Pemetaan Kebun Kopi Rakyat dan Potensi Pengembangannya di Kecamatan Tangse, Mane, Geumpang Kabupaten Pidie
Abstract
Abstrak. Kopi merupakan salah satu sektor perkebunan yang menjadi andalan Indonesia di pasar dunia. Provinsi Aceh di Indonesia adalah daerah penghasil kopi terbesar keempat dengan luas areal kopi 126.289 hektar pada tahun 2020, semuanya berupa perkebunan rakyat. Tujuan penelitian ini adalah memetakan kebun kopi rakyat dan potensi pengembangannya di Kecamatan Tangse, Mane dan Geumpang Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan metode survei dan analisis deskriptif. Luas kebun kopi rakyat dipetakan berdasarkan teknik klasifikasi visual on screen. Untuk memastikan klasifikasi kebun kopi rakyat di lapangan di awali dengan pengambilan titik koordinat di lapangan dan menggunakan kunci interpretasi citra. Hasil analisis menghasilkan 294 hamparan dan luasan kebun kopi rakyat di Kecamatan Tangse, Mane dan Geumpang seluas 10.025,16 ha. Hamparan kebun kopi rakyat terluas berada di Kecamatan Tangse seluas 6.581,87 ha, sedangkan hamparan kebun kopi rakyat terkecil terdapat di Kecamatan Mane dengan luas 1.704,97 ha.
Kata kunci : Kebun Kopi, Citra Satelit Resolusi Tinggi, Tangse, Mane dan Geumpang
Abstract. Coffee is one of the plantation sectors that is Indonesia’s mainstay in the world market. The province of Aceh in Indonesia is the fourt largest coffe producing area with a coffa area of 126.289 hectares in 2020, all of which are smallholder plantations. The purpose of this study was to map the community’s coffe plantations and their potential for development in Tangse, Mane and Geumpang districts, Pidie. This study uses survey methods and descriptive analysis. The area of people’s coffee plantations is mapped based on the on-screen visual classification technique. To ensure the classification of people’s coffee plantations in the field, it begins with taking coordinates in the field and using image interpretation keys. The results of the analysis resulted in 294 epanses and areas of people’s coffee plantations in Tangse, Mane and Geumpang sub-districts covering an area of 10.025,16 ha. The widest epanse of people’s coffee plantations is in Tangse district with an area of 6.581,87 ha, while the smallest epanse of people’s coffe plantations is in Mane district with an area of 1.704,97 ha.
Keywords: Coffee Farm, High-Resolution Satellite Image, Tangse, Mane and Geumpang
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agung, M. R. 2016. Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi Geografis Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi. Jurnal Ilmu Komputer. Vol. 9(2): 418 - 420.
Hadi, D. F. S. dan B. De Rosari. 2014. Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) Dalam Penentuan komoditas Unggulan Nasional. Jurnal Litbang Pertanian. Vol.12(1): 658-675.
Martauli, E. D. (2018). Analisis Produksi Kopi di Indonesia. Journal of Agribusiness Sciences, 01(02), 114 - 116.
Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v8i2.22450
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id