Pengaruh Waktu Inkubasi Kapur dan Abu Sekam Terhadap Perubahan Beberapa Sifat Kimia Ultisol
Abstract
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh waktu inkubasi kapur dan abu sekam terhadap perubahan beberapa sifat kimia Ultisol dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang dilakukan pada tanah yang sama, dengan 2 bahan yang berbeda yaitu kapur dan abu sekam. Dosis diberikan sebanyak 4 taraf dan diulang 4 kali sehingga terdapat 8 perlakuan dan 32 satuan percobaan dengan waktu inkubasi selama 2, 4 dan 6 minggu. Untuk melihat perbedaan hasil perlakuan digunakan uji F dan dilanjutkan dengan uji (BNT0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama inkubasi kapur dan abu sekam maka kemasaman tanah (pH), Kapasitas Tukar Kation (KTK), P-tersedia semakin meningkat dan Al-dd semakin menurun. Inkubasi 6 minggu merupakan waktu yang tepat untuk menaikkan pH, KTK dan meningkatkan P-tersedia, kecuali pada pH pemberian abu sekam waktu yang tepat adalah inkubasi 4 minggu. Sedangkan Al-dd pada inkubasi 2 minggu kapur dan abu sekam sudah hilang dan tak terukur. Dapat disimpulkan bahwa, kapur dolomit dan abu sekam pada Ultisol memberikan perbedaan yang sangat nyata pada pH, P-tersedia, KTK dan Al-dd.
The Effect of Incubation Time of Calcium and Husk Ash on Changes in Some Chemical Properties of Ultisol
Abstract. This study aims to examine the effect of incubation time of calcium and husk ash on changes in some chemical properties of Ultisol by using a non-factorial Completely Randomized Design (RAL) performed on the same soil, with 2 different materials which were calcium and husk ash. The dose was given 4 levels and repeated 4 times so that there were 8 treatments and 32 experimental units with incubation time for 2, 4 and 6 weeks. To see the differences of treatment result, F test continued with test (BNT0,05) were used. The results showed that the longer incubation of calsium and husk ash acidity (pH), Cation Exchange Capacity (CEC) and P-available increased and Al-dd decreased. The 6 weeks incubation was the exact time to increase pH, CEC and increase P-available, except the exact time for pH of husk ash, i.e which was 4 weeks incubation. While Al-dd on 2 weeks incubation, calcium and husk ash had been disappeared and immeasurable. It can be concluded that dolomite calcium and husk ash on Ultisol showed a very significant difference in pH, P-available, CEC and Al-dd.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Sri Adiningsih, J. dan Mulyadi. 1993. Alternatif Teknik Rehabilitasi dan Pemanfaatan Lahan Alang-Alang. hal. 29-50. dalam S. Sukmana, Suwardjo, J. Sri Adiningsih, H. Subagjo, H. Suhardjo, Y. Prawirasumantri (Ed.). Pemanfaatan Lahan Alang-Alang untuk Usaha Tani Berkelanjutan. Prosiding Seminar Lahan Alang-alang. Bogor.
Susanti, E. 1994. Penurunan Kadar Best (Fe) dengan Abu Sekam Padi sebagai Media Penukar Ion. Skripsi UPN “ Veteran “ Jawa Timur.
Kuswandi. 1993. Pengapuran Tanah Pertanian. Edisi Revisi. Yogyakarta: Kanisius.
Mengel, K. and E. A. Kirkby. 1987. Principles of Plant Nutrition. International Potash Institute. Switzerland.
Raihan, S., Hairunsyah, A. Noor, dan Y. Raihana. 2005. Peranan Beberapa Macam Bahan Organik dan Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung di Lahan Kering. http://www.google.com/scholar, diakses pada tanggal 18 Maret 2017.
Kussow, W. R. 1971. Introduction to Soil Chemistry. Soil Fertility Project. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
Iqbal, R. 2011. Pengaruh Pemberian Kapur CaCO3 terhadap Sifat Kimia Ultisol. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Kanisius (Anggota IKPI). Yogyakarta.
Sims, J. T. 1986. Soil pH Effect on the Distribution and Plant Availability of Manganese, Copper and Zinc. Soil Sci Soc Am J. Vol 50 : 367-373.
Kamprath, EU., Foy CD. 1997. Interaksi Kapur-Pupuk Tanaman pada Tanah-Tanah Masam. dalam Engelstad O. P. (ed). Teknologi dan Penggunaan Pupuk. Edisi Ketiga. (terjemahan Goenadi G.H.) Gadjah Mada University. Press. hal. 132-227.
Hakim, N., Nyakpa, M.Y., Lubis, A.M., Nugroho, S.G., Diha, M.A., Hong, G.B. dan Bailey, H.H. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung. Universitas Lampung. hal. 488.
Ilyas, Syekhfani dan Prijono, S. 2000. Analisis Pemberian Limbah Pertanian Abu Sekam Sebagai Sumber Silikat pada Andisol dan Oxisol terhadap Pelepasan Fosfor Terjerap dengan Teknik Perunut. Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi. Malang.Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Jakarta.
Indrasari, A., Syukur. A. 2006. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Unsur Hara Mikro terhadap Pertumbuhan Jagung pada Ultisol yang Dikapur. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. Vol 6. hal. 116-123.
Paiman, A. 1999. Efek Pemberian berbagai Amelioran dan Abu terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai pada Lahan Gambut. Jurnal Agronomi 10 (2):85-92.
Alridiwirsah, Asritanarni, M., Riko, R.A. dan Simamora. 2011. Pengaruh Abu Sekam Padi dan Pupuk Seprint terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka. Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UMSU Medan, Medan.
Bell, P.F. dan Simmons, T.F. 1997. Silicon Concentration of Biological Standards. Soil Science Society of America J., 61: 321-332.
Rosmarkam dan Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v2i4.5517
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id