Uji Sensori Kelapa Sangrai Giling (U Neulheu) yang Diperdagangkan di Pasaran dengan Berbagai Kemasan

Abstract

Abstrak.

Aceh merupakan salah satu provinsi yang memiliki produksi kelapa yang cukup tinggi. Kelapa gongseng (U Neulheu) adalah salah satu produk olahan kelapa yang memiliki nilai jual tinggi di Aceh. U Neulhue merupakan olahan kelapa tradisional Aceh yang digunakan sebagai bumbu masak untuk menambah rasa dan aroma masakan khas Aceh. Tujuan penelitian ini adalah melakukan penilaian sensori U Neulheu yang diperoleh di pasar dan swalayan dan mini market yang ada di seputar kota Banda Aceh. Penilaian sensori dilakukan oleh 15 panelis dengan 5 tingkatan berdasarkan skor, (1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) agak suka, (4) suka, dan (5) sangat suka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai warna tertinggi diperoleh pada sampel P6 dengan skor 4,00 (suka) dan nilai warna terendah adalah sampel P1 dengan skor 2,40 (tidak suka). Nilai aroma tertinggi diperoleh pada sampel P5 dengan skor 3,67 (≈ suka) dan nilai aroma terendah pada sampel P3 dengan skor 2,93 (agak suka). Nilai rasa tertinggi diperoleh pada sampel P5 dengan skor 3,97 (suka) dan nilai rasa terendah adalah sampel P2 dengan skor 2,73 (agak suka). Nilai tekstur tertinggi diperoleh pada sampel P4 dengan skor 4,07 (suka) dan nilai tekstur terendah pada sampel P2 dengan skor 2,80 (≈ agak suka). Penilaian keseluruhan tertinggi diperoleh pada sampel P3 dengan skor 3,93 (suka) dan penilaian keseluruhan terendah adalah sampel P6, dengan skor 3,13 (agak suka).

Kata kunci: U Neulheu, sensori, warna, aroma, rasa, tekstur,

Abstract

Aceh is one of the provinces that has quite high coconut production. Gongseng coconut (U Neulheu) is one of the processed coconut products that has a high selling value in Aceh. U Neulhue is a traditional Acehnese processed coconut which is used as a cooking spice to add flavor and aroma to typical Acehnese dishes. The aim of this research is to conduct a sensory assessment of U Neulheu obtained in markets, supermarkets and mini markets around the city of Banda Aceh. Sensory assessment was carried out by 15 panelists with 5 levels based on scores, (1) don't like very much, (2) don't like, (3) like somewhat, (4) like, and (5) like very much. The results showed that the highest color value was obtained in sample P6 with a score of 4.00 (like) and the lowest color value was sample P1 with a score of 2.40 (dislike). The highest aroma value was obtained in sample P5 with a score of 3.67 (≈ like) and the lowest aroma value was in sample P3 with a score of 2.93 (somewhat like). The highest taste score was obtained in sample P5 with a score of 3.97 (liked) and the lowest taste score was sample P2 with a score of 2.73 (somewhat liked). The highest texture value was obtained in sample P4 with a score of 4.07 (like) and the lowest texture value was in sample P2 with a score of 2.80 (≈ somewhat like). The highest overall assessment was obtained in the P3 sample with a score of 3.93 (like) and the lowest overall assessment was in the P6 sample, with a score of 3.13 (somewhat like).

Keywords: U Neulheu, sensory, color, aroma, taste, texture