Aktivitas Kedih (Presbytis thomasi Raffles, 1821) di Lahan Garap Kopi Masyarakat di Kawasan Hutan Sekitaran Desa Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah
Abstract
Abstrak. Kedih (Presbytis thomasi) satu-satunya primata Asia yang hanya terdapat di Pulau Sumatera. Menurut Supriatna dan Wahyono (2000), Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara sama-sama memiliki 2.000 ekor kedih. MenurutPersatuan Internasional untuk Konservasi Alam atau Organisasi Internasional untuk Pelestarian Lingkungan Hidup (IUCN), status " rentan " atau " VU " mengacu pada kategori spesies yang sedikit dipahami dan dikenal. ke Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami aktivitas yang dilakukan di sekitar kedai kopi di,Damarana Baru, Gajah Kabupaten Kawasan Hutan. Penggunaan metode ini dapat dilakukan di dalam lokasi pengamatan dengan menjelajahi seluruh kawasan maupun di luar lokasi pengamatan.Purposif Sampling digunakan untuk menentukan daerah yang akan dilakukan penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian yang dapat diambil adalah ditemukannya dua kelompok kedih yang berada di lahan garap kopi masyarakat yang dimana pada kelompok pertama dijumpai 5 individu yang terdiri dari jantan dewasa, betina dewasa dan tiga anakan. Sedangkan untuk kelompok kedua terdiri dari 4 individu yang terdiri dari jantan dewasa, betina desawa dan dua anakan. Aktivitas yang paling banyak dilakukan yaitu duduk dengan jumlah 7 dan persentasenya sebesar 39 % disusul dengan makan dengan jumlah 6 dan persentasenya 33% dan aktivitas mencapai puncak sebanyak 5 dengan persentasenya yaitu 28%. Aktivitas dduduk yang lebih banyak dijumpai pada kelompok kedih di lahan garap kopi masyarakat.
Kedih Activities (Presbytis thomasi Raffles, 1821) in Community Coffee Cultivation Land in the Forest Area Around Damaran Baru Village, Timang Gajah District, Bener Meriah Regency
Abstract. Kedih (Presbytis thomasi) is an Asian primate found only on the island of Sumatra. According to Supriatna and Wahyono (2000) there are 2,000 redheads in Aceh Province and North Sumatra Province. The kedih is a type of wild animal that is difficult to find and based on the International Union for Conservation of Nature or the international agency for nature conservation (IUCN), kedih has the status of Vulnerable (Vulnerable/VU). In Indonesia, kedih is a type of animal whose life is protected based on the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number 106 of 2018 concerning Protected Types of Plants and Animals. This kedih is included in protected animals and Appendix II in CITES. The aim of this research is to determine kedih activity in the community's coffee cultivation land in the Forest Area around Damarana Baru Village, Tiamng Gajah District, Bener Meriah Regency. This research uses the Direct Exploration Method (Explorative Survey), namely a method carried out by direct observation at the research location or direct observation. This method can be used within the observation location by exploring the entire area or outside the observation location. The existence of kedih is known based on the results of interviews with the management. Purposive sampling is used to determine the area where research will be conducted. Based on the research that has been carried out, the conclusion that can be drawn is that two groups of kedih were found in the community's cultivated land, where in the first group 5 individuals were found consisting of an adult male, an adult female and three chicks. Meanwhile, the second group consisted of 4 individuals consisting of an adult male, adult female and two cubs. The most frequently performed activity is sitting with a number of 7 and the percentage is 39%, followed by eating with a number of 6 and a percentage of 33% and perching activities are 5 with a percentage of 28%. The sitting activity is more often found in the kedih group on the community's coffee cultivation land.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Daftar Pustaka
Alikodra, H. S. 1990. Teknik Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Falah, N., M. Ali S., Sabri, M. 2020. Spesies Primata Di Kawasan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan (Tahura Pmi) Provinsi Aceh, Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2020. ISBN: 978-602-70648-2-9.
Faridha, N. “Deskripsi Habitat Kedih (Presbytis thomasi) di Hutan Alam Panton Luas Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan“. Skripsi. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 2013. [Accessed 26 okt. 2022].
Ilhartuti. 2014. Keanekaragaman jenis pakan orangutan reintroduksi di Cagar Alam Jantho (Tesis Master). Universitas Sumatra Utara, Medan.
IUCN. 2020. The IUCN Red List of Threatened Species. Version 2020-2. Available at: www.iucnredlist.org. ISSN 2307-8235 (online). [Accessed 6 Nov. 2022].
Righini, N. 2014. Primate Nutrional Ecology: The Role of Food Selection, Energy, Intake and Nutrient Balancing in Maxican Black Howler Monkey (Alouatta pigra) Foraging Strategies (Disertation PhD). University of Illinoi.
Roos, C., Boonratana, R., Supriatna, J., Fellowes, J.R., Groves, C.P., Nash, S.D., Rylands, A.B., and Mittermeier, R.A. 2014. An Updated Taxonomy and Conservation Status Review Of Asian Primates. Asian Primates Journal.,4(1), ISSN 1979-1631.
Ruskhanidar., Alikodra, H. S., Iskandar, E., Santoso, N., and Mansyoer, S. S. 2020. Analisis Populasi Kedih (Presbytis Thomasi) Di Cagar Alam Pinus Jantho Aceh Besar Provinsi Aceh. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 17(2), pp. 207-220, ISSN: 0216 – 0439 eISSN: 2540 – 9689.
Supartono, T., Prasetyo, L. B., Hikmat, A., and Kartono, A. P. 2016. Respon ukuran kelompok terhadap efek tepi dan kepadatan populasi surili (Presbytis comata) pada hutan dataran rendah dan perbukitan di Kabupaten Kuningan. Zoo Indonesia, 25(2), 107–121.
Supriatna, J. and Wahyono, E. H. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta ISBN: 978-602-433-268—6.
Supriatna, J. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. ISBN: 9789794616963. 9794616966.
Sya’bani, B. 2007. Strategi Sang Leuser “Tentang Kedih” dalam Buletin Jejak Leuser Menapak Alam Konservasi Bersama TNGL. Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, 3(7) ISSN 1858 –4268.
Syaukani. 2012. Study of population and home range of Thomas Langur (Presbytis thomasi) at Soraya Research Station, Leuser Ecosystem. Jurnal Natural, 12(1), 37–41.
Mubyarto. 1985. Pengantar Ekonomi Pertanian. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial. Jakarta.
Tobing I. 2008. Teknik Estimasi Ukuran Populasi. Universitas Nasional. Jakarta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan Pada Pasal 5 Ayat 1 Tengtang Status Dan Fungsi Hutan.
Rolani, E., 2021. Peran Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dalam Pencegahan Perdagangan Satwa Liar yang Dilindungi (Studi Kasus di BKSDA Aceh). Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v8i4.27948
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id