Kajian Literatur Pembuatan Fruit Leather dari Labu Kuning dan Wortel
Abstract
Fruit leather merupakan salah satu produk olahan hasil pengeringan bubur buah atau sayuran sehingga menghasilkan lembaran tipis seperti kulit yang bertekstur kenyal yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Produk ini dapat dikategorikan sebagai makanan sehat karena mengandung berbagai nutrisi bermanfaat. Penggunaan bahan baku kombinasi seperti labu kuning (Cucurbita moschata D.) dan wortel (Daucus carota L.) dapat menghasilkan fruit leather yang tinggi nutrisi dan dapat meningkatkan keanekaragaman produk dari bahan pangan lokal. Perbandingan bahan labu kuning dan wortel yang bervariasi akan menghasilkan fruit leather dengan karakteristik kimia yang berbeda. Kendala yang sering muncul dalam pembuatan fruit leather adalah tingkat elastisitasnya yang rendah. Oleh sebab itu, diperlukan penambahan bahan penstabil, seperti gum arab, untuk dapat meningkatkan kualitas fisikokimia dan organoleptik pada produk.
Literature Review of Fruit Leather Productions from Combination of Pumpkin and Carrots
Fruit leather is one of processed food made from the drying of fruit or vegetable puree to produce a thin sheet like leather with a chewy texture that can be stored for a long time. This product can be categorized as a healthy food because it contains a variety of beneficial nutrients. The use of combination raw materials such as pumpkin (Cucurbita moschata D.) and carrots (Daucus carota L.) can produce nutritious fruit leather and increase product diversity from local ingredients. Various ratio of pumpkin and carrot will produce fruit leather with different chemical characteristics. Constraints that often arise in the manufacture of fruit leather is a low level of elasticity. Therefore, it is necessary to add a stabilizer, such as gum arabic, to improve the physicochemical and organoleptic quality of the product.
Keywords
References
Ardanti, A. 2017. Pengaruh Penambahan Labu Kuning dan Karagenan Terhadap Kualitas Inderawi Fruit leather Tomat. Jurnal Teknobuga. 5 (2): 89-102.
Asben, A. 2007. Peningkatan Kadar Iodium dan Serat Pangan dalam Pembuatan Fruit leather Nenas (Ananas Comosus Merr) dengan Penambahan Rumput Laut. Artikel Ilmiah Penelitian Dosen Muda. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. Padang.
Baranski, R. 2012. Towards Better Tasting and More Nutritious Carrots: Carotenoid And Sugar Content Variation In Carrot Genetic Resources. Food Research International 47 (2): 182-187.
Brenntag Food. 2011. Life Science Food and Nutrition: Hydrocolloids Technical Bulletin. Brenntag Europe Publishing, Jerman.
Dimyati, K. 2020. Pengaruh Konsentrasi Penambahan Gum Arab Terhadap Karakteristik Organoleptik Dan Kimia Fruit leather Pisang Raja (Musa paradisiaca Var. raja). Jurnal Sains dan Teknologi Pangan. 5 (1): 1-11.
Demarchi, S. 2013. Effect of Temperature On Hot-Air Drying Rate and On Retention Of Antioxidant Capacity In Apple Fruit leathers. Food and Bioproducts Processing. 91: 310–318.
Dewi, E. N., T. Surti dan Ulfatun. 2010. Kualitas Selai Yang Diolah Dari Dari Rumput Laut (Gracilaria verruscosa, Eucheuma cottonii), Serta Campuran Keduanya. Jurnal Perikanan. 7 (1): 20-27.
Estiari. 2016. Pengaruh Perbandingan Campuran Labu Siam (Secheum edule) Dan Brokoli (Brassica oleracea var Italica) Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia Dan Organoleptik Mix Fruit And Vegetable Fruit leather. Jurnal Teknosains Pangan. 5 (4): 1-9.
Fatdhilah, N. 2014. Pengaruh Jumlah Maltodekstrin Dan Lama Pengeringan Terhadap Sifat Organoleptik Sup Labu Kuning Instan. E-Jurnal Boga. 3 (3): 76-85.
Fauzi, D. 2019. Pengaruh Proses Blansir Dan Penambahan Karagenan Pada Kualitas Selai Lembaran Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Jurnal Teknologi Pangan. 11 (2): 152-16.
Hager, T. 2006. Processing Effects on Carrot Phytonutrients. Journal of Horticulture Science. 41 (1): 74-76.
Hussain, A. 2017. Pumpkin-The Functional and Therapeutic Ingredient: A Review. International Journal of Food Science and Nutrition. 5 (14): 168-173.
Herlina, H. 2020. Karakteristik Fisikokimia Dan Organoleptik Fruit leather Kenitu (Chrysophyllum cainito L.) Dengan Penambahan Cmc Dan Karagenan. Jurnal Agroteknologi. 14(2): 103-114.
Kamaluddin, M. 2018. Pengaruh Perbedaan Jenis Hidrokoloid terhadap Karakteristik Fruit Fruit leather Pepaya. Edufortech. 3 (1): 24-32.
Kumar, R., R. T. Patil, dan G. Mondal. 2010. Development and Evaluation Of Blended Papaya Fruit leather. Acta Horticulturae. 851: 565–570.
Kusbiantoro, B., H. Herawati dan A. B. Ahza. 2005. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Bahan Penstabil Terhadap Mutu Produk Velva Labu Jepang. Jurnal Hortikultura. 5 (2): 45-50.
Maskan, A. 2012. Hot air and Sun Drying Of Grape Fruit leather (pestil). Journal of Food Engineering. 54 (1): 81-88.
Nainggolan, R.,T. 2015. Pengaruh Perbandingan Nenas Dengan Brokoli Dan Konsentrasi Gum Arab Terhadap Mutu Fruit leather. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. 3 (1): 83-94.
Prasetyowati, D. 2014. Pengaruh Penambahan Gum Arab Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptiks Fruit leather Nanas (Ananas comosus L. Merr.) dan Wortel (Daucus carota). Jurnal Teknologi Pertanian. 15 (2): 139-148.
Rini, S. P., J.R. Nainggolan dan Ridwansyah. 2016. Pengaruh Perbandingan Bubur buah Sirsak (Annona Muricata L) dengan Bubur Bit (Veta Vulgaris) dan Konsentrasi Gum Arab terhadap Mutu Fruit leather. Skripsi. Progam Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sari, L. 2019. Jenis Bahan Penstabil Terhadap Sifat Fisikokimia Organoleptik Pada Fruit leather Labu Air (Lagenaria Siceraria). Jurnal Teknologi Hasil Pertanian. 1-12.
Savitri, L. 2019. Pengaruh Penambahan Agar-Agar Terhadap Karakteristik Fisikokimia Dan Organoleptik Pumpkin Fruit leather. Jurnal Edufortech. 4 (2): 106-117.
Simon, P. 2008. Carrot: Handbook of Plant Breeding, Vegetables II. Springer Publisher, New York.
Sharma, K., Swati, K. 2012. Chemical Composition, Functional Properties and Processing of Carrot: A Review. Journal of Food Science and Technology. 49(1): 22-32.
Sharma, S. 2013. Nutritional Quality Characteristics of Pumpkin Fruit as Revealed by Its Biochemical Analysis. International Food Research Journal 20(5): 2309-2316.
Tini, L. 2017. Analisis Usahatani Labu Kuning Di Desa Singsingon Raya, Kecamatan Passi Timur, Kabupaten Bolaang-Mongondow. Agri-SosioEkonomi Unsrat. 13(2): 87-98.
Tedianto. 2012. Karakterisasi Labu Kuning (Cucurbita moschata) Berdasarkan Penanda Morfologi dan Kandungan Protein, Karbohidrat, Lemak Pada Berbagai Ketinggian. Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret
Tridge. 2019. Overview of Global Production of Carrot. https://www.tridge.com/intelligences/carrot?q=carrot
Tridge, 2019. Overview of Global Production of Common Pumpkin. https://www.tridge.com/intelligences/common-pumpkin/production
Widyantari, N. 2016. Pengaruh Perlakuan Pencucian Dan Perebusan Terhadap Kadar Residu Insektisida dan Karakteristik Organoleptiks pada Sayuran Kembang Kol (Brassica oleracea var.botrytis L). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 3 (4): 130-139.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i3.20766
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id