Jenis-jenis Penyakit yang Diobati Menggunakan Satwa sebagai Obat Tradisional oleh Masyarakat di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara
Abstract
Abstrak. Masyarakat Desa Ketambe dan Simpur Jaya merupakan komunitas masyarakat yang masih melakukan pengobatan tradisional menggunakan satwa. informasi terkait pengobatan diperoleh secara turun temurun dari leluhur sebelumnya. tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis penyakit dan bagian satwa yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat di TNGL. penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokementasi. teknik penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. purposive sampling digunakan untuk informan kunci yaitu tabib dengan jumlah responden yang diwawancarai sebanya 4 individu sedangkan snowball sampling digunakan untuk informan utama yaitu masyarakat yang mengetahui dan melakukan pengobatan tradisional menggunakan satwa dengan jumlah responden yang diwawancarai sebanyak 16 individu. hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 34 jenis satwa yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat disekitar TNGL. dari 34 satwa yang dimanfaatkan, tupai merupakan jenis satwa yang paling sering digunakan bedasarkan hasil wawancara hal tersebut dikarenakan tupai merupakan satwa yang mudah ditemui dan masyarakat setempat juga meyakini bahwa tupai dapat mengobati berbagai penyakit seperti penyakit tipes dan sesak nafas. jenis penyakit yang diobati dengan menggunakan satwa adalah sesak nafas, cacingan, tipes, digigit kalajengking, menghambat penyebaran racun yang diakibatkan oleh jampi-jampi, diabetes, batuk berdarah, patah tulang, lambat berbicara, mengusir jin, terkilir, luka dalam, busung (perut kembung), rematik, ngompol, sakit pinggang, orang terkena gangguan jiwa, sawan, campak, kurap, malaria, katarak, kangker payudara, alergi akibat terkena daun jelata, stroke dan telinga yang berair. bagian tubuh satwa yang dimanfaatkan adalah kulit, lemak, empedu, ekor, tanduk, perut, daging, lidah, jengger, tulang, hati, jantung, sisik dan seluruh tubuh.
Type of diseases treated using animals as traditional medicine by the people around Gunung Leuser National Park (TNGL) ketambe subdistrict, southeast Aceh district
Abstract. The people of Ketambe and Simpur Jaya Village are communities that still practice traditional medicine using animals. Information related to treatment is obtained from generation to generation from previous ancestors. The purpose of this study was to determine the types of diseases and body parts of animals that are used as traditional medicine by the people around TNGL. This study uses the method of observation, interviews and documentation. The technique of determining the respondents used purposive sampling and snowball sampling techniques. purposive sampling was used for key informants, namely healers with 4 individuals interviewed, while snowball sampling was used for key informants, namely people who know and practice traditional medicine using animals, with 16 respondents interviewed. The results of this study indicate that there are 34 species of animals that are used as traditional medicine by the people around TNGL. Of the 34 animals used, squirrels are the type of animal most often used based on the results of interview because squirrels are animal that are easy to find and the local community also believes that squirrels can treat various diseases such as typhus and shortness of breath. The Type of diseases that are treated using animals are shortness of breath, intestinal worms, typhus, bintten by a scorpion, inhibiting the speread of poison caused by incantations, diabetes, cauoghing up blood, broken bones, slow speaking, expelling jinn, sprains, internal injuries, edema (stomach bloating), rheumatism, bedwetting, back pain, people eith mental disorders, convulsions, measles, ringworm, malaria, cataracts, breast cancer, allergies due to exposure to nattle leaves, stokes and runny ears. animal body parts that are used skin, fat, bile, tail, horns, stomach meat, tongue, comb, bones, liver, heart, scales and the whole body.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afriyansyah, B., Handayani, N. A. and Afrizan, H., 2016. Pemanfaatan hewan sebagai obat tradisional oleh Etnik Lom Bangka. Jurnal penelitian sains, 18(2),pp.66-74.
Costa-Neto, E.M 2005. Entomotherapy, or the medicinal use of insect. Journal of Ethnobiology, 1(25),pp.93-114
Fitriana, F., Syafutra, R., Fatmawati., Yulio, M., Karsina, L and Kurbianto, A., 2022. Etnozoologi masyarakat Desa Beruas dan Desa Puput Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Agriprimatech, 5(2).
Gunawan, R., 2019. Perencanaan buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi. Universitas Kristen Petra, Surabaya
Inara, C., 2020. Ikan betok (Anabas testudineus) sebagai supan gizi pembentuk otot tubuh dan kesehatan. Jurnal science of sport and health, 1(1), pp.41-44.
Jaroli,D.P., Mahawar, M.M. and Vyas, N. 2010. An ethnozoological areas of mount Abu Wildlife sanctuary, India. Jurnal of Ethnozoology and Ethnmedicine, 1(6), pp.6.
Matpelin., 2022. Hasil wawancara di Desa Ketambe
Mishra, N., Rout, S.D and Panda, T., 2011. Ethnozoologocal studies and medicinal values of Similipal Biosphere Reserve, Orissa, India.
Pilastus, Kartikawati, S.M. and Anwari, M.S., 2017. Etnozoologi Suku Dayak Kanayatn di Desa Babane Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang. Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Pontianak, 5(3), pp.858-867.
Putra, Y.A.E. Masyud, B. and Ulfah, M., 2008. Keanekaragaman satwa berkhasiat obat di Taman Nasional Betung Karihun, Kalimantan Barat Indonesia. Media Konservasi, 13(1),pp.8-15.
Sari, R., Anwari, M.S and Dirhamsyah, M., 2021. Etnozoologi masyarakat melayu Desa Kumpang Tenngah Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari, 9(2),pp.301-311.
Sunaryo, E., Anwari, M.S. and Yani, A., 2019. Ethnozoologi Masyarakat Dayak Jelai Hulu Embulu Lima di Desa Mekar Utama Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang. Jurnal Hutan Lestari, 7(3)
Suprayitno, E., 2019, Penggunaan albumin ikan gabus (Ophiocephalus striatus) pada penutupan luka.
Syafutra, R., Fitriana, F., Kamal, A., Wulandari, F., Wulan, N.A.N. and Alamsyah, Z., 2021 Pemanfaatan satwa liar sebagai obat tradisional di Desa Terak dan Teru, Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi dan Mikrobiologi, 6(2),PP.42-50.
Syafutra, R., Fitriana, F., Heri., Ahka, R., febriyani, R. and Mubinan, F.m., 2022. Pemanfaatan satwa liar sebagai obat tradisional oleh masyarakat Desa Pedindang, Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Biogenesis, 18(1),pp.33-41.
Zayadi, H., Azrianingsih, Athiroh., N., 2016. Pemanfaatan hewan sebagai obat-obatan berdasarkan persepsi masyarakat di kelurahan Dinoyo Malang. Jurnal Kesehatan Lestari Sslam, 4(1),pp. 1-5.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v8i3.25414
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id