. Operasi Pengeringan pada Pengolahan Hasil Pertanian. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
Triono, A. 2006. Karakteristik briket arang dari campuran serbuk gergajian kayu afrika (Maesopsis eminii Engl) dan sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) dengan penambahan tempurung kelapa (Cocos nucifera L). Skripsi. Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Winarno, FG. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumsi. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v3i3.8123
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id