Pembuatan Kue Bhoi dengan Substitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan Penambahan Bubuk Kopi (Production of Bhoi with MocafAs A Substituional Material and Ground Coffee As A Flavour Agent)
Abstract
Abstrak. Tepung terigu banyak digunakan dalam pengolahan kue, salah satunya kue bhoi. Pada penelitian ini dikaji pembuatan kue bhoi dengan substitusi tepung mocaf, juga dilakukan variasi kue bhoi dengan penambahan bubuk kopi. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, terdiri dari dua faktor, yaitu perbandingan tepung mocaf dan tepung terigu (M) dan penambahan bubuk kopi (K). Perbandingan tepung Mocaf dan tepung terigu terdiri dari 4 taraf, yaitu: M1 = 75 : 25, M2 = 50 : 50, M3 = 25 : 75, M4 = 0 : 100. Faktor penambahan bubuk kopi (K) terdiri dari dua taraf yaitu: K1 = penambahan bubuk kopi (3%) dan K2 = tanpa penambahan bubuk kopi. Banyaknya perlakuan adalah 8 dan diulang 3 kali sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Parameter yang dianalisis yaitu karakteristik organoleptik (hedonik warna, aroma, tekstur, dan rasa) terhadap semua perlakuan, dengan skala 1 (sangat suka), 2 (suka), 3 (netral), 4 (tidak suka) dan 5 (sangat tidak suka). Karakteristik kimia yang diuji yaitu kadar air, abu, protein, lemak, dan karbohidrat terhadap sampel dengan perlakuan terbaik dari hasil uji organoleptik dan uji ranking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung mocaf dan tepung terigu (M) serta penambahan bubuk kopi (K) berpengaruh sangat nyata (P ≤ 0,01) terhadap hedonik warna, aroma, tekstur dan rasa dari kue bhoi. Adapun interaksi antara perbandingan tepung mocaf dan tepung terigu dengan penambahan bubuk kopi (MK) berpengaruh sangat nyata terhadap hedonik rasa. Kue bhoi yang dihasilkan memiliki tingkat kesukaan warna berkisar dari 1,83 (suka)–3,51 (tidak suka), aroma 2,11 (suka)–3,06 (netral), tekstur 2,00 (suka)–3,43 (netral) serta rasa 2,11 (suka)–2,86 (netral). Bhoi dengan perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan perbandingan tepung mocaf dan tepung terigu 25:75 dan tanpa penambahan bubuk kopi, dimana bhoi memiliki kadar abu 1,40%, kadar air 11,79%, kadar protein 0,74%, kadar lemak 17,30% serta kadar karbohidrat 68,77%.
Abstract. Wheat flour is frequently used in variousfood processing, including in Bhoi production. In this study, mocaf (modified cassava flour) was introduced as a substituion material to wheat and ground coffee as a flavour agent. A complete randomized design was applied as an experimental design with two factors; ratio of mocaf and what flour (M) and addition of ground coffee (K), consisted of two factors, ratio of mocaf and what flour (M) and addition of coffee powder (K). Ratio of mocaf and wheat flour (M) consisted of 4 levels(M1 = 75 : 25, M2 = 50 : 50, M3 = 25 : 75, M4 = 0 : 100) and addition of ground coffee consisted of 2 levels(K1 = with addition of coffee powder, K2 = without addition of coffee powder). There were 8 levels and 3 replicates, so that it consisted of 24 units of experimental trials. Food quality analyzed includedorganoleptic (colour, aroma, texture, and taste) for all of trial units and chemical charactristics such as water content, ash, protein, fat, and carbohydrate for sample with the best organoleptic characteristics. A “5-point hedonic scale” was used to describe the organoleptic characteristics; 1 (like very much), 2 (like), 3 (neutral/neither like nor dislike), 4 (dislike), and 5 (dislike very much). The result showed that ratio of mocaf and wheat flour (M) and also addition of ground (K) very significantly affected on colour, aroma, texture, and taste of Bhoi. Interaction of mocaf and wheat flour and addition of ground (MK) was very significantonly on organoleptic character of taste. Bhoi had a scale of colour in range of 1.83 (like)–3.51 (dislike), aroma 2.11 (like)–3.06 (neutral), texture 2.00 (like)–3.43(neutral) and taste 2.11 (like)–2.86 (neutral). The best treatment was Bhoi with ratio of mocaf and wheat of 25:75 and without addition of ground, which contained ash 1.40%, water 11.79%, protein 0.74%, and carbohydrate 68.77%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arimbi, A.N. 2013. Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour dan Penambahan Puree Wortel (Daucus carota L) terhadap Mutu Organoleptik Roti Tawar. E-Journal Boga Vol. 2 No. 3 Hal. 114-121.
Damayanti, D. A., Wahyuni, W., dan Wena, M. 2014.Kajian Kadar Serat, Kalsium, Protein, Dan Sifat Organoleptik Chiffon Cake Berbahan MocafSebagai Alternatif Pengganti Terigu. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, VOL. 37, NO. 1, PEBRUARI 2014 Hal: 73-82.
Darmawan, H. 2012. Aplikasi Modified Cassava Flavour (Mocaf) pada Roti Keju. Universitas Jember, Jember.
Fadilah, A. N., Widodo.,dan Widodo, A. S. 2015. Sikap Konsumen Terhadap Produk Donat Berbahan Mocaf Sebagai Pengganti Tepung Terigu.Jurnal AGRAMARIS Vol. 1 No. 2 Hal 1- 8.
Jainuddin. 2016. Preferensi dan Perilaku Konsumen Terhadap Produk Kue Bhoi Khas Aceh Di Kota Banda Aceh. Skripsi. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Tobing, H.A.L., C. Hadibroto dan N. Kartohadiprodjo. 2005. Bolu dan Cake. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v2i4.1328
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id