Karakteristik, Klasifikasi, dan Pengelolaan Tanah yang Terbentuk di Daerah Gunung Api Jaboi Kota Sabang
Abstract
Abstrak. Kota Sabang memiliki luas 12.061,08 ha, yang terdiri dari pulau-pulau kecil, yaitu: Pulau Weh, Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau Seulako, dan lain-lain. Pulau kecil ini terbentuk karena adanya gerakan vulkanik berupa letusan gunung Seulawah yang mengakibatkan pulau ini terpisah dari daratan Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, klasifikasi, serta pengelolaan tanah-tanah yang terbentuk di daerah gunung api Jaboi Kota Sabang. Metode yang digunakan yaitu survai deskriptif kuantitatif. Parameter yang diukur di lapangan berupa karakteristik morfologi diantaranya: warna dan kedalaman tanah. Dilaboratorium berupa karakteristik fisika tanah adalah tekstur tanah; karakteristik kimia tanah yaitu C-organik dan kejenuhan basa serta jenis mineral tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik dan klasifikasi tanah Alfisol adalah: (a) epipedon molik karena memiliki solum tanah ≥ 18 cm (23 cm), kandungan C-organik ≥ 0,6% (1,29%), kejenuhan basa ≥ 50% (55,72%) dan value serta chroma ≤ 3 (value 3 dan chroma 3); (b) horison penciri bawah yang dijumpai adalah argilik karena mengandung liat < 15%, maka horison argilik > 3% lebih liat yang terdapat pada horison Bt dibandingkan horison di atasnya; (c) subordo dikategorikan Udalf, great group Hapludalf, subgroup Typic Hapludalf, famili Typic Hapludalf, berlempung, campuran, isohipertermik. Pengelolaan yang sesuai tanah Alfisol yaitu dengan olah tanah konvensional.
Characteristics, Classification, and Management of Soil Formed in Jaboi Volcano
Sabang City
Abstract. Sabang City has an area of 12,061.08 ha, which are consists of small islands, namely: Weh Island, Klah Island, Rubiah Island, Seulako Island, and others. This small island was formed due to a volcanic movement in the form of the Seulawah volcano eruption which resulted in the island being separated from the mainland of Aceh Besar. This study aims to determine the characteristics, classification, and management of soils formed in the Jaboi volcano in Sabang City. The method in this research is used a quantitative descriptive survey. The parameters measured in the field in the form of morphological characteristics include: color and depth of the soil. In the laboratory the characteristics of soil physics are soil texture; soil chemical characteristics are C-organic and base saturation and soil mineral types. The results showed that the characteristics and classification of Alfisol soils were: (a) Molic epipedon because it had soil solum ≥ 18 cm (23 cm), C-organic content ≥ 0.6% (1.29%), base saturation ≥ 50% ( 55.72%) and the value and chroma ≤ 3 (value 3 and chroma 3); (b) the lower characteristic horizon found is argillic because it contains clay < 15%, the argillic horizon > 3% more clay found in the Bt horizon compared to the above horizon; (c) subordo is categorized as Udalf, Hapludalf great group, Typic Hapludalf subgroup, Typic Hapludalf family, clay, mixed, isohipertermic. Appropriate management of Alfisol land is conventional tillage.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arabia, T., Manfarizah, dan A. Karim. 2012. Klasifikasi dan Pengelolaan Tanah. Syiah Kuala University Press, Darussalam - Banda Aceh.
Arifin, S. 1994. Petunjuk Teknis Pengolahan Teh. Pusat Penelitian Teh dan Kina. Gembong, Bandung.
Brown, R. E, J. L. Havlin, D. J. Lyons, C. R. Fenster, and G. A. Peterson. 1991. Longterm tillage and nitrogen effects on wheat production in a wheat fallow rotation. p. 326 In Agronomy Abstracts. Annual Meetings ASA, CSSA, and SSSA (Denver Colorado, Oct 27-Nov 1, 1991).
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Aceh (Distamben Aceh). 2006. Geo Investigasi Danau Aneuk Laot, Pulau Weh, NAD. Aceh (ID): Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Aceh.
Hakim, N., M. Y. Nyakpa., A. M. Lubis., S. G. Nugroho., M. A. Diha., G. B. Hong., dan H. H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta.
Mannering, J.V., and C.R. Fenster. 1983. What is conservation tillage. J. Soil and Water Conserv. 38: 151-154.
Nyakpa, M. Y., N. Hakim, A .M. Lubis, M. A. Pulung, G. B. Hong, A. G. Amrah, dan A. Munawar. 1988. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Pairunan, A. K. 1985. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Indonesia Timur, Makassar.
Rachman, A., A. Dariah, dan E. Husen, 2004. Olah Tanah Konservasi. Teknologi Konservasi Tanah pada Lahan Kering. Puslitbangtanak. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian 2004.
Soil Survey Staff. 2014. Keys to Soil Taxonomy. 11thed. USDA, NRCS, Washington.
Utomo, W. H. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. Malang: Penerbit IKIP, Malang.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v5i2.14854
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id