Tumbuhan Obat di Zona Penyangga Taman Nasional Gunung Leuser Studi Kasus Desa Ketambe Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara
Abstract
Abstrak. Desa Ketambe merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan zona inti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan berada dalam wilayah zona penyangga (buffer zone) TNGL. Hal ini menyebabkan adanya interaksi antara masyarakat Desa Ketambe dengan hutan di zona penyangga TNGL tersebut. Salah satu bentuk interaksi adalah pemanfaatan hasil hutan sebagai bahan obat. Namun data mengenai tumbuhan obat yang tumbuh di hutan tersebut belum seluruhnya terdokumentasi. Oleh karena itu perlu dilakukan inventarisasi tumbuhan obat dan pemanfaatannya oleh masyarakat Desa Ketambe di zona penyangga TNGL. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2019. Inventarisasi tumbuhan obat menggunakan metode kombinasi jalur dan garis berpetak dengan ukuran 20 m x 100 m, sebanyak 10 jalur. Jenis tumbuhan obat dilakukan inventarisasi dari semua strata pertumbuhan mulai dari anakan, pancang, tiang dan pohon dengan petak contoh yang sesuai. Pengetahuan tentang pengobatan penyakit digali melalui wawancara dengan masyarakat di wilayah tersebut dengan metode keterlibatan masyarakat secara aktif (Participatory Rural Appraisal) yang dipilih secara sengaja (purposive sampling).Hasil analisis vegetasi diperoleh sebanyak 158 spesies dari 58 suku dan 70 spesies dari 38 suku (44,30%) diantaranya merupakan tumbuhan yang dipergunakan untuk obat oleh masyarakat desa Ketambe. Tumbuhan suku Euphorbiaceae memiliki jumlah spesies terbanyak yang dapat dimanfaatkan untuk tumbuhan obat yaitu ada 9 spesies (12,86%). Tumbuhan dari suku lainnya hanya dimanfaatkan untuk obat 3 hingga 1 spesies saja atau 4,29% sampai 1,43% dari total suku tumbuhan obat yang ditemukan di Desa Ketambe zona penyangga TNGL. Namun ada 7 spesies (10%) tumbuhan obat yang belum mampu diidentifikasi temasuk bagian dari suku yang mana mereka tersebut. Ada 24 jenis penyakit yang diobati dengan berbagai tumbuhan obat di wilayah penelitian. Penyakit guna-guna merupakan penyakit yang dapat diobati dengan 21 spesies tumbuhan sehingga penyakit ini merupakan penyakit yang diobati dengan jumlah tumbuhan obat terbanyak. Bagian organ tumbuhan yang dipergunakan untuk pengobatan berbagai jenis penyakit berupa akar, batang, daun, bunga, kulit batang, duri, dan getah. Organ daun merupakan bagian tumbuhan yang paling dominan digunakan untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Djawarningsih T. 2007. Jenis-jenis Euphorbiaceae (jarak-jarakan) yang Berpotensi sebagai Obat Tradisional. Puslit Biologi-LIPI. Cibinong.
Hasanah N. 2011. Potensi Tumbuhan Berguna di Cagar Alam Yanlappa, Bogor-Jawa Barat: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Kusmana C, Istomo. 1995. Ekologi Hutan. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Nurhaida. 2015. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat di Dusun Kelampuk Kecamatan Tanah Pinoh Barat Kabupaten Melawi. Fakultas Kehutanan, Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Partomihardjo T, Syahirsyah, Albertus dan Soedjito H, 1999. Flora Pohon dan Tipe Hutan Taman Nasional Bentuang Karimun Kalimantan Barat. Prosiding RPTN Bentuang Kaimun.
Richards, P. W. 1966. The Tropical rain Forest and Ecological Study. Institut Pertanian Bogor.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v5i3.15038
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id