Pengaruh Konsentrasi Larutan Hara AB Mix Terhadap Pertumbuhan Sawi Hijau Pada Media Cocopeat

Khairul Fahmi, Yusnizar Yusnizar, Sufardi Sufardi

Abstract


Abstrak. Nutrisi AB Mix merupakan campuran pupuk majemuk larut air yang mengandung sejumlah unsur hara yang penting untuk pertumbuhan tanaman terutama pada media tanpa tanah seperti cocopeat. Aplikasi larutan nutrisi AB Mix yang tepatpada media tersebut sangat penting agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi penggunaan larutan AB Mix terbaik terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau pada media cocopeat yang dikelola dengan sistem hiroponik. Percobaan dilakukan didalam polybag di rumah kasa menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal yang terdiri atas 5 perlakuan konsentrasi larutan AB Mix yaitu: 0,25, 0,50, 0,75, 1,00, dan 1,25 g/L air dan setiap perlakuan diulang 4 kali. Penyemaian
bibit sawi dilakukan pada media rockwool selama seminggu, kemudian setelah bibit berumur 20 hari dipindahkan ke dalam polybag yang telah diisi media cocopeat dan setiap polybag ditanam satu bibit tanaman sawi. Pemberian larutan AB Mix dilakukan setiap hari bersamaan dengan penyiraman sampai tanaman berumur berumur 30 hari setelah tanam (HST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan AB Mix dengan konsentrasi berbeda berpengaruh nyata(P<0,05) terhadap pertumbuhan sawi hijau. Pemberian larutan AB Mix dengan konsentrasi
0,25 hingga 1,25 g/L dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar tanaman sawi hijau. Pemberian larutan AB Mix dengan konsentrasi 1,25 g/L air memberikan hasil terbaik terhadap parameter
pertumbuhan tanaman sawi hijau.

Effect of Nutrient AB Mix Solution Concentration on Green Mustard Growth in Cocopeat Media

Abstract. AB Mix nutrition is a Mixture of water-soluble compound fertilizers that contain a number of nutrients that are important for plant growth, especially in soilless media such as cocopeat. The application of proper AB
Mix nutrient solution in the medium is very important for plant grow properly. This study aims to obtain the best concentration of AB Mix solution used for the growth of green mustard plants in cocopeat media managed with the hydroponic system. The experiment was conducted in a polybag in a gauze house using a complete randomized design (RAL) of a single factor consisting of 5 treatments of AB Mix solution concentration: 0.25, 0.50, 0.75, 1.00, and 1.25 g of L-1 water and each treatment was repeated 4 times. Seedling of mustards were carried out on Rockwool media for a week, then after 20 days, the seedlings were transferred into a polybag that has been filled with cocopeat media, and each polybag is planted one seedling of a mustard plant. The application of AB Mix solution was done every day along with watering until the plant is 30 days old after planting (DAP). The results showed that the administration of AB Mix solution with different concentrations had a significant effect (P<0.05) on the growth of green mustard. Giving AB Mix solution with a concentration of 0.25 to 1.25 g L-1 can increase the height of the plant, the number of leaves, and the fresh weight of the green mustard plant. The application of AB Mix solution with a concentration of 1.25 g of L-1 water would gave the best results against the growth parameters of green mustard plants.


Keywords


Kata kunci: Larutan AB Mix, Media Cocopeat, Tanaman Sawi Hijau ; Keywords:AB Mix Solution, Cocopeat Media, Green Mustard

Full Text:

PDF

References


Ainina, A.N. dan N. Aini. 2019. Konsentrasi nutrisi AB mix dan media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah (Lactuca sativa L. var. crispa) dengan sistem hidroponik substrat. Jurnal Produksi Tanaman. 6(8).

Aria nanda, B., T. Nopsagiarti dan M. Mashadi. 2020. Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi larutan nutrisi AB mix terhadap pertumbuhan dan produksi selada (Lactuca sativa L.) hidroponik system floating. Jurnal Pengembangan Ilmu Pertanian, 9(2). 185195.

Fahmi ,A ., S. N. H. Utami dan B. Radjagukguk. 2010. Pengaruh interaksi hara nitrogen dan fosfor terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea maysL) pada tanah regosol dan latosol. Berita Biologi,10(3): 297-304.

Fahrudin, F. 2009. Budidaya Caisim (Brassica juncea L. Menggunakan Ekstrak Teh dan kalsium (Ca), magnesium (Mg), Pupuk Kascing. Skripsi.Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Guntoro, W., Djarwati ningsih, P. S., dan Guniarti, G. 2017. Peranan plant catalyst dan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica juncea). Agritrop:Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian.

(2).

Hadisaputro, S., K. Rochiman, P. D. N. Mirzawan, G. Sukarso dan B. Sugiharto. 2008. Kajian peran hara nitrogen dan kalium terhadap aktivitas phosphorenol pyruvate carboxylasedi dalam daun tebu keprasan varietas M 442-51.

Harjadi, B., D. Prakosa dan A. Wuryanta. 2007. Analisis karakteristik kondisi fisik lahan DAS dengan PJ dan SIG di DAS Benain-Noemina, NTT. Jurnal IlmuTanah dan Lingkungan. 7(2): 74-79.

Havlin, J. L., J. D. Beaton, S. L. Tisdale dan W. L. Nelson. 2013. Soil Fertility and Fertilizers. An Introduction to Nutrient Management. Seventh Edition. Pearson Education Inc. Upper Saddle River, New Jersey.

Ikhtiyanto, R. E. 2010. Pengaruh Pupuk Nitrogen dan Fosfor terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tebu (Sacharum officinarum L.). Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Istarofah, Zuchrotus dan Salamah. 2017. Pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) dengan pemberian kompos berbahan dasar daun paitan(Thitonia diversifolia). Jurnal Bio-site. 3(1): 39-46.

Junia, L. S. 2017. Uji pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) dengan pemberian pupuk organik cair pada system hidroponik. Agrifor, 16(1): 65-74.

Laksono, R. A. 2014. Pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga kultivar orient F1 akibat jenis mulsa dan dosis bokashi. Jurnal Agrotek Indonesia. 1(2): 81-89.

D. Sugiono. 2017. Karakteristik agronomis tanaman kailan (Brassica Oleraceae L. Var. Acephala DC.) kultivar full white 921 akibat jenis media tanam organic dan nilai electri calconductivity (EC) pada hidroponik system wick. Jurnal Agrotek Indonesia. 2(1):2533.

Lestari G. 2009. Berkebun Sayuran Hidroponik di Rumah. Prima Info Sarana. Jakarta.

Liferdi, L. 2010) Efek pemberian fosfor terhadap pertumbuhan dan status hara pada bibit manggis. J. Hort. 20(1).

Mangel, K. and E. A. Kirby. 1913. Principlesof Plant Nutrition. 8th Edition. International Potash Institute. Worblaufen-Bern, Switzerland.

Marlina, I. 2015. Pengaruh Media Tanam Granul dari Tanah Liat terhadap Pertumbuhan Sayuran Hidroponik Sistem Sumbu (wick system). Disertasi Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.

Marschner, P. 2012. Mineral Nutritionof Higher Plants Third Edition. Elsevier Ltd. Oxford.

Nurdin, N. 2011. Penggunaan lahan kering di DAS Limboto Provinsi Gorontalo untuk pertanian berkelanjutan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 30(3):98-107.

Nurrohman, M., A. Suryanto dan P. W. Karuniawan. 2014. Penggunaan fermentasi ekstrak paitan (Tithonia diversifolia L.) dan kotoran kelinci cair sebagai sumber hara pada budidaya sawi (Brassica juncea L.) secara hidroponik raki tapung. Jurnal Produksi Tanaman, 2(8): 649– 657.

Resh, H. M. 2004. Hydroponic Food Production. New Concept PressInc. New Jersey. Hal. 635.

Roidah, I. S. 2015. Pemanfaatan lahan dengan menggunakan system hidroponik. Jurnal Bonorowo. 1(2): 43-49.

Rosliani, R. dan N. Sumarni. 2005. Budidaya tanaman sayuran dengan system hidroponik. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian. Bogor.

Siregar, M. 2018. Respon pemberian nutrisi AB mix pada sistem tanam hidroponik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi(Brassica juncea). Jasa Padi. 2(2): 18-24.

Siswadi dan T.Yuwono. 2013.Uji hasil tanaman sawi pada berbagai media tanam secara hidroponik. Jurnal Inno farm. 2(1): 44-50.

Sufardi. 2012. Pengantar Nutrisi Tanaman. Universitas Syiah Kuala. Darussalam Banda Aceh.

Sutiyoso, Y. 2003. Meramu Pupuk Hidroponik. Penebar Swadaya, Jakarta

Tjitrosoepomo, G. 2013. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadja Mada University

Press. Yogyakarta.

Tresya. D. M. 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk KCl terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). Institusi Pertanian Bogor. Bogor.

Tripama, B. dan M. R.Yahya. 2018. Respon konsentrasi nutrisi hidroponik terhadap tiga jenis tanaman sawi (Brassica juncea L.). Agritrop. 16(2): 237 – 249.

Wang, Y. P., B. Z. Houlton dan C. B. Field. 2007. A modelof biogeochemi calcycles of carbon, nitrogen, and phosphoru sincluding symbiotic nitrogen fixation and phosphata seproduction. Global Biogeochemical Cycles. 21. 1018-1029.

Widiastuti, L., Tohari, dan Sulistya ningsih, E.2004. Pengaruh intensitas cahaya dan kadar dan minosida terhadap iklim mikro dan pertumbuhan tanaman krisan dalam pot. Ilmu Pertanian. (11)2: 35-42.

Widowati, W., A. Asnah dan S. Sutoyo. 2012. Pengaruh penggunaan biochar dan pupuk kalium terhadap pencucian dan serapan kalium pada tanaman jagung. Buana Sains, 12(1), 8390.

Wijiyanti, P., E. D. Hastuti dan S. Haryanti. 2019. Pengaruh masa inkubasi pupuk dari air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi. 4(1): 21-28.

Winarso, S. 2005. Kesuburan tanah. Gava Media.Yokyakarta.

Yash, K.1998. Handbook of Reference Methodsfor Plant Analysis.CRC Press. Boca Bato.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i1.19009

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id