Pengaruh residu pembenah tanah terhadap sifat biologi tanah, bintil akar, dan pertumbuhan tanaman kedelai(Glycine max L. Merril)

Suvita Arispa, Zaitun Zaitun, Rita Hayati

Abstract


untuk mengetahui pengaruh dari pembenah tanah terhadap pertumbuhan tanaman, pembentukan bintil akar, serta sifat biologi tanah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola non faktorial. Perlakuan terdiri dari: Kontrol, kombinasi Urea dan KCL, Kombinasi (NPK 50% rekomendasi),  Sekam Padi 5 ton ha-1 + NPK 0%, Sekam Padi 5 ton ha-1 +  Urea dan KCl, Sekam Padi 5 ton ha-1 + NPK 50% rekomendasi, Biochar sekam padi 5 ton ha-1 + NPK 0%, Biochar sekam padi 5 ton ha-1 + Urea dan KCl dan Biochar sekam padi 5 ton ha-1 +NPK 50% rekomendasi. Peubah yang diamati adalah. tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah bintil akar, sifat biologi tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman kedelai akibat residu pembenah tanah berpengaruh tidak nyata secara statistik namun memberikan tinggi yang signifikan. Jumlah cabang tanaman kedelai mengalami peningkatan terhadap semua perlakuan pada 3 MST, 4 MST, 5 MST dan 6 MST. Jumlah bintil akar terbanyak pada tanaman kedelai akibat residu pembenah tanah ialah pada perlakuan Sekam Padi 5 ton ha-1 + NPK 0%. Warna bintil akar pada tanaman kedelai saat dilihat di mokroskop ialah berwarna merah muda yang menandakan adanya koloni bakteri Rhizobium. Total mikroba dan respirasi didalam tanah dipengaruhi oleh bahan organik salah satunya residu pembenah tanah.

Keywords


Kedelai, Pembenah Tanah, Bintil Akar, Biologi Tanah

Full Text:

PDF

References


Abdurachman, A. A. Dariah, dan Mulyani. 2008. Strategi dan Teknologi Agricultural Pengelolaan Lahan Kering Mendukung Pengadaan Pangan Nasional. Jurnal Kadariah. 2000. Pengantar Evaluasi Proyek. Litbang Pertanian 27(2): 43-49.

Balitkabi (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi).2018. Produksi Kedelai 2018. Http//balitkabi.litbang.pertanian.go.id [25 Februari 2019].

Dariah A., S. Sutono. N.L. Nurida, W. Hartatik, dan E. Pratiwi. 2015. Pembenah tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan. 9 (2) : 67-84.

Dariah, A., Sutono, dan N.L. Nurida. 2010. Penggunaan pembenah tanah organik dan mineral untuk perbaikan kualitas tanah typic kanhapludults, Taman Bogo. Jurnal Tanah dan Iklim No. 3. Lampung.

Elisabeth, DW., M. Santosa, & N. Herlina 2013. Pengaruh Pemberian Berbagai Komposisi Bahan organik Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascacolanicum L.). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.

Fuskhah, E., Anwar, S., Purbajanti, E.D., Soetrisno, R.D., Budhi, S.P.S. dan Maas, A. 2007. Eksplorasi dan Seleksi Ketahanan Rhizobium Terhadap Salinitas Dan Kemampuan Berasosiasi dengan Leguminosa Pakan. J.Indon.Trop.Anim.Agric. 32 (3): 179-185.

Gani, A. 2009. Biochar Penyelamat Lingkungan. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 31: 15-16.

Harsono, A., Subandi, dan Suryantini 2010a. Formulasi pupuk hayati dan organik untuk meningkatkan produktivitas aneka kacang 20%, ubi 40% menghemat pupuk kimia 50%. Laporan Hasil Penelitian Tahun 2010. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.

Izzudin. 2012. Perubahan Sifat Kimia Dan Biologi Tanah Pasca Kegiatan Perambahan Di Areal Hutan Pinus Reboisasi Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatra Utara.Skrips. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Junita, F., S. Muhartini dan D. Kastono.2002. Pengaruh Frekuensi Penyiraman dan Takaran Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pakchoi. Ilmu Pertanian. IX (1) : 37 – 45

Mateus, R., M,.K.Salli;, D. Kantur; M. R. and S. Moata. 2017. Synchronization Between Available Nitrogen and Mayze (Zea mays) Need: Study on Different Application Time and Type of Green Fertilizers. International Journal of Agriculture, Environment and Bioresearch (IJAEB). Vol. 2 (5): 260-171.

Ritohatdoyo, S. 2009. Perencanaan Penggunaan Lahan. Fakultas Geografi. Yogyakarta.

Siregar, S.R. Zuraida and Zuyasna. 2017. The effect of moisture field capacity on growth some mutans (M3) of Soybean genotype (Glycine max L. Merr). Journal Floratek 12 (1) : 10-20.

Suhartono., R. A. Z. Sidqi., dan A. Khoiruddin. 2008. Pengaruh Interval Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelei (Glycine max L. Merril.) Pada Berbagai Jenis Tanah. EMBRYO 5(1): 98-112

Zaerea, M. J., N. Karimi, E. M. Goltapeh dan A. Ghalavand. 2011. Effect of cropping systems and arbuscular mycorrhizal fungi on soil microbial activity and root nodule nitrogenase. J. Saudi Agriculture Science. 10 (2): 109- 120.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i1.19171

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id