Pengaruh Jenis Pakan Terhadap Beberapa Aspek Biologi Jangkrik Madu (Gyrllus assimilis) Sebagai Pakan Ternak

Abstract

Jangkrik, terutama jenis Gryllus assimilis, merupakan pilihan budidaya serangga yang digunakan sebagai sumber pakan alternatif untuk berbagai jenis ikan, reptil, burung, dan juga menjadi bagian penting dalam pembuatan pakan ternak. Namun, di Indonesia, budidaya jangkrik belum berkembang secara luas, meskipun memiliki potensi ekonomi yang besar. Jenis pakan yang diberikan kepada jangkrik sangat memengaruhi perkembangan pertumbuhan, reproduksi, dan siklus hidupnya. Preferensi makanan jangkrik dipengaruhi oleh berbagai senyawa dalam tanaman yang memengaruhi apakah jangkrik akan menerima atau menolak makanan tersebut. Kualitas dan kuantitas pakan juga memiliki peran penting dalam pertumbuhan, reproduksi, dan dinamika populasi jangkrik. Nutrisi makanan yang berkualitas tinggi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, dan mineral, sangat dibutuhkan oleh serangga ini.Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh jenis pakan yang berbeda terhadap beberapa aspek biologi jangkrik madu (G. assimilis). Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret hingga Juni 2023 di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Jangkrik madu (G. assimilis) digunakan dalam penelitian ini dan diperoleh dari budidaya oleh petani lokal. Jenis pakan yang digunakan mencakup daun singkong, sawi hijau, bayam, dan kangkung. Beberapa parameter yang diamati melibatkan laju konsumsi pakan, berat dan panjang tubuh, preferensi makanan, serta warna nimfa dan imago G. assimilis. Analisis data dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial dengan empat perlakuan dan enam ulangan, sehingga terdapat total 24 unit percobaan, di mana setiap unit melibatkan 20 nimfa instar IV.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan berupa sawi hijau memiliki pengaruh yang signifikan terhadap siklus hidup G. assimilis, termasuk percepatan siklus hidup, laju konsumsi pakan, peningkatan berat tubuh, panjang tubuh, dan preferensi makanan G. assimilis. Pemberian sawi hijau pada G. assimilis menghasilkan persentase laju konsumsi tertinggi pada 6, 7, dan 8 hari setelah munculnya jangkrik dewasa (sebesar 35,42%, 25,63%, 26,46%), peningkatan berat tubuh tertinggi (45,1%), peningkatan panjang tubuh tertinggi (29,2%), dan persentase preferensi makanan tertinggi (42,50%, 30,75%, 31,75%) dibandingkan dengan jenis pakan lainnya.