Analisis Perubahan Tutupan Lahan dengan Metode MLC di Kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues

Ihwan Arbi, Astri Winda Siregar, Sugianto Sugianto

Abstract


AbstrakPembalakan liar dan perambahan hutan merupakan masalah utama yang masih terjadi di kawasan hutan Kecamatan Putri Betung. Pertambahan penduduk yang terjadi di Kecamatan ini juga menyebabkan banyaknya masyarakat yang membuka kawasan hutan untuk dijadikan lahan pertanian oleh masyarakat Kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis perubahan tutupan lahan di Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues dalam rentang waktu antara tahun 2017 dan tahun 2023. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif merupakan suatu bentuk penelitian yang menjelaskan suatu kondisi atau fenomena dengan kondisi yang seadanya yang didapatkan melalui observasi. Penelitian ini menggunakan citra Landsat 8 OLI tahun 2017 dan citra Landsat 8 OLI 2023. Analisis citra satelit menggunakan klasifikasi terbimbing (Supervised) yaitu Maximum Likelihood Classification (MLC). Hasil Penelitian diperoleh bahwa di Kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues terdiri dari 4 kelas terdiri dari hutan alam, non vegetasi, pertanian, dan tubuh air. Hutan alam mengalami pengurangan luasan sebesar -5.583,97 Ha, dimana menjadi non vegetasi sebesar 1.482,85 ha, pertanian sebesar 3.725,05 ha, dan tubuh air sebesar 376,07 ha. Non vegetasi mengalami pertambahan dan pengurangan luasan, pertambahan sebesar 1.482,85 ha yang berasal dari hutan alam dan mengalami pengurangan areal menjadi lahan pertanian sebesar 570,55 ha, sehingga luas perubahan sebesar 912.30 Ha. Tutupan lahan pertanian meningkat sebesar 4.295,60 Ha, dari hutan alam sebesar 3.725,05 ha dan non vegetasi sebesar 570,55 ha. Tutupan lahan tubuh air mengalami peningkatan dari hutan alam sebesar 376,07 ha.

 

Kata kunci : Tutupan Lahan, Citra Landsat, Perubahan Tutupan Lahan, Purti Betung, MLC

 

Abstract. Illegal logging and forest encroachment remain significant issues in the forested areas of Putri Betung District. The growing population in this region has led to increased land conversion, with many local residents clearing forested areas for agricultural purposes. This study aims to analyze land cover changes in Putri Betung District, Gayo Lues Regency, over the period from 2017 to 2023. A quantitative descriptive analysis was employed in this research, a method that describes conditions or phenomena based on observations. The study utilized Landsat 8 OLI imagery from 2017 and 2023. Satellite image analysis was conducted using a supervised classification method, specifically the Maximum Likelihood Classification (MLC). The results of the study revealed that land in Putri Betung District consists of four main cover types: natural forest, non-vegetated areas, agricultural land, and water bodies. The natural forest area decreased by -5.583,97 hectares, with 1.482,85 hectares being converted to non-vegetated areas, 3.725,05 hectares to agricultural land, and 376,07 hectares to water bodies. Non-vegetated areas saw both increases and a decrease in land area: an increase of 1.482,85 hectares from natural forest and a decrease of 570,55 hectares due to conversion to agricultural land, resulting in a net change of 912,30 hectares. Agricultural land increased by 4.295,60 hectares, with 3.725,05 hectares derived from natural forest and 570,55 hectares from non-vegetated areas. Water bodies expanded by 376,07 hectares, all of which came from the natural forest area.

 

Keywords: Land Cover, Landsat Imagery, Land Cover Changes, Putri Betung, MLC


Keywords


Tutupan Lahan, Citra Landsat, Perubahan Tutupan Lahan, Putri Betung, MLC

Full Text:

PDF

References


Badan Planologi Kehutanan Pusat Perpetaan Kehutanan. 2014. Pembakuan Standar Penafsiran Citra Satelit Resolusi Tinggi Jakarta. Badan Planolongi Kehutanan.

Bappeda Kabupaten Gayo Lues. 2013. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gayo Lues Tahun 2013.

Fauzi RM, Nugroho RJ, Herawatiningsih R. 2016. Analisa Perubahan Penutupan Lahan Pada Kawasan Hutan Lindung Gunung Naning Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari. 4(4): 520-526.

Gusmelia M, Umar I, Triyatno. 2019. Konversi Tutupan Lahan Hutan Menjadi Menjadi Lahan Permukiman di Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Buana. 2(3): 400-406.

Jayanti I. 2017. Perbandingan Metode Klasifikasi Maximum Likelihood dan Minimum Distance Pada Pemetaan Tutupan Lahan di Kota Langsa. Universitas Syiah Kuala.

Lillesand TM, Kiefer RW. 1990. Penginderaan Jauh dan Penafsiran Citra. UGM Press. Yogyakarta.

Marwati et al, 2014. Analisis perubahan tutupan lahan menggunakan klasifikasi maximum likelihood classification. Bogor: IPB Press.

Nugraha DA, Indrayantie ER, Suyanto. 2020. Analisis Perubahan Tutupan Lahan DAS Asam-Asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Periode 2000 sampai 2017. Jurnal Sylva Scienteae. 03(3): 466-477.

Sampurno RM, Thoriq A. 2016. Kasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 Operational Land Imager (OLI) di Kabupaten Sumedang. Jurnal Teknotan. 10(2): 61-70.

Syahbana. 2013. Tutupan lahan dan penggunaan lahan. Bogor: IPB Press.

Wiranta D. 2021. Deteksi Perubahan Penutupan Lahan Melalui Titik Panas di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i4.29929

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id