Inventarisasi Pohon Kapur (Drybalanops aromatica Gaertn) di Taman Hutan Raya Lae Kombih Kota Subulussalam

Evrita Pradani, Ashabul Anhar, Ali M. Muslih

Abstract


Tumbuhan yang bernama latin Dryabalanops aromatica Gaertn, dikenal sebagai pohon kapur, dapat ditemui di pulau Sumatera dan Kalimantan. Kapur merupakan tumbuhan yang memiliki beragam manfaat dan peran penting, menghasilkan kayu yang kuat dan berharga tinggi. Terutama dimanfaatkan untuk keperluan pertukangan, konstruksi bangunan, dan pembuatan kapal. Selain itu, pohon kapur juga menghasilkan komoditas non-kayu seperti minyak dan kristal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi populasi pohon kapur (Drybalanops aromatica Gaertn) di Taman Hutan Raya Lae Kombih, Kota Subulussalam, dengan menggunakan metode plot sampling (petak ukur) sebanyak 30 plot dengan ukuran 20x20 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kawasan Tahura Lae Kombih Kota Subulussalam ditemukan pohon kapur sebanyak pohon 300, dan dibedakan berdasarkan tiang, pancang dan pohon. Pada pancang ditemukan 39 individu, tiang 85 individu dan pohon 229 individu.

Keywords


Kapur, Hutan, dan Tahura Lae Kombih Kota Subulussalam

Full Text:

PDF

References


Badan Standardisasi Nasional. 2011. Pengukuran dan Perhitungan Cadangan Karbon PengukuranLapanganuntukPenaksiran Cadangan Karbon Hutan (Ground Based Forest Carbon Accounting). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Grzywacz A.1989: Jamur yang dilindungi. PWRiL, Warszawa

Gusmailina. 2013. Dryobalanops, Potensi Yang Nyaris Punah. 2(02), pp 1-6.

Heyne, K. 1988. Tumbuhan berguna Indonesia III. Jakarta. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan.

Indrawan, M., R.B. Primack, J. Supriatna. (2012). Biologi Konservasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Judd, W.S., C.S. Campbell, E.A. Kellogg, P.F. Stevens, M.J. Donoghue. (2002). Plant systematics a phylogenetic approach, 2ed. Sunderland, Massachusetts U.S.A, Sinauer Associates, Inc.

Khairul, H., Anhar, A., Muslih M.A. 2023. Inventarisasi Jenis dan Kerapatan Vegetasi pada Tegakan Hutan dan Agroforestri Kopi di KPH Wilayah II, Aceh Tengah.

Le, T.X., Siong A., Mah, S., Wong, T.W., Ong, H., Loh, P.H. and Lim Y.M., 2015. Chemical Composition Of Essential Oil Of Exudates Of Dryobalanops aromatica Gaertn. Tropical Journal Of Pharmaceutical Research. 16(3), pp 621-625.

Le TX, Ho ASH, Mah SH, Wong TW, Ong HC, Loh PHM, Lim YM. 2016. Determination of borneol and other chemical compounds of essential oil of Dryobalanops sumatrensis exudate from Malaysia. Trop. J. of Pharma. Research 15(6):1293-1297.

Lomas PL. Giampietro, M. 2017. Environmental accounting for ecosystem conservation: Linking societal and ecosystem metabolisms. Ecol Modell. 346:10–19.

Molina, R., D. Pilz, J. Smith, S. Dunham, T. Dreisbach, 7. 2001. Conservation and Management of Forest Fungi in The Pacific Northwestern United States: An Integrated Ecosystem Approach. Cambridge University Press.

Manuli, Y. H., Muslih M.A., Anhar, A., 2021. Analisis vegetasi pada Kawasan tahura lae kombih kota subulussalam.

Prasetyo, B., 2013. Populasi Pohon Kapur (Dryobalanops Camphora Colebr.) di ambang kepunahan. FMIPA-UT, Sumatera Utar.

Parjimo & Andoko, A. (2007). Budidaya jamur. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Purwaningsih 2004. Sebaran ekologi jenis-jenis Dipterocarpaceae di Indonesia. Biodiversitas 5(2).

Purwanto Y, Walujo EB, Wahyudi A. 2011. Keanekaragaman jenis hasil hutan bukan kayu (kawasan lindung PT Wirakarya Sakti Jambi). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bogor (ID) : LIPI Press

Putra, A.A. 2019. Pemetaan Vegetasi Dominan Melalui Analisis Foto Udara di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda. Samarinda: Fahutan Unmul Samarinda.

Rosalinda, P., Subhan., Fikrinda., 2022. Inventarisasi jenis dan kerapatan vegetasi di resort pengelolaan hutan Alue Geulima Tahura Pocut Meurah Intan Aceh Besar.

Ruchaemi, A. 2003. Ilmu Ukur Kayu. Laboratorium Biometrika Hutan. Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda.

Syahputra, D., Sugianto, S., Muslih, A.M., 2021. Analisis perubahan tutupan lahan di Taman Hutan Raya Lae Kombih Kota Subulussalam.

Sofiah S, Setiadi D, Widyatmoko D. 2013. Pada Komunitas Tumbuhan Di Taman Wisata Alam Gunung Baung Jawa Timur. Ber Biol. 12(2):239–247.

Soekotjo, W. 1979. Silvika. Proyek Peningkatan Pengembangan Perguruan Tinggi. Institut Pertanian Bogor.

Sugianto, S., Muslih, A.M., Ar-Rasyid, U.H. and Anhar, A., 2021. Analisis Vegetasi Suaka Margasatwa Rawa Singkil di Rantau Gedang Desa, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 667 012068

Sutrisna, D. 2008. Kapur barus pohon dan sumber tertulis asing. Medan: Balai Arkeologi.

Tufaila, M. and Alam, S., 2014. Karakteristik Tanah Dan Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara. Jurnal Agriplus, 24(2), pp.184-194.

Victor W. Rante Lembang, W. Tilaar TMF. 2015. Potensi Ekologi, Pola Penyebaran, Dan Pola Pemanfaatan Serat Alam Dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas (Hpt) Gunung Sinonsayang, Provinsi Sulawesi Utara Victor. 5:1–21. Jurnal Penelitian Kehutanan Bonita. Pp 3:2 2021:12-22 (15)

Zhang, P., Tang, L. P., Cai, Q., & Xu, J. P. (2015). A review on the diversity, phylogeography and population genetics of Amanita mushrooms. Mycology, 6(2), pp 86-93.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i2.29856

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id