Evaluasi Ciri Fenotipe Turunan F2 Hasil Persilangan Ayam Brahman Jantan dengan Ayam Lokal Betina dan Ayam Cochin Betina pada Fase Starter

sapa'atan putra

Abstract


Permasalahan utama dalam pengembangan ayam Lokal sebagai ternak komersial adalah masih kurangnya varian dari turunan perkawinan silang dan masih rendahnya produktivitas baik sebagai ayam pedaging maupun ayam petelur. Untuk itu, Salah satu upaya pengembangan mutu ternak yaitu dengan melakukan perkawinan silang (cross breeding) dengan metode Inseminasi Buatan (IB) atau ternak yang berbeda bangsa untuk menghasilkan turunan hybrid vigor. Pada unggas program perkawinan silang juga ditujukan untuk meningkatkan variasi genetik turunannya sehingga dapat meningkatkan kekayaan dan variasi genetik untuk dimanfaatkan sebagai turunan unggul baik ayam pedaging maupun ayam petelur.Ternak domba memiliki potensi sebagai salah satu hewan ternak penghasil daging yang cukup baik.

Namun demikian, sampai saat ini belum banyak informasi hasil evaluasi produksi turunan hasil persilangan ayam Lokal dengan aneka ayam betina yang ada sehingga sulit untuk dapat dikembangkan baik sebagai ayam pedaging maupun ayam petelur komersial.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kuantitatif dan kualitatif sertaciri fenotipe turunan F2 hasil persilangan ayam Brahma jantandengan ayam Lokal betina dan ayam Cochin betina.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP), Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh dari tanggal 1 Juli hingga 1 Oktober  2020. Materi penelitian yang digunakan adalah 1 ekor ayam Brahma jantan, dan 5 ekor ayam Lokal betina dan ayam Cochin betina.  Bahan pakan yang digunakan yaitu bahan pakan organik, yang tersusun dari limbah sayuran, dedak halus, jagung giling dan pakan 324-1 yang difermentasikan selama 7 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 2 perlakuan persilangan ayam jantan dan betina, yaitu; perlakuan penelitian adalah BL (ayam Brahma jantan dengan ayam Lokal betina), BC (ayam Brahma jantan dengan ayam Cochin betina). Setiap perlakuan terdiri dari 1 ekor jantan sebagai sumber sperma dan 5 ekor betina sebagai induk. Ayam betina dikelompokkan berdasarkan perbedaan variasi warna bulu. Setiap ayam betina dilakukan inseminasi buatan (IB) dengan sperma pejantannya sebanyak 3 kali pengulangan. Telur yang dihasilkan dari setiap kelompok induk ayam dan pengulangan inseminasi buatan dipakai sebagai telur tetas untuk mendapatkan DOC turunan dari setiap perlakuan penelitian dan ditetaskan menggunakan ,mesin tetas otomatis.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perkawinan silang antara ayam Brahma Jantan dengan ayam Lokal Betina (BL), dan ayam Cochin betina (BC), menghasilkan perbedaan yang sangat nyata terhadap berat telur, berat tetas, dan berat badan anak ayam turunan F2. Hal yang sama terjadi pada konsumsi pakan hasil persilangan ayam Brahma jantan dengan ayam Cochin betina (BC) lebih tinggi dibandingkan turunan hasil persilangan ayam Brahma jantan dengan ayam Lokal betina (BL). Dari penelitian ini dapat terlihat bahwa ciri-ciri fenotipe dari turunan hasil persilangan antara ayam Brahma jantan X Lokal betina dan ayam Brahma jantan X Cochin betina tersebut berbeda dari ragam warna bulu, bentuk pial dan bulu pada kaki  turunannya.


Keywords


Perkawinan silang, ayam Brahma Jantan, ayam Lokal Betina (BL), ayam Cochin betina (BC), inseminasi buatan (IB)

Full Text:

PDF

References


Bell, D. dan Weaver, W. D, Jr. 2002. Commercial Chicken Meat and Egg Production. 5thedition. Springer Science and Busines Media Inc. New York.

Kihe, J.N., and Naitboho, R. A. 2017.Korelasi fenotip beberapa sifat produksi F1 hasil persilangan antara ayam Lokal dengan ayam Ras Petelur ISA BROWN.Jurnal.Seminar Nasinal Peternakan III. Undana Press. ISBN: 978- 602-6906-29-8.

Kholik, A., Sujana, E., andSetiawan, I. 2016. Performa Ayam Hasil Persilangan Pejantan Bangkok dengan Betina Lohman. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran, Bandung.

Yaman, M.A. 2010. Ayam Pedaging Unggul, 6 Minggu Panen, PT. Penerbar Swadaya, Jakarta.Prijono. 2007. Keanekaragaman Sumber Daya hayati Ayam Lokal Indonesia. LIPI Press. Jakarta. Hal : 3:22.

Resnawati, 2004. Bobot Potongan Karkas dan Lemak Abdomen Ayam Ras Pedaging yang Diberi Ransum Mengandung Tepung Cacing Tanah. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Soeroso, Y., Duma and Mozin, S. 2009. Nilai heritabilitas dan korelasi genetik sifat pertumbuhan dari silangan ayam lokal dengan ayam bangkok. J. Agroland. 16 (1): 67-71.

Sulandari, S.A., Zein, S., Paryanti, T., Sartika, M., Astuti, T., Widjastuti, E., Sudjana, S., Darana, I., Setiawan and Garnida, D. 2007. Sumber daya genetik ayam lokal Indonesia. Keanekaragaman Sumber Daya Hayati Ayam Lokal lndonesia: Manfaat dan Potensi. Pusat Penelitian Biologi, Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia, Bogor.

Sidadolog, J. H. P. 1999. Manajemen Ternak Unggas. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.

Subekti, K.,and Arlina,F., 2011. Karakteristik genetik eksternal ayam kampung di Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan.Jurnal Ilmu Ilmiah. 14 (2): 74-86.

Steel, P. G. D., and Torrie, J. H., 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika suatu Pendekatan Geometrik. Terjemahan B. Sumantri. PT Gramedia. Jakarta.

Utoyo, D.P., Djarsanto and Nasution S.N., 1996. Animal Genetic Resources and Domestic Animal Diversity in chicken in Indonesia. Jakarta: Ministry of Agricultural, Directorate General of Livestock servise. Directorate of Livestock Breeding Development.

Wahju, J. 2015. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan Ke-6. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Yuwanta, T. 2004. Dasar ternak Unggas. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Yaman. M.A. 2018. Ayam Kampung Agribisnis Pedaging dan Telur. Penerbar Swadaya, Jakarta.

Yaman, M. A. 2011. Ayam Pedaging Unggul, 6 Minggu Panen, PT. Penerbar Swadaya, Jakarta.

Yassin, R. F.H.S.I., Rahayu and Darwati, S. 2005. Sifat reproduksi persilangan antara ayam pelung-merawang dan merawang-pelung dan dengan tetuannya. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis. Edisi Spesial November. Buku 1. Hal: 165- 172.

Telupere, F., and Sutedjo, H. 2016. Kajian Fenotip Hasil Persilangan Antara Ayam Buras Dengan Ayam Ras Petelur Jenis CP 909. Proposal Hibah Penelitian Pascasarjana. Program Studi Ilmu Peternakan. Undana. Kupang.

Zainal, H., Sartika, T., Zainuddin,and Komarudin, D. 2012. Local chicken crossed of KUB, sentul and gaok to increase national poultry meat production. Workshop Nasional Unggas Lokal. Bogor (ID): Balai Penelitian Ternak.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i1.19061

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id