Analisis Kelayakan Finansial dan Kendala Pengembangan Salak Pondoh di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie

Abstract

Abstrak. Tangse merupakan salah satu Kecamatan penghasil salak pondoh di Kabupaten Pidie. Usahatani salak pondoh di Kecamatan Tangse masih dilakukan secara tradisional oleh petani sehingga hasilnya belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan dan kendala pengembangan salak pondoh di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan metode sensus yang dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2022. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis penerimaan dan keuntungan, NPV, Net B/C, IRR dan Payback Period serta menggunakan analisis deskriptif dengan membandingkan kendala yang terdapat di tingkat nasional dan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani salak pondoh di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie layak untuk dijalankan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai NPV sebesar Rp. 55.377.000; Net B/C sebesar 1,04; IRR sebesar 12,59 % dan Payback Period selama 7 tahun 9 bulan. Kendala yang terdapat pada usahatani salak pondoh di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie merupakan kendala produksi dan kendala pemasaran. Kendala produksi meliputi rendahnya produktivitas, kurangnya perawatan tanaman, rendahnya kualitas bibit, terbatasnya jumlah modal yang dimiliki petani serta usahatani salak pondoh masih bersifat sampingan dan masih dalam taraf uji coba padahal memiliki prospek yang bagus. Sedangkan kendala pemasaran meliputi sempitnya pangsa pasar, belum adanya upaya pemasaran salak melalui pengolahan dan diversifikasi pangan, serta belum terjangkaunya bisnis salak sebagai sasaran pembinaan penyuluh di Aceh.

Financial Feasibility Analysis and Development Constraints of Salak Pondoh in Tangse District, Pidie Regency

Abstract. Tangse is one of the districts producing salak pondoh in Pidie Regency. Salak pondoh farming in Tangse District is still carried out traditionally by farmers so that the results have not been maximized. This study aims to analyze the feasibility and constraints of the development of salak pondoh in Tangse District, Pidie Regency. This study used the census method which was carried out in June-July 2022. This study used primary data and secondary data. Data analysis uses revenue and profit analysis, NPV, Net B/C, IRR and Payback Period and uses descriptive analysis by comparing constraints at national and local levels. The results showed that salak pondoh farming in Tangse District, Pidie Regency was feasible to run. This can be seen from the NPV value of Rp. 55,377,000; Net B/C of 1.04; IRR of 12.59% and Payback Period of 7 years 9 months. The obstacles found in salak pondoh farming in Tangse District, Pidie Regency are production constraints and marketing constraints. Production constraints include low productivity, lack of plant care, low quality of seedlings, limited amount of capital owned by farmers and salak pondoh farming is still side by side and is still in the trial stage even though it has good prospects. Meanwhile, marketing constraints include narrow market share, no marketing efforts to salak through food processing and diversification, and unaffordable salak business as a target for extension workers in Aceh.