Analisis Faktor Penghambat Pengembangan Produksi dan Pemasaran Jeruk Besar (Citrus maxima(burm)Merr.) di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen
Abstract
Abstrak.Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah yang berpotensi dalam produktivitas jeruk besar dan salah satu penyumbang jeruk besar tertinggi di Indonesia. Produksi jeruk besar di Aceh didominasi oleh lima kecamatan yang menghasilkan produksi terbanyak dari 23 Kabupaten/Kota di Aceh, salah satunya Kabupaten Bireuen. Jeruk besar (putih manis) merupakan salah satu kultivar unggul jeruk besar yang dikembangkan di Kabupaten Bireuen. Ketersediaan jeruk besar belum tersedia secara kontinu di pasaran. Kondisi tersebut menyebabkan pemasaran jeruk besar menjadi terbatas. Produksi jeruk besar yang tidak kontinu tersebut dipicu oleh rendahnya produktivitas dan keberadaan populasi tanaman jeruk besar ini semakin berkurang akibat pengurangan lahan pekarangan untuk pembangunan rumah. Hal tersebut menyebabkan keberadaan habitat asli tanaman jeruk besar ini semakin terancam dan jeruk besar belum digarap di areal hamparan yang lebih luas. Faktor tersebut merupakan kendala petani dalam mengembangkan budidaya jeruk besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah aspek produksi dan pemasaran jeruk besar menjadi faktor penghambat jeruk besar, serta untuk mengetahui faktor manakah yang menjadi penghambat utama dari aspek produksi dan aspek pemasaran dalam pengembangan jeruk besar di Kecamatan Peusangan. Metode pengumpulan data diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer melalui wawancara dan mengedarkan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi - instansi yang terkait dengan penelitian seperti BPS, Dinas Pertanian Aceh, jurnal dan literatur lainnya. Metode analisis data menggunakan analisis hirarki proses (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek produksi dan aspek pemasaran merupakan aspek yang menjadi penghambat dalam pengembangan jeruk besar. Pada aspek produksi faktor penghambat utama yaitu biaya operasional sedangkan pada aspek pemasaran faktor penghambat utama adalah harga.
(An Analysis Of Inhibiting Factors For The Development Of Production And Marketing Of Jeruk Besar (Citrus maxima (Burm) Merr.) In Peusangan, Bireuen)
Abstract. Aceh Province has the potential for high citrus productivity and is one of Indonesia's largest contributors of large oranges.The production of large oranges in Aceh is dominated by five sub-districts that produce the most production out of 23 districts/cities in Aceh, one of which is Bireuen Regency. Langer orange (sweet white) is one of the superior cultivars of big orange developed in Bireuen Regency. The availability of large oranges is not continuously available in the market. This condition causes the marketing of large oranges to be limited. The discontinuous production of large oranges was triggered by low productivity and low productivity. The existence of this large citrus plant population is decreasing due to the reduction of yard land for house construction. This causes the existence of the original habitat of this large orange plant to be increasingly threatened, and large oranges have not been cultivated over a wider expanse of land. This factor is an obstacle for farmers in developing large citrus cultivation. The purpose of this study is to analyze whether the production and marketing aspects of large oranges are the inhibiting factors for large oranges and to find out which factors are the main obstacles from the production and marketing aspects in the development of large oranges in Peusangan District. Data collection methods were obtained from primary and secondary data. Primary data was obtained through interviews and distributing questionnaires, while secondary data was obtained from agencies related to research such as BPS, Aceh Agriculture Service, journals, and other literature. The method of data analysis used hierarchical process analysis (AHP). The results showed that aspects of production and aspects of marketing are aspects that become obstacles in the development of large oranges. In the production aspect, the main inhibiting factor is operational costs, while in the marketing aspect, the main inhibiting factor is price.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amelia, W. N., & Sasana, H., 2017. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jeruk Besar Madu Bageng (Kasus Kelompok Tani di Desa Bageng, Kecamatan Gembong, Pati) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
Aritonang, B., 2018. Faktor Pendorong dan Penghambat Pertanian Kopi di Desa Aek Raja Kecamatan Parmonangan Kabupaten Tapanuli Utara.
Darmanto, E., Latifah, N. and Susanti, N., 2014. Penerapan metode AHP (Analythical Hierarchy Process) untuk menentukan kualitas gula tumbu. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 5(1), pp.75-82.
Diana, A., 2018. Metode dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: CV. Budi Utama
Kalsum, U., 2015. Perbaikan kualitas jeruk besar (Citrus maxima (Burm.) Merr.) melalui pengaturan nisbah jumlah daun: buah dan pemberongsongan buah (Doctoral dissertation, Bogor Agricultural University (IPB)).
Marhawati, M., 2019. Analisis Karakteristik dan Tingkat Pendapatan Usahatani Jeruk Besar Di Kabupaten Pangkep. JEKPEND: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 2(2), pp.39-44.
Oelviani, R. and Tegalepek, B., 2013. Penerapan metode analytic hierarchy process untuk merumuskan strategi penguatan kinerja sistem agribisnis cabai merah di Kabupaten Temanggung.
Persada, A., Makmur, T., & Sofyan, S. (2019). Identifikasi Faktor Penghambat Usahatani Nilam di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(4), 151-160
Prabowo, R. and Subantoro, R., 2018. Analisis tanah sebagai indikator tingkat kesuburan lahan budidaya pertanian di Kota Semarang. Cendekia Eksakta, 2(2).
Rukmana, I.H.R., 2005. Jeruk Besar, Potensi dan Prospeknya. Yogyakarta (ID): Kanisius.
Safrizal, A., Hamid, A. H., & Kadir, I. A. (2017). Profil Usahatani Jeruk Pamelo Giri Matang (Citrus maxima (Burm.) Merr) Di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 2(1), 200-211.
Senewe, R.W., Loho, A.E. and Sondakh, M.L., 2016. Faktor Penunjang dan Penghambat Agribisnis Buah Stroberi di Kelurahan Rurukan dan Rurukan Satu, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon. AGRI-SOSIOEKONOMI, 12(3A), pp.95-104.
Setiawati, W., Murtiningsih, R., Gunaeni, N., & Rubiati, T. 2008. Tumbuhan bahan pestisida nabati dan cara pembuatannya untuk pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Kementerian Pertanian.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22131
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id