Pengaruh Keragaman Sumber Pakan Terhadap Kualitas Madu Lebah (Apis cerana Fabr, 1798) Di Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli Sumatera Utara

Rizky Agustin Tanjung, Ryan Moulana, Saida Rasnovi

Abstract


Abstrak. Madu adalah cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis, yang dihasilkan oleh lebah madu dari nektar bunga (nectar floral) atau bagian tanaman selain bunga (nectar ekstra floral). Lebah madu dan tanaman bunga memiliki hubungan yang saling menguntungkan yaitu lebah melakukan proses penyerbukan dan tanaman bunga sebagai fasilitator sumber pakan lebah.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas madu yang berasal dari keragaman sumber pakan yang berbeda berdasarkan kadar air, gula pereduksi, keasaman, abu, padatan tak larut, aktivitas enzim diatase, rasa, warna dan kekentalan. Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Dan Pengembangan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli Sumatera Utara selama tiga bulan. Metode pengambilan data dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, terdiri dari dua perlakuan masing-masing tiga ulangan. Data uji kimia dianalisis secara deskriptif dan anova dengan perbandingan nilai SNI. Data yang didapatkan berdasarkan data kuantitatif dialanisis ANOVA  (Analysis of variance) dan data kualitatif dianalisis dengan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga parameter uji yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan SNI yaitu gula pereduksi (madu satu jenis tanaman 70% dan madu banyak jenis tanaman 68%), aktivitas enzim diatase (madu satu jenis tanaman 5 DN dan madu banyak jenis tanaman 4,28 DN) dan keasaman (madu satu jenis tanaman 3,31 dan madu banyak jenis tanaman 3,53).

Abstract. Honey is a natural liquid that generally has a sweet taste, which is produced by honey bees from flower nectar (floral nectar) or plant parts other than flowers (extra floral nectar). Honey bees and flower plants have a mutually beneficial relationship, namely bees carry out the pollination process and flower plants as facilitators of bee food sources. This study aims to determine the quality of honey derived from a variety of different feed sources based on water content, reducing sugar, acidity, ash insoluble solids, enzyme activity, taste, color and viscosity. This research was conducted at the Research and Development Center for Environment and Forestry (BP2LHK) Aek Nauli, North Sumatra for three months. The method of data collection was carried out by a non-factorial Completely Randomized Design (CRD), consisting of two treatments with three replications each. Chemical test data were analyzed descriptively and ANOVA with the comparison of SNI values. The data obtained based on quantitative data were analyzed by ANOVA (Analysis of variance) and qualitative data were analyzed by organoleptic tests. The results showed that there were three test parameters that were in accordance with the standards set by SNI, namely reducing sugars (honey of one plant species 70% and honey of many species of plants 68%), the activity of enzymes attached (honey of one species of plant 5 DN and honey of many species of plants 4 ,28 DN) and acidity (honey of one species of plant 3.31 and honey of many species of plant 3.53).

 


Keywords


Madu; Sumber pakan; Apis cerana; Kualitas madu; Honey; Source of feed; Apis cerana; Quality of honey

Full Text:

PDF

References


Adalina, Y. 2017. Kualitas Madu Putih Asal Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Proseding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, (3) 2 : 189-193

Ansyarif, A. R. 2018. Kajian Sifat Fisikokimia Madu Hutan (Apis dorsata) Dari Daerah Maros, Pangkep dan Gowa Sulawesi Selatan. Universitas Islam Negeri Alauddin, Makasar

Ariandi dan Khaerati. 2017. Uji Aktivitas Enzim Diastase, Hidroksimetilfurfural (HMF), Kadar Gula Pereduksi dan Kadar Air Pada Madu Hutan Battang. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Penelitian (SNP2M). Universitas Cokroaminoto Palopo, Sulawesi Selatan.

Aziz, A. R. 2017. Kadar Sukrosa dan Kadar Air Nektar Bunga Kopi Sebagai Pakan Lebah Madu di Hutan Kemasyarakatan Desa Lantan Kecamatan Batu Keliang Utara Lombok Tengah. Universitas Mataram, Mataram.

Depi, 2019. Perbandingan Kualitas Madu Asli dan Madu Kemasan Apis cerana Di Aek Nauli Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Universitas Medan Area, Medan.

Devina, A., Gusnedi, dan Devina, Y. 2013. Studi Tentang Nilai Visikositas Madu Hutan Dari Beberapa Daerah Di Sumatera Barat Untuk Kualitas Madu. Jurnal Pillar of Physi, (2). 1 : 91-98. Universitas Andalas, Padang.

Harjo, S. S. T., Radiati, L. E. dan Rosyidi, D. 2015. Perbandingan Madu Karet dan Madu Rambutan Berdasarkan Kadar Air, Aktivitas Enzim Diastase dan Hidroksimetilfurfural (HMF). Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak Vol.10, No. 1. Universitas Brawijaya, Malang

Heri, S. 2010. Analisa Kualitas Fisik dan Kimia Madu Lebah (Apis cerana) Di Desa Kuapan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Kabupaten Kampar. Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekan Baru.

Kahono, S. dan Erniwati. 2014. Keragaman dan Kelimpahan Lebah Sosial (Apidae) Pada Bunga Tanaman Pertanian Musiman Yang Di Aplikasi Peptisida Di Jawa Barat. Jurnal Berita Biologi 13 (3). LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Jakarta.

Nawansih, O., Nurainy, F., Rangga, A., dan Anisa, N. 2018. Pengujian Mutu Madu Yang Beredar Di Bandar Lampung Secara Kimia dan Secara Sederhana. Universitas Lampung, Lampung.

Prabowo, S., Prayitno, Y. Y. A., Lestari K. Dan Kusesvara A. 2019. Penentuan Karakteristik Fisiko-Kimia Beberapa Jenis Madu Menggunakan Metode Kimia. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian 1 (2) : 66-73. Universitas Mulawarman, Samarinda.

Prasetya dan Andi, B. 2014. Perbandingan Mutu Madu Lebah Apis mellifera Berdasarkan Kandungan Gula Pereduksi Dan Non Pereduksi Di Kawasan Karet (Hevea brasiliensis) Dan Rambutan (Nephelium Lappaceum). Universitas Brawijaya, Malang.

Putri, N. E. 2017. Analisis Total Padatan Tak Larut Air dan Sifat Organoleptik Madu Sawo (Achras zapota L.). Jurnal Jagros 2(1) 8-17. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Radam, S., Rezekiah, A. A. dan Prihatiningtyas, E. 2016. Kualitas Madu Hutan Kecamatan Tabukan Barito Kuala Dan Kemungkinan Pengembangannya. Jurnal Hutan Tropis Vol.4, No.2. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Sigit, B. A., Riyadi, N. Dan Basito, H. 2012. Kajian Karakteristik Alat Pengurangan Kadar Air Madu Dengan Sistem Vakum Yang Berkondensor. Jurnal Teknologi Pertanian (5)1 8-16. Universitas Brawijaya, Malang.

Utami, M. T. 2018. Pengaruh Penambahan Level Madu dan Lama Penyimpanan Yang Berbeda Terhadap Karakteristik Organoleptik Telur Cair Konsumsi. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Wulandari, D.D, 2017. Kualitas madu (keasaman, kadar air, dan kadar gula pereduksi) berdasarkan perbedaan suhu penyimpanan. Jurnal Kimia Riset Vol.2 No.1. Universitas Nahdlatul Ulama, Surabaya.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v6i4.18698

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 

 


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id