Persepsi Petani Dan Penyuluh Terhadap Teknologi Smart Farming Kentang Di Kabupaten Bener Meriah
Abstract
Abstrak. Sektor pertanian merupakan sumber pendapatan utama bagi sebagian besar penduduk. Kabupaten Bener Meriah adalah salah satu daerah utama pengembangan kentang di Aceh. Namun meskipun demikian, hingga saat ini kentang di Bener Meriah masih tidak dapat memenuhi permintaan kentang di Aceh. Maka dari itu petani kentang di Bener Meriah perlu adanya upaya untuk terus meningkatkan produksi kentang, seperti melibatkan teknologi yang sedang berkembang saat ini, smart farming adalah pengelolaan pertanian yang inovatif dan berbasis teknologi yang menggunakan mesin dan peralatan pertanian serta teknologi digital pada sektor pertanian dalam berusahatani untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, daya saing, kompetitif dan juga dapat menguntungkan secara berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian awal, dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat persepsi petani dan penyuluh terhadap teknologi smart farming kentang di Kabupaten Bener Meriah, karena yang terjadi saat ini di Bener Meriah yaitu masih kurangnya pengetahuan dan juga masih jauhnya jangkauan penerapan dari teknologi smart farming. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, analisis Statistik Mean, Varian dan Standar Deviasi. Penelitian ini menggunakan 70 sampel petani dan 13 sampel penyuluh, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap teknologi smart farming dengan nilai mean tertinggi yaitu berguna untuk petani, dan persepsi petani dengan nilai mean terendah yaitu dapat mengurangi biaya input. Sedangkan menurut penyuluh persepsi terhadap teknologi smart farming dengan nilai mean tertinggi yaitu dapat meningkatkan kenyamanan kerja, dan persepsi penyuluh dengan nilai mean terendah yaitu dapat meningkatkan dampak positif terhadap alam, dan petani kentang di Kabupaten Bener Meriah menilai bahwa tantangan utama dalam penerapan teknologi smart farming yaitu kurangnya akses demonstrasi penggunaan teknologi smart farming dan juga biaya investasi yang tinggi menjadi tantangan dengan nilai persentase tertinggi, sedangkan nilai tambah yang tidak jelas menjadi tantangan bagi petani dalam penerapan teknologi smart farming dengan nilai rata-rata terendah.
Perception Of Farmers And Extenders On Potato Smart Farming Technology In Bener Meriah District
Abstrak. The agricultural sector is the main source of income for the majority of the population. Bener Meriah Regency is one of the main potato development areas in Aceh. But even so, until now the potatoes in Bener Meriah still cannot meet the demand for potatoes in Aceh. Therefore, potato farmers in Bener Meriah need efforts to continue to increase potato production, such as involving technology that is currently developing, smart farming is an innovative and technology-based agricultural management that uses agricultural machinery and equipment as well as digital technology in the agricultural sector in farming. to increase productivity, added value, competitiveness, competitiveness and can also be profitable in a sustainable manner. This research is a preliminary study, and the purpose of this research is to see the perception of farmers and extension workers on potato smart farming technology in Bener Meriah Regency, because what is currently happening in Bener Meriah is the lack of knowledge and also the far range of application of smart farming technology. . This study uses descriptive qualitative analysis methods, statistical analysis of the Mean, Variance and Standard Deviation. This study used 70 samples of farmers and 13 samples of extension workers, the sampling technique used was simple random sampling. The results of the study show that farmers' perceptions of smart farming technology with the highest mean value are useful for farmers, and farmers' perceptions with the lowest mean value can reduce input costs. Meanwhile, according to the instructor, the perception of smart farming technology with the highest mean value is that it can increase work comfort, and the perception of the instructor with the lowest mean value that it can increase the positive impact on nature, and potato farmers in Bener Meriah Regency consider that the main challenge in implementing smart farming technology is: lack of access to demonstrations of the use of smart farming technology and also high investment costs are challenges with the highest percentage value, while unclear added value is a challenge for farmers in implementing smart farming technology with the lowest average value.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aisyah, A., Umar, M. and Nurasiah, N., 2016. Budidaya Kentang Di Dataran Tinggi Gayo Tahun 1945-2015. JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 1(1).
Amarullah, M.R., Sudarsono, . and Amarillis, S., 2019. Produksi dan Budidaya Umbi Bibit Kentang (Solanum tuberosum L.) di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Buletin Agrohorti, 7(1), pp.93–99.
Apriani, M., Rachmina, D. and Rifin, A., 2018. Pengaruh Tingkat Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (Ptt) Terhadap Efisiensi Teknis Usahatani Padi. Jurnal Agribisnis Indonesia, 6(2), p.121.
Direktorat Jenderal Hortikultura. (2012). Komoditas Unggulan. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura. Diakses Dari Http://Hortikultura.Deptan.Go.Id/?Q=Content/Ko Moditas-Unggulan.
Fachrista, I.A. and Sarwendah, M., 2014. Persepsi Dan Tingkat Adopsi Petani Terhadap Inovasi Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah. Agriekonomika, 3(1), pp.1–10.
Fountas, S., Carli, G., Sørensen, C.G., Tsiropoulos, Z., Cavalaris, C., Vatsanidou, A., Liakos, B., Canavari, M., Wiebensohn, J. and Tisserye, B., 2015. Farm management information systems : Current situation and future perspectives. Computers And Electronics In Agriculture, [online] 115, pp.40–50. Available at: .
Ghozali, I. 2011. Aplikasi multivariate dengan program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Iskandar, D., 2013. Penggunaan Bibit Karet Unggul Oleh Petani Karet Di Jambi Dan Kalimantan Barat; Motivasi Dan Hambatan. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 13(3), pp.165–170.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi. Kharisma Putra Utama, Jakarta.
Palupi, N.S., Kusnandar, F., Adawiyah, D.R. and Syah, dan D., 2010. Penentuan Umur Simpan dan Pengembangan Model Diseminasi Dalam Rangka Percepatan Adopsi Teknologi Mi Jagung bagi UKM. Manajemen IKM, 5(1), pp.42–52.
Sugiyono, S. (2010). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Alfabeta Bandung.
Susanti, L.W., 2008. Keputusan Petani Dalam Penerapan Pertanian Padi.
Wardhana, M., Indra, I. and Andriani, D. (2020). Perception of Patchouli Farmers on the Development of the Innovation Cluster in Panga, Aceh Jaya Regency. In Proceedings of the 2nd International Conference of Essential Oils - ICEO, ISBN 978-989-758-456-5, pages 134-139. DOI: 10.5220/0009958101340139
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22001
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id