Substitusi Abu Sekam dengan Kulit Tanduk Biji Kopi dan Perbedaan Metode Penanganannya terhadap Mutu Bokasi

Muhammad Teddy, Dewi Yunita, Irfan Irfan

Abstract


Abstrak: Bokasi adalah pupuk organik yang dapat dibuat menggunakan bahan seperti kotoran hewan, abu sekam, serbuk gergaji dan dedak. Pada daerah penghasil kopi, limbah kulit tanduk biji kopi juga dapat dijadikan sebagai pupuk alami. Abu sekam dan kulit tanduk biji kopi pada umumnya dapat berfungsi sebagai penggembur tanah sehingga mempermudah akar tanaman dalam menyerap unsur hara serta memperbaiki tanah. Tujuan penilitian ini untuk mengetahui pengaruh substitusi abu sekam dengan kulit tanduk biji kopi dan perbedaan metode penanganannya dalam pembuatan bokasi terhadap mutu bokasi yang dihasilkan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor. Faktor I adalah perbandingan abu sekam dan kulit tanduk biji kopi yang terdiri dari 5 taraf (1:0, 2:1, 1:1, 1:2, 0:1) dan faktor II adalah penanganan kulit tanduk biji kopi yang terdiri dari 2 taraf (dibakar dan tanpa dibakar). Dengan demikian, terdapat 5 kombinasi taraf perbandingan dengan metode penanganannya 2 dan jumlah ulangan sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 30 satuan percobaan. Analisis yang dilakukan meliputi : total mikroorganisme (TPC), pH, unsur C, unsur N, dan rasio C/N. Hasil penilitian menunjukkan hasil sidik ragam pada interaksi abu sekam dengan kulit tanduk biji kopi serta dengan metode penanganannya berpengaruh sangat nyata terhadap total mikroorganisme, nilai pH, nilai unsur Karbon,  dan nilai unsur Nitrogen. Tingginya pebandingan abu sekam dan kulit tanduk biji kopi dengan metode penanganannya dibakar maupun tanpa dibakar cenderung meningkatkan nilaipH, nilai karbon (C), nilai C/N rasio. Berdasarkan dari semua uji yang dilakukan terdapat kombinasi perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan perbandingan abu sekam dengan kulit tanduk biji kopi 2:1 dan metode penanganannya yaitu dibakar dan tanpa dibakar menghasilkan total mikroorganisme, pH, dan rasio C/N.

Substitution Of Paddy Husk Ash With coffee bean horn skin And Differences Of The Handling Methods On The Quality Of Bocation

Abstract: Bokasi is an organic fertilizer that can be made using materials such as animal manure, husk ash, sawdust and bran. In coffee-producing regions, the waste of coffee bean horn skin can also be used as natural fertilizer. In general, husk ash and coffee bean horn skin can function as soil tillers, making it easier for plant roots to absorb nutrients and improve soil. The purpose of this study was to determine the effect of substitution of husk ash with coffee bean horn skin and the different methods of handling it in making bocations on the quality of the resulting bocation. The study used Factorial Completely Randomized Design (RAL) with 2 factors. Factor I is the ratio of coffee husk ash and horn skin which consists of 5 levels (1: 0, 2: 1, 1: 1, 1: 2, 0: 1) and factor II is the handling of coffee bean horn skin which consists of 2 level (burned and without burning). Thus, there are 5 combinations of levels of comparison with the method of handling 2 and the number of replications 3 times, so that 30 units of experiment are obtained. The analysis carried out included: total microorganisms (TPC), pH, element C, element N, and ratio C / N. The results showed that the results of variance in the interaction of husk ash with coffee bean horn skin and the handling method had a very significant effect on total microorganisms, pH value, Carbon element value, and  Nitrogen element value. The high proportion of husk ash and coffee bean horn skin with the method of handling burned or without burning tends to increase the value of pH, carbon value (C), and C / N ratio. Based on all the tests carried out there was the best combination of treatments obtained in the comparison treatment of husk ash with 2: 1 coffee bean horn skin and the method of handling was burned and without burning resulting in total microorganisms, pH, and ratio C / N.


Keywords


abu sekam; kulit tanduk biji kopi; bokasi ; husk ash; horn of coffee beans; bokasi

Full Text:

PDF

References


Indriani, Y. H. 2002. Membuat Kompos Secara Singkat. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.

Marcelina. A, Ridhay. A, Prismawiryanti. 2016. Aktivitas Antioksidan dan Ekstrak Limbah Kulit tanduk biji kopi (Coffeasp) Berdasarkan Tingkat Kepolaran Pelarut. Jurusan Kimia Fakultas MIPA. Universitas Tadulako, Jurnal of natural science 5(1) : 21-30.

Pelezar M.J., dan Chan E.C.S. 1986. Penterjemah. Ratna Siri Hadioetomo. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Sani, K. 2007. Pembuatan Bokasi. BPPP Lembang, Lembang

Santosa, E. 2008. Peranan Mikro Organisme Lokal Dalam Budidaya Tanaman Padi Metode Sytem of Rice Intensification. Departemen Pertanian, Jakarta.

Sialoho, M. 1992. Pengaruh Penempatan Sekam dan Dosis Pupuk Kandang Pada Pertumbuhan dan Produksi Jahe. Skripsi. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Institut Pertanian, Bogor. 54 h.

Simamora, S. 2008. Meningkatkan Kualitas Kompos. Agro Media Pustaka, Jakarta.

Sugito Y., Yulia W., dan Ellis W. 1995. Sistem Percobaan Teori dan Aplikasi. Andi Offset, Yogyakarta.

Suparman, M. 1994. EM4 Mikroorganisme Yang Efektif. Kontak Tani Nelayan Andalan. Sukabumi.




DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v4i2.11049

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

 


JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation | Dimensions


Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id