Pengaruh Kerapatan Tanaman Penaung terhadap Tingkat Serangan Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei) dan Cendawan Entomopatogen Beauveria bassiana di Perkebunan Kopi Arabika Gayo

Abstract

Penggerek buah kopi (PBKo) Hypothenemus hampei menjadi faktor utama dalam penurunan hasil produksi tanaman kopi. Serangan PBKo terjadi mulai dari buah berwarna hijau hingga matang. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan hama PBKo dengan cara yang ramah lingkungan, salah satunya menggunakan cendawan parasit atau cendawan entomopatogen. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat infeksi cendawan entomopatogen terhadap PBKo. Pengumpulan sampel buah kopi dilakukan di beberapa desa di Kabupaten Aceh Tengah. Sampel yang terinfeksi PBKo dan cendawan diidentifikasi di laboratorium pengendalian hayati dan laboratorium ilmu penyakit tumbuhan. Penelitian menggunakan metode Purposive sampling dan dilakukan di empat lahan berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase serangan PBKo lebih tinggi pada tanaman yang tumbuh di naungan rapat (27,75%) dibandingkan dengan naungan jarang (12,04%). Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban relatif, dan intensitas cahaya memiliki pengaruh terhadap tingkat serangan PBKo. Tingkat infeksi cendawan entomopatogen lebih tinggi pada tanaman yang tumbuh di naungan jarang (3,82%) dibandingkan dengan naungan rapat (2,83%). Namun, perbedaan ini tidak signifikan secara statistik. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa satu jenis cendawan entomopatogen, yaitu Beauveria bassiana, ditemukan bersama dengan dua jenis cendawan non-entomopatogen, yaitu Verticillium sp dan Aspergillus niger.