Mitigasi Konflik Manusia Dan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Di Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie (Mitigation of Human Conflict and Sumatran Elephants (Elephas maximus sumatranus) in Sakti District, Pidie Regency

Salsabila Dara Phona, Ashabul Anhar, Ulfa Hansri Ar Rasyid

Abstract


Intensitas konflik gajah sumatera di Provinsi Aceh termasuk tinggi, konflik ini dapat mengancam keberadaan populasi gajah sumatera dan menyebabkan kerugian terhadap masyarakat. Sehingga strategi mitigasi konflik gajah sumatera sangat perlu diterapkan untuk menangani permasalahan ini secara tepat. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab dari terjadinya konflik manusia dan gajah serta upaya mitigasi konflik antara manusia dan gajah. Penelitian ini menggunakan metode wawancara terhadap informan dan responden. Penentuan informan dan responden menggunakan teknik purposive sampling. Informan kunci yaitu tokoh masyarakat 2 orang dan petugas CRU 2 orang. Sedangkan responden ialah masyarakat pemilik lahan yang terdampak gangguan gajah yang berjumlah 32 orang. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan rawan konflik di Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie yang berada di 2 desa yaitu Desa Riweuk dan Desa Cot Cantek. Dari data yang didapatkan, konflik yang terjadi di Desa Riweuk dan Desa Cot Cantek dari tahun 2020 sampai 2023 (terhitung sampai september) telah terjadi berjumlah 9 kasus dan 6 kasus, dan jumlah keseluruhan konflik manusia dan gajah sumatera yang terjadi di Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie berjumlah 21 kasus. Dari hasil penelitian terdapat 3 penyebab terjadinya konflik gajah dan manusia yaitu fragmentasi habitat akibat dari aktivitas manusia di alam seperti pemburuan liar dan pembakaran hutan serta kurangnya jumlah makanan di habitat dan tingkat kesukaan gajah terhadap jenis tanaman yang ditanam petani. Mitigasi konflik manusia dan gajah yang dilakukan adalah mitigasi jangka pendek dan jangka panjang. Mitigasi jangka pendek antara lain berjaga di sekitar kebun atau sawah dan membuat sumber pencahayaan, melapor kepada petugas CRU jika terjadi konflik dan ikut melakukan penggiringan bersama petugas CRU menggunakan bunyi-bunyian, penggiringan menggunakan gajah jinak, membentuk kelompok Masyarakat Peduli Konflik Gajah (MPKG). Upaya mitigasi jangka panjang melalui pemasangan GPS Collar, dan pembuatan power fencing dan bio barrier di lokasi rawan terjadinya konflik.

 


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i4.33472

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id