Identifikasi Jenis-jenis Ficus (Moraceae) pada Kawasan Jamur Gele Taman Nasional Gunung Leuser
Abstract
Abstrak. Hutan dalam kawasan ekosistem Leuser termasuk di Taman Nasional Gunung Leuser sangat kaya akan jenis kayu keras tropis seperti Dipterocarpaceae yang masuk dalam kategori kayu komersial dengan harga yang cukup tinggi. Hal ini menjadikan kawasan ini terancam oleh aktivitas pembalakan liar yang biasanya diikuti oleh ekspansi lahan pertanian dan perkebunan seperti kopi, coklat, karet dan kelapa sawit. Kedua hal ini menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat deforestasi di Taman Nasional Gunung Leuser dan sekitarnya. Disamping Famili Dipterocarpaceae, jenis tumbuhan yang banyak ditemui di Taman Nasional Gunung Leuser khususnya di kawasan Jamur Gele adalah jenis tumbuhan Ficus. Informasi mengenai jenis-jenis Ficus di kawasan Jamur Gele sangat penting diketahui, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Identifikasi Jenis-Jenis Ficus (Moraceae) Pada Kawasan Jamur Gele Taman Nasional Gunung Leuser”. Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Resort Jamur Gele Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues, pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2021. Metode yang digunakan pada pengambilan data adalah metode transek berpetak berbentuk zig-zag, Panjang jalur transek adalah 500 meter, yang diletakkan pada 1 titik pengamatan yang dipilih secara acak teratur yaitu pengambilan sebanyak 4 petak sampel secara acak di sepanjang transek secara teratur, Adapun Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Jenis Ficus yang sudah ditemukan dan dikumpulkan, kemudian diidentifikasi, dideskripsikan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, suatu metode mendeskripsikan data yang diperoleh. Ficus yang ditemukan adalah sebanyak 6 jenis dengan jumlah total individu 120 dari keseluruhan semua tingkat pertumbuhan (semai, pancang, tiang, pohon). yaitu, Ficus racemoca, Ficus pandana, Ficus microcarpa, Ficus elastica, Ficus fistusola, dan Ficus hispisida. Indeks Nilai Penting (INP) Jenis Ficus pada Tingkat Semai berkisar antara 18.47-65,76%, Pancang berkisar antara 22,00-42,89%, Tiang berkisar antara 27,00-88,78%, dan P ohon 31,53- 127,39%. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) jenis Ficus tingkat pohon sebesar 1,10 dikatagorikan sedang melimpah, tiang sebesar 2,53 dikategorikan sedang kelimpahannya, pancang sebesar 1,96 dikatagorikan sedang melimpah dan pada tingkat semai sebesar 2,00 dikategorikan sedang melimpah.
(Identifikasi Jenis-Jenis Ficus (Moraceae) Pada Kawasan Jamur Gele Taman Nasional Gunung Leuser)
Abstract. Forests in the Leuser ecosystem area, including in the Gunung Leuser National Park, are very rich in tropical hardwood species such as Dipterocarpaceae which are included in the category of commercial timber with quite high prices. This makes this area threatened by illegal logging activities which are usually followed by the expansion of agricultural land and plantations such as coffee, cocoa, rubber and oil palm. Both of these are factors that affect the rate of deforestation in Gunung Leuser National Park and its surroundings. Apart from the Dipterocarpaceae family, the most common plant species in Gunung Leuser National Park, especially in the Mushroom Gele area, is the Ficus plant. Information about the types of Ficus in the Mushroom Gele area is very important to know, therefore researchers are interested in conducting research on "Identification of the Types of Ficus (Moraceae) in the Gele Mushroom Area of Gunung Leuser National Park". This research was conducted at Gunung Leuser National Park (TNGL), Mushroom Gele Resort, Putri Betung District, Gayo Lues Regency, from February to March 2021. The method used for data collection was the zig-zag grid transect method, the length of the transect line is 500 meters, which is placed at 1 observation point that is randomly selected, namely taking as many as 4 random sample plots along the transect on a regular basis. The data analysis used in this study used a quantitative descriptive analysis method. Ficus types that have been found and collected, then identified, described. This study uses descriptive analysis method, a method of describing the data obtained. The Important Value Index (INP) of Ficus species at the seedling level ranged from 18.47- 65.76%, Saplings ranged from 22.00-42.89%, Poles ranged from 27.00-88.78%, and Trees 31.53 -127.39%. The Diversity Index (H') value for Ficus species at tree level is 1.10 which is categorized as being abundant, a pole of 2.53 is categorized as being abundant, a sapling of 1.96 is categorized as being abundant and at a seedling level of 2.00 it is categorized as being abundant.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ali and Chaudhary. 2011. Ficus hispida Linn.: A review of its pharmacognosticand athnomedicinal properties. Pharmacognosy Review 5(9):96-102.
Barbour, G.M., Burk, J.K., and Pitts, W.D. (1987). Terrestrial plant ecology. New York: The Cummings Publishing Company
Berg, C.C,dan E.J.H. Corner. 2005. Moraceae –Ficus, Flora Malesiana Series. I,17: 1-70. ethnomedical properties. Pharmacog-nosy Review. 5(9): 96-102. DOI: 10.4103/0973 7847. 79104.
Destaranti N, Sulistyanti, Yani E. 2017. Struktur dan vegetasi tumbuhan bawah dan tegakan pinus di RPH Kalirajut dan RPH Baturaden Banyumas. Script Biol. 4(3): 155-160.
Erran, A. (1999). Spezialization und Koevolution Frugivorer Vogel. Master’s Thesis. University of Konstanz, Konstanz, Germany.
Fachrul, M. F. (2012). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: PT Bumi Aksara Gembong Tjirosoepomo. Yogyakarta:UGM-Press.
Hall, P., dan Bawa P. 1993. Methods To Assess The Impact Of Extraction Of Nontimber Forest Products On Plant Populations. Economic Botany, 47(3): 234-247.
Hao, G, Y, Cao, K, F & Goldtein G, 2016, Hemiepiphytic Trees: Ficus as a Model System for Understanding Hemiepiphytes, Topical Tree Physiol 6, DOI: 10.1007/978-3-31927422-5_1.
Hasanah U, Murni S, Dahilia. 2017. Jenis dan Potensi Obat Pada Tumbuhan Ficus.
Hawati. Iqbar. Harnelly, E. 2020. Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Berkayu Di Rainforest Lodge Kedah, Ekosistem Leuser, Gayo Lues, Jurnal Mahasiswa Pertanian, Universitas Syiah Kuala, 5(4): 2615-2878.
Indriyanto. (2012). Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Istomo, 1994, Hubungan antara Komposisi Struktur dan Penyebaran Ramin (Gonystylus bancanus) dengan Sifat-sifat Tanah Gambut (Studi Kasus di HPH PT. Inhutani III Kalteng). [Tesis]. Bogor: Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogo Jurnal Pendidikan: Teor, Penelitian, dan Pengembangan, 2(7), 986-990. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Kinnaird, M.F. & O’Brien, T.G. (2007). The Ecology & Conservation of Asian Hornbill: Farmers of the Forest. Chicago: The University of Chicago Press
Lok, A.F.S.L., Ang, W.F., Ng, B.Y.Q., Leong, T.M., Yeo, C.K., & Tan, H.T.W. (2013). Native Fig Species as a Keystone Resource for the Urban Environtment. Singapore: Raffles Museum of Biodiversity Research.
Nur’aini, dkk. 2013. Tumbuhan Ficus L. (Moraceae) di hutan konservasi Prof. Soemitro Djojohadikusumo, PT. Tidar Kerinci Agung (TKA), Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 2 (4) – Desember 2013.
Nuzulah, S. N., Purwanto, P. dan Bachri, S. (2016). Kajian dinamika suksesi vegetasi di kawasan terdampak erupsi gunung api kelud berbasis data penginderaan jauh tahun 2013–2016, Jurnal Media Komunikasi Geografi, 17(1): 1–17.
Odum, E.P. 1994. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta (Penerjemah Tjahjono Samingar).
Plantamor. 2016. Klasifikasi Tanaman Kelapa (Cocos Nucifera L.). http://plantamor.com (diakses pada 9 Maret 2018 pada pukul 14.00 WIB).
Pohan, Dameria. 2018. Keanekaragaman dan Persebaran Tumbuhan Ficus (Moraceae) di Hutan Resort Cinta Raja Taman Nasional Gunung Leuser. Undergraduate thesis, Medan:Unimed.
Polunim, N. 1994. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun. Terjemahan
Poonswad, P. & Kemp, A. (1998). Manual to the conservation of Asian hornbills. Bangkok: Sirivatana Interprint.
Rahmasari, K.E. (2011). Komposisi dan struktur vegetasi pada areal hutan bekas terbakar (di areal Upt Taman Hutan Raya R. Soerjo, Malang). (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v8i3.24489
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id