Keanekaragaman Arthropoda Predator dalam Ekosistem Tembakau Rakyat pada Dua Lokasi yang Berbeda di Kabupaten Aceh Besar

Trisna Rizki Wulandari, Nur Pramayudi, Sapdi Sapdi

Abstract


Ekosistem pertanian di Indonesia yang beriklim tropis sebenarnya memiliki banyak jenis musuh alami yang secara efektif dapat menekan populasi hama. Namun, penggunaan pestisida sintetis masih dilakukan oleh petani, tanpa disadari hal ini dapat mengganggu keseimbangan dan stabilitas ekosistem. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan untuk mencari alternatif yang lebih baik. Salah satu cara untuk dapat menurunkan penggunaan pestisida sintetis adalah dengan memanfaatkan musuh alami seperti arthropoda predator sebagai pengendali hama pada tanaman. Suatu penelitian diperlukan untuk mengetahui keanekaragaman arthropoda predator pada ekosistem pertanian, dalam hal ini ekosistem tembakau rakyat. Penelitian ini menggunakan perangkap Pitfall trap, Light trap, dan Sweeping net, dan. Peubah yang diamati meliputi komposisi morfospesies, kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks dominasi, indeks kemerataan, dan indeks similarias arthropoda predator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arthropoda predator pada lahan tembakau di Desa Keunaloi berjumlah 24 morfospesies dengan 4.478 individu, sedangkan di Desa Lamkleng berjumlah 17 spesies dengan 822 individu. Arthropoda predator yang paling berlimpah pada lahan pertanaman tembakau di Desa Keunaloi yaitu Lathrobium sp yang berjumlah 3611 individu, sedangkan di Desa Lamkleng yaitu Camponotus sp yang berjumlah 264. Melimpahnya Lathrobium sp. pada Desa Keunaloi disebabkan keadaan di sekitar lahan yang sangat mendukung pertumbuhannya, seperti terdapat banyak gulma dan serasah di sekitar, memiliki hutan sekunder dengan vegetasi yang beragam. Melimpahnya Camponotus sp1 pada Desa Lamkleng disebabkan oleh adanya serasah dan batang pohon tua di lahan yang sudah mulai lapuk yang sangat disukai oleh Camponotus sp1 untuk membuat sarang.

Keywords


Arthropoda Predator, tembakau, keanekaragaman

Full Text:

PDF

References


Agustine, S.D., Aprilia, P., Cindi, A., Putri, R.A.A., Wati, M., Adelia, E., Umayah, A., Gunawan, B. and Arsi, A., 2022. Inventarisasi serangga predator (Coleoptera) di lahan Pare (Momordica charantia) dan kacang panjang (Vigna sesquipedalis) di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal.

Alrazik, M.U., Jahidin. and Dahmuri. 2017. Keanekaragaman serangga (Insecta) subkleas Pterygota di Hutan Nanga-Nanga Papalia. Jurnal AMPIBI, 2(1): 1-10.

Altieri, M.A., 1994. Biodiversity and Pest Management in Agroecosytem. Haworth Pr. New York.

Assing, V., 2013. On the Lathrobium fauna of China V. new species and additional records from Yunnan (Coleoptera: Staphylinidae: Paederinae). Contribution to Entomology, 63(1): 25-52.

Atmowidi, T., Prawasti, T.S., Prasetyo, D.A., Lubis, A.S., Nofialdi. and Nurmaulani, S., Diversitas dan sebaran kumbang staphylinidae di lahan pertanaman padi (Oryza sativa L.) dan ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Jurnal Entomologi Indonesia, 13(2): 81-88.

Barbour, M.G., 1987. Terrestrial plant ecology. The Benjamin/Cummings Publishing Company. Inc. Los Angeles.

Ejtehadi, H., Sepehri, A. and Akefi, H.R. 2009. The measuring way of biodiversity. Mashhad Ferdowsi Publications University. Iran.

Eyre, M.D., Lott, D.A. and Luff, M.L., 2001. The rove beetles (Coleoptera, Staphylinidae) of exposed riverine sediments in Scotland and northern England: habitat classification and conservation aspects. Journal of Insect Conservation, 5: 173-186.

Habibi, I., Sumarji. and Yudha, G.N., 2022. Pengaruh tanaman refugia terhadap serangga aerial dan hasil panen pada tiga varietas tanaman jagung (Zea mays L.). Jurnal Teknologi Terapan, 6(2): 100-109.

Haneda, N.F. and Yuniar, N., 2020. Peranan semut di ekosistem transformasi hutan hujan tropis dataran rendah. Jurnal Ilmu Kehutanan, 14: 16-27.

Haneda, N.F., Kusuma, C. and Kusumu, F., 2013. Keanekaragaman serangga di ekosistem mangrove. Jurnal Silvikultur Tropika, 4(1): 42-46.

Haryadi, N.T. and Purnomo, H., 2019. Rekayasa agroekosistem dan konservasi musuh alami. UPT Percetakan dan Penerbitan. Universitas Jember.

Ibrahim, E. and Mugiasih, A., 2019. Diversity of pests and natural enemies in rice field agroecosystem with ecological engineering and without ecological engineering. IOP Conference Series: Earth and Enviromental Science, 484 (2020): 1-7.

Irni, J., 2021. Sensitivitas metode pengkuran keanekaragaman jenis di Cikabayan Bogor. Jurnal Ilmiah Rhizobia, 3(1): 19-26.

Jaya, A.S. and Widayat, W. 2018. Pengaruh umpan terhadap keefektifan pitfall trap untuk mendukung praktikum ekologi hewan di Laboratorium Ekologi FMIPA Unsyiah. Jurnal Bioleuser, 2(3): 72-77.

Khairisa, I., Mulyati, M., Astika, Y., Intan, Z., Nurhalisa, S. and Ahadi, R., 2022. Struktur komunitas serangga di Kawasan Kebun Kopi Desa Toweren antara Kabupaten Aceh Tengah. Prosiding Seminar Nasional Biotik.

Krebs, C.J. 1989. Ecological methodology. Happer Collins. New York.

Magurran, A.E., 1988. Ecological diversity and its measurements. Chapman and Hall. London.

Mahmud, T., 2006. Identifikasi serangga di sekitar tumbuhan kangkungan (Ipomoeas crassciaulis RooB). Skripsi. Universitas Islam Negeri. Malang.

Moningka, M., Tarore, D. and Krisen, J., 2012. Keragaman jenis musuh alami pada serangga hama padi sawah di kabupaten minahasa selatan. Jurnal Eugenia, 18(2): 89-95.

Odum, E.P., 1998. Dasar-dasar ekologi, edisi ketiga, penerjemah: tjahjono samingan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Pebrianti, H.D., Maryana, N. and Winasa, I.W., 2016. Keanekaragaman parasitoid dan arthropoda predator pada pertanaman kelapa sawit dan Padi Sawah di Cidnali, Kabupaten Bogor. Jurnal HPT Tropika, 16(2): 138-146.

Putra, I.L.I. and Utami, L.B., 2020. Keanekaragaman serangga musuh alami pada tanaman cabai di Desa Wiyoro, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jurnal Biologi, 13(1): 51-62.

Samharinto, S., Latief Abadi, A., Tri Raharjo, B. and Halim, H., 2012. The increase of arthropods biodiversity in paddy field ecosystem managed by using integrated pest management at South Borneo. Journal of Tropical Life Science, 2(3): 72–76.

Schultz, T.R. and McGlynn, T.P., 2000. The interaction of ants with other organism: Standard Methods for Measuring and Monitoring Biodiversity. Amerika Serikat (US): Smithsonian Inst, 4: 35-44.

Trisnawati, I. and Azis, A., The effectiveness of habitat modification schemes for enhancing beneficial insects: assessing the importance of trap cropping management approach. 2017. Proceeding of International Biology Conference.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i4.33010

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id