Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Nasa dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L). Asal Biji.
Abstract
Abstrak. Penelitian tentang Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Nasa dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L). Asal Biji, telah dilakukan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh. Penelitian dimulai dari bulan Januari sampai Juni 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk organik cair Nasa dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah, serta interaksi antara kedua factor tersebut. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial yang terdiri atas 2 faktor dengan pola 3 x 3. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk organik cair Nasa dan faktor kedua adalah jarak tanam. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman umur 20, 40, 60 HSPT, jumlah daun umur 20, 40, 60 HSPT, bobot berangkasan basah, bobot berangkasan kering, berat umbi kering, jumlah umbi, diameter umbi dan potensi hasil. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi pupuk organik cair Nasa berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20 HSPT, bobot berangkasan basah, bobot berangkasan kering, berat umbi kering, jumlah umbi, potensi hasil, serta berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 40 HSPT. Pertumbuhan dan hasil terbaik dijumpai pada konsentrasi 5 ml/L air. Jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 40 HSPT, jumlah daun umur 40 HSPT, berat umbi kering, potensi hasil, serta berpengaruh nyata terhadap bobot berangkasan kering. Pertumbuhan dan hasil terbaik dijumpai pada jarak tanam 15 cm x 15 cm. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara konsentrasi pupuk organik cair Nasa dengan jarak tanam terhadap tinggi tanaman 20 HSPT, serta interaksi yang nyata terhadap bobot berangkasan basah, bobot berangkasan kering dan potensi hasil. Interaksi terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan antara konsentrasi pupuk organik cair Nasa 5 ml/L air dengan jarak tanam 15 cm x 15 cm.
Effect of Nasa Liquid Organic Fertilizer Concentration and Planting Distance to Growth and Red Onion Plant Results (Allium ascalonicum L). Origin of SeedsAbstract. Research on the Effect of Nasa Liquid Organic Fertilizer Concentration and Planting Distance to Growth and the Result of Red Onion (Allium ascalonicum L). The Origin of Seeds, has been done in the Experimental Garden and Horticultural Laboratory of the Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University of Darussalam Banda Aceh. This study starts from January to June 2016. This study aims to determine the effect of Nasa liquid organic fertilizer concentration and plant spacing on the growth and yield of shallot crops, and the presence or absence of interaction between the two factors. The design used in this research is Randomized Block Design The factorial pattern consists of 2 factors with 3 x 3 pattern. The first factor is the concentration of liquid organic fertilizer Nasa and the second factor is plant spacing. The parameters observed were plant height of 20, 40, 60 HSPT, number of leaves aged 20, 40, 60 HSPT, wet weighted weights, dry weighted weights, tuber weight, tuber number, tuber diameter and yield potential. The results showed that the concentration of Nasa liquid organic fertilizer had very significant effect on plant height of 20 HSPT, wet trimmed weight, dry weighted weight, dry bulb weight, tuber number, yield potential, and significant effect on plant height of 40 HSPT. The best growth and yield is found at a concentration of 5 ml / L of water. Plant spacing has a very significant effect on plant height of 40 HSPT, number of leaves aged 40 HSPT, weight of dry bulb, yield potential, and significant effect on dry-weighted weights. Growth and yield of best plants are found at plant spacing of 15 cm x 15 cm. There is a very real interaction between the concentration of Nasa organic liquid fertilizer with plant spacing to plant height of 20 HSPT, as well as the apparent interaction of wet weighted weights, dry weighted weights and yield potential. The best interaction was obtained by a combination of the treatment of concentration of liquid organic fertilizer Nasa 5 ml / L of water with spacing of 15 cm x 15 cm.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Direktorat Jenderal Pertanian. 1989. Bercocok Tanam Hortikultura Seri Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan. Jakarta.
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya (Terjemahan oleh Herawati Susilo). UI Press, Jakarta.
Jumin, H.B. 1988. Dasar-dasar Agronomi. Rajawali Press. Jakarta.
Keddy, P. A. 1991. Competition Population and Community Biology. St. Edmundsbury Press Ltd. Great Britain
Kementerian Pertanian Republik Indonesia Sub-sektor Hortikultura. Produksi Bawang Merah Menurut Provinsi, 2011-2015. http://www.pertanian.go.id/ap_pages/mod/datahorti. Diakses tanggal : 6 April 2017.
Martani, E., T. Yuwono, I.D. dan Priyambodo. 2002. Alternatif Bioteknologi Untuk Meningkatkan Peranan Mikrobia Dalam Pertanian MasaDepan. Makalah disampaikan pada SeminarFakultas Pertanian UniversitasGadjah Mada Menjawab Tantangan. Yogyakarta.
Neli, S., Jannah, N., dan Rahmi, A. 2016. Pengaruh Pupuk Organik Cair Nasa dan Zat Pengatur Tumbuh Ratu Biogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena L.) Varietas Antaboga-1. J. Agrifor, XV(2): 297-308.
Nugrahini, T. 2013. Respon Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Tuk-tuk Terhadap Pengaturan Jarak Tanam dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Nasa. J. Ziraa’ah. 36(1):60-65.
Prihmantoro, H. 1999. Memupuk Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rajiman, 2011. Aplikasi Pembenahan Tanah dan Jarak Tanam di Lahan Pasir Pantai Untuk Produksi Bawang Merah. J. Teknologi. 2: 83-92.
Rahayu, E. dan Berlian, N. 2007. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Setyati Harjadi, M.M.S. 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.
Sitepu, B. H., S. Ginting dan Mariati. 2013. Respon Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium AscalonicumL. Var. Tuktuk) Asal Biji Terhadap pemberian Pupuk Kalium dan Jarak Tanam J. Online Agroekoteknologi. 1(3):711-724.
Sumarni, N dan A. Hidayat., 2005. Budidaya Bawang Merah. Panduan Teknis PTT Bawang Merah No. 3. Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) Lembang. Bandung.
Supriadi. 1986. Respon Kacang Tanah Terhadap Kerapatan dan Zat Penghambat Tumbuh. Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.
Sutejo, M.M. dan A.G. Kartasapoetra. 1995. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Syafruddin, Nurhayati dan Wati, R. 2012. Pengaruh Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung Manis. J. Floratek 7: 107-114.
Wibawa, A. 1998. Intensifikasi Pertanaman Kacang-kacangan Melalui Pemupukan. Warta Pusat Penelitian Kacang-kacangan. 14(3): 225-247.
Wibowo, S. 2007. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah dan Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v3i2.7531
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id