KONTRIBUSI PERHUTANAN SOSIAL TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT (STUDI KASUS: HUTAN DESA DAMARAN BARU, KECAMATAN TIMANG GAJAH, KABUPATEN BENER MERIAH)

Abstract

Abstrak. Perhutanan sosial bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan konflik terkait akses terhadap lahan. Salah satu bentuk dari perhutanan sosial adalah hutan desa, yang merupakan skema pengelolaan hutan yang dikelola oleh masyarakat yang ditawarkan oleh pemerintahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi hutan desa terhadap pendapatan masyarakat pada Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK) Damaran Baru.  Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survei dan pengumpulan data menggunakan metode  sensus dan untuk responden yang diwawancarai adalah 16 keluarga yang merupakan anggota LPHK Damaran Baru yang berada di Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah. Hasil wawancara diperoleh pendapatan dari hutan desa sebesar Rp.17.135.000 dengan 15,52% dan pendapatan dari selain hutan desa sebesar Rp.93.239.000.

Social Forestry's Contribution to Community Income (Case Study; Damaran Baru Village Forest, Timang Gajah District, Bener Meriah Regency)

Abstract. Social forestry aims to reduce poverty and conflicts related to access to land. One form of social forestry is village forest, which is a community-managed forest management scheme offered by the government. This research was conducted to determine the contribution of village forests to community income at the Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK) Damaran Baru. The method used in the research was a survey and data collection using the census method and the respondents interviewed were 16 families who were members of LPHK Damaran Baru located in Timang Gajah District, Bener Meriah Regency. The results of the interview showed that income from village forests was IDR 17,135,000 with 15.52% and income from non-village forests was IDR 93,239,000.