Pemanfaatan Kompos Ampas Tebu dan Biochar Terhadap Perbaikan Sifat Kimia Tanah Sawah, Pertumbuhan dan Produksi Padi Varietas Sanbei

Muhammad Yudha Koto, Muyassir Muyassir, Yadi Jufri

Abstract


Abstrak.

Penggunaan bahan-bahan kimia anorganik yang tidak berimbang memberikan dampak negatif bagi kesuburan tanah, diantaranya agregat tanah, Bulk density yang tinggi, porositas rendah kandungan bahan organik rendah, KTK rendah ketersediaan hara rendah, terjadi ledakan hama akibat hilangnya musuh alami, tanah menjadi tidak sehat bagi pertumbuhan tanaman.

Untuk meningkatkan kandungan C-organik tanah yang hilang dapat dilakukan melalui pemberian bahan organik seperti biochar.  Manfaat biochar yaitu dapat meretensi hara, menyuplai hara menurunkan /meningkatkan pH sesuai kondisi pH tanah, meningkatkan KTK, meningkatkan ketersediaan hara, meretensi air dalam tanah, mencegah kehilangan hara akibat pencucian (leaching). Penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar sekam padi dengandosis 10 t/ha meningkatkan porositas tanah diikuti dengan peningkatan air tanah tersedia sebesar 15,47% dari 11,34% (tanah kontrol). Pemberian pupuk kandang sapi 10 t ha-1 mampu meningkatkan kadar air tanah sebesar 35,17% dari 31,11% (tanpa pemberian pupuk kandang sapi).

Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, pelaksanaan penelitian berlangsung dari Februari hingga Agustus 2020. Penelitian ini merupakan eksperimen lapangan yang dilanjutkan dengan penelitian di laboratorium dengan tahapan sebagai berikut : (a) analisis contoh tanah, kompos dilakukan sebelum penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah FakultasPertanian Universitas Syiah Kuala, (b) percobaan lapangan dengan menanam padi, perlakuan kompos ampas tebu dan biochar yang sesuai dengan kombinasi perlakuan masing-masing pot.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi antara kompos ampas tebu dan biochar dapat memperbaiki dan meningkatkan sifat kimia tanah, pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi sawah varietas sanbei, dimana kombinasi perlakuan kompos ampas tebu dan biochar dengan dosis 10 ton ha-1 biochar + 50 ton ha-1 kompos ampas tebu menghasilkan produksi yang lebih tinggi, tetapi perlakuan kombinasi 10 ton ha-1 + 30 ton ha-1 lebih efisien dan menguntungkan.

Effect of Composting Cane Pulp and Biochar On Changes in Soil Chemical Properties, Growth and Production of Rice Fields Sanbei Varieties 

Abstract.

The unbalanced use of inorganic chemicals has a negative impact on soil fertility, including soil aggregate, high bulk density, low porosity, low organic matter content, low CEC low nutrient availability, pest explosion due to loss of natural enemies, unhealthy soil for plant growth.

To increase the loss of soil organic C content, it can be done through the application of organic materials such as biochar. The benefits of biochar include being able to retain nutrients, supply nutrients to reduce / increase pH according to soil pH conditions, increase CEC, increase nutrient availability, retain water in the soil so as to help prevent nutrient loss due to leaching. The study showed that giving biochar of rice husk at a dose of 10 t / ha increased soil porosity followed by an increase in available groundwater by 15.47% from 11.34% (control soil). Giving cow manure 10 t ha-1 was able to increase the soil water content by 35.17% from 31.11% (without giving cow manure).

This research has been carried out in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, the implementation of the research took place from February to August 2020. This research is a field experiment followed by research in the laboratory with the following stages: (a) analysis of soil samples, compost is carried out before the research is carried out at the Soil Chemistry Laboratory of the Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, (b) field experiments by planting rice, treatment of bagasse compost and biochar according to the treatment combination of each pot, and analysis of soil samples in the middle of the study to re-test the chemical properties of the soil after being treated with biochar and bagasse compost.

The results of this study indicate that the combination treatment of bagasse compost and biochar can improve and improve soil chemical properties, growth and productivity of sanbei rice paddy varieties, where the combination of bagasse compost and biochar treatment at a dose of 10 tonnes ha-1 biochar + 50 tonnes ha-1 bagasse compost resulted in higher production, but the combination treatment of 10 ton ha-1 + 30 ton ha-1 was more efficient and profitable.



Keywords


Sifat Kimia Tanah; Kompos Ampas Tebu; Biochar; Soil Chemical Properties; Composting Cane Pulp; Biochar

Full Text:

PDF

References


Adijaya, I.N. dan Yasa, I.M.R. 2014. Pengaruh Pupuk Organik Terhadap Sifat Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Jagung. Dalam Prosiding Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi”. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). 49 (1-2) : 40-46. Bali.

Agus, F., dan D. Setyorini. 2007. Makalah Pelestarian Lahan Sawah. Balai Penelitian Tanah, Bogor. Hal 24-27.

Apriliani, A .2010 .Pemanfaatan Arang Ampas Tebu Sebagai Adsorben Ion Logam Cd, Cr, Cu, dan Pb dalam Limbah Air Limbah. Jurnal Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi. 32 (2-4) : 56-58. Jakarta.

Birowo, A.T. (1992). Buku. Seri Manajemen Usaha Perkebunan Gula. Edisi Pertama. Jogjakarta: LPP. Hal 43-44.

Cheng, C.H., Lehmann, J., Thies, J.E., Burton,S.D.. and Engelhard, M.H. 2006. Jurnal. Oxidation of black carbon through biotic and abiotic processes.Organic Geochemistry 37 (2-3) : 1477 – 1488.

Deluca, T. H., M. D. MacKenzie and M. J. Gundale. 2009. Buku. Biochar Effects on Soil Nutrient Transformation. In Lehmann, J and S. Joseph, editor. Biochar for Enviromental Management: Science and Technology. Sterling, Va Earthscan, 41 (2-3): 251 – 265.

Ferizal, M., & Basri, A.B., 2011. Laporan. Arang Hayati (Biochar) Sebagai Pembenah Tanah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh. Hal 63-64.

Foley, J.A., DeFries, R., Asner, G.P., Barford, C., Bonan, G., Carpenter, S.R., Chapin, F.S., Coe, M.T., Daily, G.C., Gibbs, H.K., Helkowski, J.H., Holloway, T., Howard, E.A., Kucharik, C.J., Monfreda, C., Patz, J.A., Prentice, I.C., Ramankutty, N. and Snyder, P.K. 2005. Global consequences of land use. Science 309: 570-574.

Gani, A. 2009. Iptek Tanaman Pangan (ISSN 1907-4263) Vol.4 No.1, Juli 2009. P:33-48.

Glaser, B., Lehmann, J., & Zech, W. 2002. Ameliorating physical and chemical properties of highly weathered soils in the tropics with charcoal - a review. J Biology and Fertility of Soils 35 : 219-230.

Greenland, D.J. 1985. Physical aspects of soil management for rice-based cropping system. p. 1-16. In Soil Physics and Rice. International Rice Research Institute, Los Baños, Laguna, Philippines.

Guo, S., J. K. Whalen., B. W. Thomas and V. Sachdeva. 2015. Physicochemical Properties and Microbial Responses inBiochar- amended soils: Mechanisms and Future Directions. J. Agriculture, Ecosystems and Environment (206) : 46–59.

Haefele, Y. Koonboon, W. Wongboon, S. Amarente and A.A. Marifat. 2011.Effects and fate of biochar from rice residues in rice-based system. Field crops res. (121), 430-440.

Hakim, N, Rizen N and Malay Y. 2011. Uji Multilokasi Pemanfaatan Pupuk Organik Thitonia Plus untuk mengurangi Aplikasi Pupuk Sintetik dalam meningkatkan Hasil Padi Metode SRI. Laporan hasil penelitian Hibah Stranas tahun II. DP2M Dikti dan LP Unad.

Hammes, K and M. W. I. Schmidt. 2009. Changes of Biochar in Soil. In Lehmann, J and S. Joseph, editor. Biochar for Enviromental Management: Science and Technology. Sterling, Va Earthscan, pp. 169-181.

Hunt J., DuPonte M., Sato D., Kawabata A. (2010). The basics of biochar: a natural soil admendment. University of Hawaii at Manoa, Saoil and Crop Management, 12.

Hardjowigeno, S., H. Subagyo, dan M. Lutfi Rayes. 2004. Morfologi dan klasifikasi tanah. hlm. 1-28 dalam Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Pusat penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Litbang Pertanian.

Harizena, I N. D. 2012. Pengaruh Jenis Dan Dosis Mol Terhadap Kualitas Kompos Sampah Rumah Tangga. Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah, Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana

Islami,T.,Bambang,G., Nur,B.,Agus,S. 2011. Biochar for sustaining productivity of cassava based cropping systems in the dgraded lands of eatst Java, Indonesia. Journal of Tropical Agriculture. 49 (1-2) : 40-46

Lehmann, J., J.P. da Silva Jr., C. Steiner, T. Nehls, W. Zech, and B. Glaser. 2003. Nutrient Availability and Leaching in Archaelogical Anthrosol and Ferrasol of The Central Amazon.

Lehman, J., M. C. Rillig, J. Thies, C. A. Masiello, W.C. Hockaday, D. Crowley. (2011). Biochar effect on soil biota. Soil Biology and Biochemistry 43 : 1812-1836.

Lim AH, Vimala P. 2012. Growth and Yield Responses of Four Leafy Vegetables to Organic Fertilizer. Journal of Tropical Agriculture and Food Science. 40(1): 1–11.

Masulili A., Utomo, W.H. and Syechfani, M.S. 2010. Rice husk biochar for rice based cropping system in acid soil 1. The characteristics of rice husk biochar and its influence on the properties of acid sulfate soils and rice growth in West Kalimantan, Indonesia. Journal of Agriculture Science2(1),39-47.

Mulyani, A. dan M. Sarwani. 2012. “Karakteristik dan Sebaran Lahan Sawah Terdegradasi di 8 Provinsi Sentra Produksi Padi”. dalam Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pemupukan dan Pengelolaan Lahan Terdegradasi. Bogor 29-30 Juni 2012. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian.

Nisa, K., 2010. Pengaruh pemupukan NPK dan biochar terhadap sifat kimia tanah, serapan hara dan hasil tanaman padi sawah. Thesis. Banda Aceh: Universitas Syiah kuala.

Nurida, N. L. 2009. Efisikasi formula pembenah tanah biochar dalam berbagai bentuk (serbuk, granular dan pelet) dalam meningkatkan kualitas lahan kering masam terdegradasi. Balai PenelitianTanah, Bogor.

Puspita, F., A.T. Maryani, dan Wahono. 2011 Studi formulasi trichiazolla sebagai biopestisida dan biofertilizer pada penggunaan berbahan dasar ampas tebu. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Rahimah, M., Mardiansyah, dan D. Yoza. Pemanfaatan kompos berbahan ampas tebu sebagai media tumbuh semai. Fakultas Pertanian. Universitas Riau.

Rondon, M.A., J. Lehmann, J. Ramirez, & M. Hurtado, (2007). Biological nitrogen fixation by common beans (phaseolus vulgaris l.) increases with bio-char additions. J. Biology and Fertility Soils 43: 699-708.

Sagiman. 2001. Peningkatan produksi kedelai di tanah gambut melalui inokulasi Bradyrhizobium japanicum asal gambut dan pemanfaatan bahan amelioran (lumpur dan kapur). Disertasi Program Pascasarjana, IPB.

Setyorini, D., R. Saraswati, dan E. K. Anwar. 2006. Kompos. Dalam Agus, F., R. D. M. Simanungkalit, D. A. Suriadikarta, R. Saraswati dan W. Hartati (ed.). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. BBLPSLP,Bogor.

Sukristionubowo. 2013. “Pengaruh Pemupukan NPK, Kapur dan Kompos Jerami terhadap Kesuburan Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Padi Varietas Ciliwung yang Ditaman pada Pada Sawah Bukaan Baru”. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, Bogor.

Sujana.I.P., 2014. Rehabitasi lahan tercemar limba garmen dengan pemberian biochar. Disertasi. Universitas udayana. Bali.

Supadma, A.A.N.,Adnyana.I.M.,Puja,I.Y. 2013. Kajian unsur hara mikro tanah untuk produksi pangan pada lahan sawah di kecamatan penebel, Tabanan. Agrotrop 3(1): 73-81.

Suratman, Hariyadi, dan Sukarman. 2013. Optimalisasi pengelolaan lahan gambut meggunakan amelioran tanah mineralpada perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah. Tesis Program Pascasarjana IPB

Sutrisno dan A. Toharisman. (2009), Ikhtisar Angka Perusahaan Tahun Giling 2008 (Inpress). P3GI. Pasuruan-Jatim.

Utomo, M., Eddy, R., dan Abdulmumuthalib. 1992. Dalam: Kolokuim Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

Prasetyo, B.H., J. Sri Adiningsih, K. Subagyono dan R.D.M. Simanungkalit. 2004. Mineralogi, kimia, fisika, dan biologi tanah sawah. Dalam Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Pusitbangtanak. Pusat Penelitian Tanah. Kementerian Pertanian, Jakarta.

Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2009. Biochar Penyelamat Lingkungan. Balai Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi. Subang.

Widarti, B.N., Wardhini, W.K., Sarwono, E. 2015. Pengaruh rasio C/N bahan baku pada pembuatan kompos dari kubis dan kulit pisang. Jurnal Integrasi Proses 5(2): 75-80.

Zhou H, Peng X, Perfect E, Xiao T, Peng G. 2013. Effects of Organic and Inorganic Fertilization on Soil Aggregation in an Ultisol as Characterized by Synchrotron Based X-Ray Micro-Computed Tomography. Geoderma. 195-196: 23–30.

Zhu, Q., X. Peng, T. Huang., Z. Xie and N.M Holden. 2014. Effect of biochar addition on maize growth and nitrogen use efficiency in Acid Red Soil. Pedospere 24 (6): 699-708.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v6i2.16945

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id