Respon Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah akibat Dosis Pupuk Kalium dan Konsentrasi POC Limbah Tahu

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kalium dan konsentrasi pupuk organik cair limbah tahu, serta interaksi keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2018 di Kebun Percobaan 2 dan Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti yaitu dosis pupuk kalium yang terdiri dari 3 taraf (75, 100 dan 125 kg ha^-1) dan konsentrasi pupuk organik cair limbah tahu yang juga terdiri  3 dari taraf (40, 60 dan 80%). Hasil penelitian menunjukkan pemberian dosis pupuk kalium berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun pada umur 30 dan 40 HST, diameter umbi, bobot berangkasan basah, bobot basah umbi, bobot berangkasan kering, bobot kering umbi dan potensi hasil serta berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 40 HST. Pertumbuhan dan hasil bawang merah terbaik dijumpai pada dosis pupuk kalium 100 kg ha^-1 dan diameter umbi bawang merah terbaik dijumpai pada dosis pupuk kalium 125 kg ha^-1. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk organik cair limbah tahu berpengaruh sangat nyata terhadap parameter diameter umbi dan potensi hasil bawang merah. Hasil bawang merah terbaik dijumpai pada konsentrasi 60%. Terdapat interaksi yang sangat nyata terhadap diameter umbi dan interaksi yang nyata terhadap potensi hasil bawang merah. Diameter umbi bawang merah terbaik dijumpai pada kombinasi dosis pupuk kalium 125 kg ha^-1 dengan konsentrasi pupuk organik cair limbah tahu 60% dan potensi hasil bawang merah terbaik dijumpai pada kombinasi dosis pupuk kalium 100 kg ha^-1 dengan konsentrasi pupuk organik cair limbah tahu 60%.

Response of Shallot Growth and Yield due to Potassium Fertilizer Dosage and Concentration of Tofu Waste Organic Liquid Fertilizer

Abstract. This study aims to determine the effect of potassium fertilizer dosage and the concentration of liquid organic fertilizer made by tofu waste, and the interaction of both on the growth and yield of shallot. This research was conducted from May to July 2018 in Experiment Field 2 and Horticulture Laboratory, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University. The design used was a Randomized Factorial Block Design 3 x 3 with 3 replications. The factors observed were potassium fertilizer dosages consisted of 3 levels (75, 100 and 125 kg ha^-1) and the concentration of liquid organic fertilizer tofu waste which also consisted of 3 levels (40, 60 and 80%). The results was showed the application of potassium fertilizer very significantly affected plant height at age of 40 DAP, number of leaves at age 30 and 40 DAP, tuber diameter, fresh clump weight, fresh tuber weight, dry clump weight, dry tuber weight and potential yield. The best growth and yield of shallot is found at potassium fertilizer dosage of 100 kg ha^-1 and the largest shallot tuber diameter is found at potassium fertilizer dosage of 125 kg ha^-1. The result also showed that the concentration of tofu waste organic fertilizer had a significant effect on the parameters of tuber diameter and the potential yield of shallot. The best result of shallot is found at the concentration of 60%. There was a real interaction with tuber diameter and the potential shallot yield. The largest diameter of shallot tuber is found in the combination of potassiumfertilizer  dosage of 125 kg ha^-1 with the concentration of liquid organic fertilizer tofu waste 60% and the highest potential shallot yield is found in the combination of potassium fertilizer dosage of 100 kg ha^-1 with the concentration of tofu waste organic liquid fertilizer 60%.