Tingkat Partisipasi Pendamping KPH dalam Mendukung Keberhasilan Kegiatan Rehabilitas Hutan dan Lahan (RHL) di Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues
Abstract
Abstrak. Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) merupakan salah satu upaya strategis dan kebijakan prioritas pembangunan kehutanan yang bertujuan untuk memperbaiki dan mengembalikan fungsi kawasan hutan yang telah mengalami kerusakan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan RHL melibatkan pendamping KPH. Diharapkan dengan keterlibatan Pendamping KPH tersebut, dapat menunjang dan meningkatkan persentasi keberhasilan kegiatan RHL. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlibatan pendamping KPH,dalam program RHL. Berdasarkan hasil penelitian keterlibatan pendamping KPH yang ditinjau dari faktor Areal, Teknis dan Finansial menunjukan rendahnya keterlibatan Pendamping KPH tersebut dalam menunjang keberhasilan RHL Hal tersebut dapat disimpulkan dari nilai yang dikumpulkan dimana Pendamping KPH memiliki jawaban rentang nilai 1.9 sampai 2.2. Adapun faktor yang mempengaruhi rendahnya keterlibatan Pendamping KPH tersebut antara lain titik lokasi peninjauan yang cukup jauh, kurangnya perlengkapan atau peralatan khusus untuk melakukan peninjauan lokasi, keterbatasan anggaran yang dikeluarkan pihak pengelola dan keterlambatan pembayaran gaji kepada Pendamping KPH tersebut.
Abstract. Forest and Land Rehabilitation (FLR) is one of the strategic efforts and priority policies for forestry development that aims to repair and restore the function of forest areas that have been damaged. In its implementation, FLR activities involve Forest Management Unit (FMU) facilitators. It is hoped that with the involvement of the FMU Facilitator, it can support and increase the percentage of success of RHL activities. The purpose of this study was to determine the involvement of FMU facilitators in the RHL program. Based on the results of the research on the involvement of the FMU Facilitator in terms of Areal, Technical and Financial factors, it shows the low involvement of the FMU Facilitator in supporting the success of RHL. The factors that influence the low involvement of the FMU Facilitator include the remote location of the site, lack of special equipment or equipment to conduct site inspections, limited budget issued by the manager and delays in payment of salaries to the FMU Facilitato
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dwidjowijoto, R. N. 2006. Kebijakan Publik untuk negara-negara Berkembang. PT Elex Media Komputindo. Jakarta
Elviani, Y, S., Silviana. 2010. Peran dan koordinasi para pihak dalam pengelolaan KPH. Jurnal Analisis Kebijakan kehutanan. 7 (3): 227-246.
Ruhimat, I, S. 2013. Model peningkatan partisipasi masyarakat dalam implementasi kebijakan Kesatuan Pengelolaan Hutan : Studi kasus di KPH model Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 10 (3): 255-267
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v6i4.18382
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id