Analisis Kerentanan Ekonomi Dipesisir Barat Kabupaten Aceh Besar
Abstract
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan ekonomi masyarakat di pesisir barat kabupaten aceh besar. Analisis tingkat kerentanan ekonomi menggunakah skala SEVI yang di peroleh daeri setiap responden sebanyak 97 responden. Parameter yang di gunakan merupakan pendapatan dan kepemilikan asset dari kedua parameter tersebut digunakan untuk menganalisis kerentanan ekonomi di pesisir di 4 kecamatan di pesisir barat Aceh besar. Pada variabel pendapatan terdapat kerentanan rendah 3 desa di Kecamatan Peukan Bada, 2 desa di Kecamatan Lhoknga,dan 1 desa di Kecamatan Leupung. Pada kerentanan sedang terdapat 1 desa di Kecamatan Peukan Bada, 1 desa di Kecamatan Leupung, 1 desa di Kecamatan Lhoong. Pada tingkat kerentanan sangat tinggi terdapat 1 desa di Kecamatan Lhoong. Kerentanan sangat tinggi di sebabkan karena mata pencaharian masyarakat pesisir adalah nelayan maka dari tiu sangat bergantung pada kondidi alam laut. Dan pada variabel kepemilikan asset terdapat kerentanan sangat rendah 2 desa di Kecamatan Peukan Bada, kerentanan rendah terdapat 2 desa di Kecamatan Peukan Bada, 2 desa di Kecamatan Lhoknga,2 desa di Kecamatan Leupung, dan 2 desa di Kecamatan Lhoong. Pada kerentanan sedang terdapat 1 desa di Kecamatan Peukan Bada 1 desa di Kecamatan Lhoknga, 1 desa di Kecamatan Lhoknga, 1 desa di Kecamatan Leupung dan 3 desa di Kecamatan Lhoong. kerentanan tinggi terdapat hanya 1 desa di Kecamatan Leupung. Dan kerentanan sangat tinggi hanya terdapat di 1 desa di Kecamatan Lhoong.
Analysis of Economic Vulnerability in the West Coast of Aceh Besar District
Abstrak. This study aims to determine the level of economic vulnerability of the people on the west coast of Aceh Besar district. Analysis of the level of economic vulnerability using the SEVI scale obtained from each respondent as many as 97 respondents. The parameters used are income and asset ownership of the two parameters used to analyze economic vulnerability on the coast in 4 sub-districts on the west coast of Aceh Besar. In the income variable, there is a low vulnerability in 3 villages in Peukan Bada District, 2 villages in Lhoknga District, and 1 village in Leupung District. In moderate vulnerability, there are 1 village in Peukan Bada District, 1 village in Leupung District, 1 village in Lhoong District. At a very high level of vulnerability there is 1 village in Lhoong District. Vulnerability is very high because the livelihoods of coastal communities are fishermen, so they are very dependent on marine conditions. And on the asset ownership variable there is a very low vulnerability in 2 villages in Peukan Bada District, low vulnerability there are 2 villages in Peukan Bada District, 2 villages in Lhoknga District, 2 villages in Leupung District, and 2 villages in Lhoong District. At medium vulnerability, there are 1 village in Peukan Bada District, 1 village in Lhoknga District, 1 village in Lhoknga District, 1 village in Leupung District and 3 villages in Lhoong District. there is only 1 village in Leupung District. And very high vulnerability is only found in 1 village in Lhoong District.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adger, W. N., Conde, C., Agrawala, S., & O’Brien, K., 2007. Climate Change Impacts, Adaptation and Vulnerability Chapter 17: Assessment of Adaptation Practices, Options, Constraints and Capacity. Contribution of Working Group II to the Fourth Assessment Report of the IPCC, Cambridge University Press, UK., January,pp.63–81.
Arif, D. A., Giyarsih, S. R., & Mardiatna, D., 2017. Kerentanan Masyarakat Perkotaan terhadap Bahaya Banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi. Majalah Geografi Indonesia, 31(2), pp.79-87.
IPCC., 2001. Third Assesment Report-Workgroup II : Impacts, Adaptation and Vulnerability. USA : Cambridge University Press.
Mulyadi. 2005. Ekonomi Kelautan. Jakarta : Rajawali Pers.
Rahmaningtyas, N. J. S. S., 2015. Tingkat Kerentanan Sosial Wilayah Kabupaten Wonogiri. Jurnal Teknik PWK, 4(2), pp.605–621.
Rusdi. 2014. Persepsi dan Adaptasi Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Dampak Erosi Pantai di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
Rijanta, R., Hizbaron, D.R., dan Baiquni, M. 2014. Modal Sosial dalam Manajemen Bencana. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Setyaningrum, P dan Giyarsih, S.R. 2012. Identifikasi Tingkat Kerentanan Sosial Ekonomi Penduduk Bantaran Sungai Code Kota Yogyakarta Terhadap Bencana Lahar Merapi. Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
http://jogja.antaranews.com/berita/315406/ban tul-terjunkan-tim-tangani-abrasipantai-samas Diakses oleh Audi Karina Choirunisa pada tanggal 21 Juni 2015 pukul 15.20 WIB.
Widyawati, A., Handoyo, G., & Satriadi, A., 2013. Kajian Kerentanan Bencana Tsunami Di Pesisir Kabupaten Kulon Progo Provinsi D. I. Yogyakarta. Journal of Marine Research, 2(2), pp.103–110.
Widodo, M. M., & Hizbaron, D. R., 2017. Kerentanan Sosial Ekonomi di Wilayah Kepesisiran Terhadap Dampak Gelombang Tinggi di Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Jurnal Bumi Indonesia, 6(1), pp.68-70.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22080
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id