Pengujian Pupuk Hayati Agrobost dan Pemangkasan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill)
Abstract
Abstrak. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu jenis sayuran buah yang mempunyai prospek dalam pengembangan agribisnis. Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin, mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Tomat yang dibudidayakan di Indonesia umumnya hanya menggunakan 1 jenis pupuk tunggal N (urea) yaitu pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk hayati Agrobost dan pemangkasan pada tanaman tomat yang tepat serta mengetahui interaksi antara konsentrasi Pupuk hayati Agrobost dan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan sektor Timur, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, yang telah berlangsung dari bulan November sampai dengan Februari 2018. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 5x3 dengan tiga ulangan. Faktor yang diteliti yaitu konsentrasi pupuk hayati Agrobost (K) yang terdiriatas 5 taraf yaitu Ko = Kontrol (tanpa pupuk hayati Agrobost), K1 = 5 cc/ L air, K2 = 10 cc/L air, K3 = 15 cc/L air, K4 = 20 cc/L air. Faktor kedua yaitu pemangkasan (P) terdiri atas 3 taraf yaitu P0 = Kontrol (tanpa pemangkasan), P1= pemangkasan wiwilan, P2 = pemangkasan cabang utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian pupuk hayati Agrobost berdasarkan konsentrasi pupuk yang di uji berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman tomat umur 14, 28, 42 HSPT, berat buah per tanaman, dan diameter buah. Namun, tidak berpengaruh nyata pada diameter batang tanaman tomat umur 14, 28, 42 HSPT, jumlah bunga dan jumlah buah per tanaman. Selanjutnya berdasarkan pemangkasan yang di uji berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 28, 42 HSPT, berat buah per tanaman dan berpengaruh nyata pada diameter buah. Namun, tidak berpengaruh nyata pada diameter batang umur 14, 28, 42 HSPT, jumlah bunga dan jumlah buah per tanaman. Terdapat interaksi yang sangat nyata pada tinggi tanaman tomat umur 28, 42 HSPT dan diameter buah. Namun, tidak terdapat interaksi yang nyata antara pengujian pupuk Agrobost dengan pemangkasan pada parameter tinggi tanaman umur 14 HSPT, diameter tanaman umur 14, 28, dan 42 HSPT, jumlah bunga, jumlah buah dan berat buah. Kombinasi perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat dijumpai pada konsentrasi pupuk hayati Agrobost 15 cc/L air dan pemangkasan cabang utama.
Kata kunci: Tomat, Konsentrasi Pupuk Hayati Agrobost, Pemangkasan
Abstrak. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu jenis sayuran buah yang mempunyai prospek dalam pengembangan agribisnis. Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin, mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Tomat yang dibudidayakan di Indonesia umumnya hanya menggunakan 1 jenis pupuk tunggal N (urea) yaitu pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk hayati Agrobost dan pemangkasan pada tanaman tomat yang tepat serta mengetahui interaksi antara konsentrasi Pupuk hayati Agrobost dan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan sektor Timur, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, yang telah berlangsung dari bulan November sampai dengan Februari 2018. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 5x3 dengan tiga ulangan. Faktor yang diteliti yaitu konsentrasi pupuk hayati Agrobost (K) yang terdiriatas 5 taraf yaitu Ko = Kontrol (tanpa pupuk hayati Agrobost), K1 = 5 cc/ L air, K2 = 10 cc/L air, K3 = 15 cc/L air, K4 = 20 cc/L air. Faktor kedua yaitu pemangkasan (P) terdiri atas 3 taraf yaitu P0 = Kontrol (tanpa pemangkasan), P1= pemangkasan wiwilan, P2 = pemangkasan cabang utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian pupuk hayati Agrobost berdasarkan konsentrasi pupuk yang di uji berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman tomat umur 14, 28, 42 HSPT, berat buah per tanaman, dan diameter buah. Namun, tidak berpengaruh nyata pada diameter batang tanaman tomat umur 14, 28, 42 HSPT, jumlah bunga dan jumlah buah per tanaman. Selanjutnya berdasarkan pemangkasan yang di uji berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 28, 42 HSPT, berat buah per tanaman dan berpengaruh nyata pada diameter buah. Namun, tidak berpengaruh nyata pada diameter batang umur 14, 28, 42 HSPT, jumlah bunga dan jumlah buah per tanaman. Terdapat interaksi yang sangat nyata pada tinggi tanaman tomat umur 28, 42 HSPT dan diameter buah. Namun, tidak terdapat interaksi yang nyata antara pengujian pupuk Agrobost dengan pemangkasan pada parameter tinggi tanaman umur 14 HSPT, diameter tanaman umur 14, 28, dan 42 HSPT, jumlah bunga, jumlah buah dan berat buah. Kombinasi perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat dijumpai pada konsentrasi pupuk hayati Agrobost 15 cc/L air dan pemangkasan cabang utama.
Kata kunci: Tomat, Konsentrasi Pupuk Hayati Agrobost, Pemangkasan
Full Text:
PDFReferences
Astari. 2014. Dasar-dasar Hortikultura: Bumi Aksara, Jakarta.
Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Holtikultura, Departemen Pertanian 2016. Produktivitas sayuran di Indonesia, Jakarta.
Cahyono, B. 2008. Tomat Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius, Yogyakarta
Dantri. 2015. Laporan Akhir Profil Komoditas Tomat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Gunalan. 1996. Hasil Tanaman Jagung (Zea mays) Pada Berbagai Pupuk Hayati dan Pemangkasan. Laporan Penelitian. Universitas Jambi, Jambi.
Hamzah, S., Sri, U dan Cholik, A. 2011. Pengaruh pupuk agrobost dan humagold terhadap pertumbuhan dan produksi jagung ketan (Zea mays ceratina). Agrium. 17(1) : 50-59.
Iwanudin. 2010. Khasiat dan Manfaat Tomat. http://blog..com// (Diakses 19 febuari 2017).
Melulosa. 2002. Pengaruh Jumlah Cubang Utama dan Takaran Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Tomat, Yogyakarta.
Prajnanta, F. 1998. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya, Jakarta.
Purwati dan Khairunisa. 2007 klasifikasi-danmorfologitomat,[online](https://bukuteori.com, [5 september 2018].
Rizky. 2015. Pemupukan dan Pemangkasan Terhadap Tanaman Cabai (capsicum anum). Universitas Sumatra Utara.
Sutiastuti. 1993. Pengaruh Dosis Pupuk N dan Pemangkasan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.
Suhartatik E. dan Sismiyati, R. 2000. Pemanfaatan pupuk organik dan agen hayati pada padi sawah.
Suryawati, H. 2011. Pengaruh Pupuk Agrobost dan Humagold Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Ketan (Zea mays).Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.
DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v4i1.10411
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan
E-ISSN: 2614-6053 | 2615-2878 | Statistic | Indexing | Citation | Dimensions
Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:jimfp@usk.ac.id