Karakteristik Sensori Campuran Teh Cascara Berdasarkan Perbedaan Metode Pengolahan Kopi

Asmaul Husna, Zaidiyah Zaidiyah, Syarifah Rohaya

Abstract


Abstrak. Cascara adalah produk samping dari buah kopi yaitu kulit kopi yang sudah dikeringkan. Cascara merupakan kulit kopi yang memiliki cita rasa fruity yang kuat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor P adalah metode pengolahan kopi, terdiri dari 2 taraf yaitu P1= metode basah P2= metode kering. Faktor J adalah campuran cascara dengan perbandingan 1:1, terdiri dari tiga taraf yaitu J1 = arabika:robusta, J2 = arabika:liberika, J3 = robusta:liberika. Data hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Bila hasil analisis menunjukkan pengaruh nyata antar perlakuan, maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Perlakuan jenis campuran cascara dan metode pengolahan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap uji deskripsi warna teh campuran cascara. perlakuan metode pengolahan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap uji deskripsi aroma dan rasa teh campuran cascara, sedangkan jenis campuran cascara interaksi metode pengolahan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap uji deskripsi aroma dan rasa teh campuran cascara. Tingkat intensitas pada warna teh campuran cascara berkisar 1,65 (lemah) – 3,81 (kuat) dengan rataan 2,59 (netral). Pada aroma tingkat intensitas berkisar 2,33 (lemah) – 4,01 (kuat) dengan rataan 3,14 (netral). Rasa yang dihasilkan memperoleh tingkat intensitas 2,24 (lemah) – 4,04 (kuat) dengan rataan 3,09 (netral).

Sensory Characteristics of Cascara Tea Blends Based On Differences in Coffee Processing Methods

Abstract. Cascara is a by-product of the coffee berry, namely the dried coffee skin. Cascara is coffee skin which has a strong fruity taste. This study used a randomized block design (RBD) with a factorial pattern. The P factor is the coffee processing method, consisting of 2 levels, namely P1= wet method P2= dry method. The J factor is a mixture of cascara with a ratio of 1:1, consisting of three levels, namely J1 = arabica:robusta, J2 = arabica:liberika, J3 = robusta:liberika. The research data obtained were then analyzed using Analysis of Variance (ANOVA). If the results of the analysis show a significant effect between treatments, then a follow-up test is performed using the Duncan Multiple Range Test (DMRT). The type of cascara mixture and the processing method had a significant effect (P 0.05) on the aroma and taste description test of mixed tea cascara. The intensity level of the cascara mixed tea color ranges from 1.65 (weak) – 3.81 (strong) with an average of 2.59 (neutral). In aroma intensity levels range from 2.33 (weak) – 4.01 (strong) with an average of 3.14 (neutral). The resultingtastehasanintensity levelof2.24(weak) –4.04(strong) withanaverageof3.09(neutral).



Keywords


cascara; campuran; metode pengolahan

Full Text:

PDF PDF

References


Ariva, A. N., Widyasanti, A dan Nurjanah, S. 2020. Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Mutu Teh Cascara Dari Kulit Kopi Arabika (Coffea arabica). Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia, 12(1) : 21-28.

Garis, P., Romalasari, A dan Purwasih, R. 2019. Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Cascara menjadi Teh Celup. 10th Industrial Research Workshop and National Seminar.

Heeger, A., Agniezka, K. C., Ennio, C dan Wilfried, A. 2016. Bioactives of coffe Cherry Pulp and its Utilisation for Production of Cascara Beverage. Jurnal Food Chemistry. 221 : 969-975.

Muzaifa, M., Dian, H., Normalina, A., Sulaiman, M. I dan Limbong, M. S. 2019. Kajian Pengaruh Perlakuan Pulp dan Lama Penyeduhan Terhadap Mutu Kimia Teh Cascara. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas. 23(2) : 137-142.

Nurhayati, N. 2017. Karakteristik Sensori Kopi Celup dan Kopi Instan Varietas Robusta Dan Arabika. Jurnal Ilmiah Inovasi, 17(2) : 80-85.

Sumihati, M., Widiyanto dan Isroli. 2011. Utilitas Protein Pada Sapi Perah Friesian Holstein Yang Mendapat Ransum Kulit Kopi Sebagai Sumber Serat Yang Diolah Dengan Teknologi Amoniasi Fermentasi (Amofer). Sintesis. 15(01) : 1-7.

Towaha J. 2013. Kandungan Senyawa Kimia Pada Daun Teh (Camelia sinensis). Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 19(3) : 12-16.

Wartini, N. M. Ina, P. T. dan Ganda P. 2010 . Perbedaan Kandungan Senyawa Volatil Daun Salam (Eugenia Polyantha Wight) pada Beberapa Proses Curing. Agritech. 30(4).

Yuwono, S. S., dan Susanto, T. 1998. Pengujian Fisik Pangan.Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Malang.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v8i2.24439

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id