Identifikasi Fraksi Fe, Al, dan Si Amorf pada Beberapa Ordo Tanah di Lahan Kering Aceh Besar dengan Ekstraksi Ammonium Oksalat

Ikhwani Fitri, Teti Arabia, Sufardi Sufardi

Abstract


Abstrak: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Fe, Al, dan Si amorf pada tanah ordo Andisol di lahan kering Aceh Besar berkisar dari 0,61 – 0,65%, kandungan Fe amorf tertinggi terdapat pada horizon Ap sebesar 0,65%, sedangkan kandungan terendah terdapat pada horizon Bw 0,61%. Untuk kandungan Al amorf berkisar dari 5,20 – 3,02%, kandungan Al tertinggi terdapat pada horizon AB sebesar 5,20% sedangkan kandungan terendah terdapat pada horizon Ap 3,02%. Untuk kandungan Si amorf berkisar dari 6,81 – 5,92%, untuk kandungan Si tertinggi terdapat pada horizon Ap sebesar 6,81%, untuk kandungan terendah terdapat pada horizon Bw dengan kandungan 5,92%. Pola distribusi Fe, Al, dan Si amorf pada ordo Andisol di lahan kering Aceh Besar, kandungan Fe pada kedalaman 20 - > 60 cm relatif stabil, untuk kandungan Al cenderung naik dari kedalaman 20 - > 60 cm, kemudian untuk pola Si juga terjadi penurunan dari kedalaman 20 - > 60 cm. Untuk kandungan Fe, Al, dan Si amorf pada ordo Oxisol berkisar dari 0,16 - 9,03%. Kandungan Fe berkisar dari 0,19 – 1,65% kandungan Fe tertinggi pada Oxisol terdapat pada horizon BA yaitu 1,65% dan kandungan terendah terdapat pada horizon Bo1 yaitu 0,16%, untuk kandungan Al berkisar dari 3,48 – 6,44% kandungan Al tertinggi terdapat pada horizon A yaitu 6,44% dan kandungan terendah terdapat pada horizon Bo1 yaitu 3,48%. Pada Si kandungannya berkisar dari 6,37 – 9,03%, kandungan Si tertinggi pada Oxisol terdapat pada horizon Bo1 yaitu 9,03% dan kandungan terendah terdapat pada horizon A yaitu 6,37%. Pola distribusi Fe, Al, da Si Oxisol di lahan kering Kabupaten Aceh Besar, kandungan Fe terjadi penurunan dari kedalaman 10 cm sampai kedalaman > 104 cm, dan pada kandungan Al terjadi penurunan dari kedalaman 10 cm sampai kedalaman > 104 cm. Kemudian untuk kandungan Si kandungannya relatif tetap.

Fe, Al, and Si Amorf  in Andisol and in the Seulawah Valley Dryland, Aceh Besar District


Abstrac: The results showed that the content of Fe, Al, and Si amorphous in the Andisol order in dry land in Aceh Besar ranged from 0.61 to 0.65%, the highest amorphous Fe content was found in the Ap horizon of 0.65%, while the lowest content was at the Bw horizon of 0.61%. For the amorphous Al content ranges from 5.20 - 3.02%, the highest Al content is in the AB horizon of 5.20% while the lowest content is in the Ap 3.02% horizon. For the amorphous Si content ranges from 6.81 - 5.92%, for the highest Si content is in the Ap horizon of 6.81%, for the lowest content is found in the Bw horizon with 5.92% content. Amorphous Fe, Al, and Si distribution patterns in the Andisol order in Aceh Besar drylands, Fe content at a depth of 20 -> 60 cm is relatively stable, for Al content tends to rise from a depth of 20 -> 60 cm, then for the Si pattern there is also a decrease from a depth of 20 -> 60 cm. For the content of Fe, Al, and Si amorphous in the Oxisol order ranges from 0.16 to 9.03%. The Fe content ranges from 0.19 - 1.65%, the highest Fe content in Oxisol is found on the BA horizon, which is 1.65% and the lowest content is on the Bo1 horizon, 0.16%, for Al content ranges from 3.48 - 6, 44% of the highest Al content is on the A horizon which is 6.44% and the lowest content is on the Bo1 horizon which is 3.48%. In Si content ranges from 6.37 - 9.03%, the highest Si content in Oxisol is in the Bo1 horizon which is 9.03% and the lowest content is in horizon A which is 6.37%. The distribution pattern of Fe, Al, and Si Si Oxisol in Aceh Besar Dryland District, Fe content decreased from a depth of 10 cm to depth> 104 cm, and in the Al content decreased from a depth of 10 cm to a depth of> 104 cm. Then for the womb the content is relatively fixed.



Keywords


Fe; Al; Si Amorf;lahan kering; Ammonium Oksalat; dryland

Full Text:

PDF

References


Arabia, T. 2009. Karakteristik tanah sawah pada top sekuen berbahan induk volkanik di Daerah Bogor – Jakarta. Disertasi. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ferdeanty, 2018. Identifikasi morfologi beberapa jenis tanah pada lahan kering di Kabupaten Aceh Besar”.

Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis . Akademik pressindo, Jakarta. Hal 250.

Holmgren, G.G.S., 1967. A rapid citrate-dithionite extractable iron procedure. Soil Science Society of America Proceedings 31:210-211.

Intan Apriani, 2018. Identifikasi mineral tanah dengan difraksi sinar-X pada beberapa ordo tanah di Aceh Besar.

Soil Survey Staff. 2003. Soil Taxonomy a basic system of soil classification for making and interpreting soil surveys eleventh edition. United States Department of Agriculture. Washington DC.

Soil Survey Staff. 2014 . Kunci taksonomi tanah. edisi kedua bahasa indonesia. pusat penelitian tanah dan agroklimat. balai penelitian dan pengembangan pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Soil Survey Staff. 2014. Keys to soil taxonomy. 10 th ed. USDA-NRCS.Washington, DC.

Sposito, G. 2010. The chemistry of soils. Oxford University Press. New York.

Sufardi, L. Martunis dan Muyassir. 2017. Pertukaran kation pada beberapa jenis tanah di lahan kering Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh (Indonesia). Prosiding Seminar Pascasarjana (SNP) Unsyiah.Banda Aceh, Indonesia.

Van Reeuwijk, L.P. 1992. Procedures for soil analysis. technical paper, international soil reference and information centre. Wageningen, The Netherlands. 4th ed. p.100.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v4i4.12689

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id