Analisis Biomekanik Pada Pengoperasian Alat Pengupas Kelapa untuk Operator Wanita

Abstract

Abstrak. Sistem kerangka manusia memiliki titik rawan yang paling mudah mengalami cedera yaitu ruas tulang leher, ruas tulang belakang (L5/S1), dan pada pangkal paha. L5/S1 merupakan titik     paling rawan terhadap resiko kecelakaan kerja karena memiliki gaya tekan paling besar. Tujuan penelitian ini adalah menghitung sudut Range Of Motion (ROM) pada setiap postur kerja yang terpilih dan menghitung gaya tekan pada bagian L5/S1 pada kegiatan pengupasan kelapa. Metode yang digunakan adalah pengukuran Antropometri, analisis ROM dan analisis biomekanik. Hasil penelitian ini Range Of Motion (ROM) pada Operator A dan Operator B mendapatkan sudut postur ekstrim paling banyak pada bagian fleksi bahu dan bagian fleksi punggung. Momen (Nm) terbesar dari kedua operator adalah bagian segmen L5/S1 sebesar 184,84 Nm untuk operator B pada Alat Sundak, momen yang terkecil pada segmen tubuh telapak tangan bagian kanan operator A pada Alat Sundak sebesar 1,33 Nm. Gaya Tekan L5/S1 Operator A pada Alat Sundak mendapatkan nilai 2.580,84 N, Operator A pada Alat Semi Mekanis Tipe engkol mendapatkan nilai 1.953,75 N, Operator B Pada Alat Sundak mendapatkan nilai 3.998,01 N dan Operator B Pada Alat Semi Mekanis Tipe Engkol mendapatkan nilai 3.306,35 N. Operator B pada alat Sundak memiliki nilai gaya tekan pada L5/51 >3500 N, maka diperlukan perbaikan postur dengan menambah tinggi Sundak sebesar 76 cm dari permukaan tanah dan mendapatkan nilai L5/S1 sebesar 3.163,69 N.

Biomechanic Analysis Of Coconut Peeler Operation For Women Operators

Abstract. The human skeletal has vulnerable points that are easily injured, cervical vertebrae, spinal vertebrae (L5/S1), and the groin. L5/S1 is the point most vulnerable to the risk of work accidents because it has the biggest compressive force. The aim of this research is to calculate the Range of Motion (ROM) angle in each selected work posture and calculate the compressive force on the L5/S1 section during coconut peeling activities. The methods used are anthropometric measurements, ROM analysis and biomechanical analysis. The results of this research were that Operator A and Operator B had the most extreme posture angles in shoulder flexion and back flexion. The largest moment (Nm) of the two operators is the L5/S1 segment of 184.84 Nm for operator B on the Sundak Tool, the smallest moment is in the right palm body segment of operator A on the Sundak Tool of 1.33 Nm. Operator A's L5/S1 Pressing Force on the Sundak Tool gets a value of 2,580.84 N, Operator A on the crank type Semi-Mechanical Tool gets a value of 1,953.75 N, Operator B on the Sundak Tool gets a value of 3,998.01 N and Operator B on the Semi-Mechanical Tool crank type gets a value of 3,306.35 N. Operator B on the Sundak tool has a compressive force value at L5/51 > 3500 N, so it is necessary to improve posture by increasing the height of the Sundak by 76 cm from the ground and getting an L5/S1 value of 3,163.69 N.