KESIAPAN MAHASISWA KEPERAWATAN TINGKAT AKHIR UNTUK MELAKUKAN BANTUAN HIDUP DASAR

Cut Tarinda Ardellya, Hilman Syarif, Jufrizal Jufrizal

Abstract


Korban henti jantung sebagian besar tidak menerima bantuan hidup dasar (BHD) dari masyarakat yang menyaksikan di tempat kejadian karena kurang pengetahuan atau takut melakukan hal yang salah. Aspek utama yang dibutuhkan dalam melakukan BHD adalah kesiapan softskill berupa pengetahuan, kepercayaan diri dan kemauan mahasiswa keperawatan sebagai calon tenaga kesehatan dan bagian dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesiapan mahasiswa keperawatan tingkat akhir untuk melakukan BHD. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif eksploratif serta menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi berjumlah 227 mahasiswa keperawatan tingkat akhir di Universitas yang mengelola pendidikan Sarjana Keperawatan di Banda Aceh. Metode pengambilan sampel purposive sampling berjumlah 113 responden. Pengambilan data melalui pemberian kuesioner dalam bentuk google form. Hasil penelitian didapatkan kesiapan mahasiswa berada pada kategori baik (43,4%) sebanyak 49 responden. Tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai BHD berada pada kategori cukup sebanyak 51 responden (45,1%), tingkat kepercayaan diri responden berada pada kategori sedang sebanyak 57 responden (50,4%), serta tingkat kemauan responden berada pada kategori tinggi sebanyak 81 responden (71,7%). Metode pembelajaran yang tepat sangat efektif penting untuk menunjang kesiapan mahasiswa jenjang sarjana dalam melakukan BHD antara lain: mereview materi atau menyediakan fasilitas belajar yang memadai sebagai tempat pelatihan.

Full Text:

PDF

References


A., Yousef, et.al. (2006). Knowledge and Attitudes Towards Cardiopulmonary Resuscitation Among University Students in Riyadh, Saudi Arabia.

American Heart Association. (2015). Fokus Utama : Pembaruan Pedoman American Heart Association 2015 untuk CPR dan ECC. pp. 6-13.

Durr, D., et.al. (2022). Basic Life Support Knowledge Among Swiss Conscripts: a National Multicentre Survey. Switzerland: Swiss Medical Weekly.

Hanifah, U. (2019). Hubungan Pemahaman Cardiopulmonary Resuscitation Terhadap Kesiapan Untuk Melakukan Basic Life Support Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Angkatan 2015. SKRIPSI.

Hernando. (2016). Pengaruh Pelatihan Basic Life Support Terhadap Tingkat Kesiapan Melakukan Cardiopulmonary Resuscitation Pada Mahasiswa Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Naskah Publikasi : Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

Idriyawati, N. S., Prastiwi, S., & Sutriningsih, A. (2016). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswa Psik-Unitri Dalam Memberikan Tindakan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (Ppgd) Pada Kasus Kardiovaskuler Dan Respirasi. Nursing News, 1(2), 204–209.

Leem. (2013). Analysis of factors for intention to perform cardiopulmonary resuscitation. Korean Journal Emergency Medicine, 17(3).

Lu. (2016). Factor in fluencing university student’ s willingness to performing by stander cardiopulmonary resuscitation. International Emergency Nursing, 1(1).

Maria. (2016). Keperawatan Gawat Darurat dan Manjemen Bencana. Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.

Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan

Praktis. Jakarta : Salemba Medika

Putri, A.B. (2017). Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Melakukan Basic Life Support Pada Mahasiswa Keperawatan Jenjang Sarjana Dan Profesi Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Naskah Publikasi : UMY.

Potter, A & Perry, A G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik, edisi 4 volume 2, EGC, Jakarta.

Rampengan. (2015). Kegawatdaruratan Jantung. Badan Penerbit FKUI.

Riggs, Franklin & Saylany. (2019). Cardiopulmonary resuscitation (CPR) psychomotor skills of laypeople, as affected by training interventions, number of times trained and retention testing intervals: A dataset derived from a systematic review. ELSEVIER

Riset Kesehatan Dasar. (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI tahun 2018.

Robbin, S.P. & Judge. (2007). Perilaku Organisasi, Alih Bahasa Drs. Benyamin Molan. Jakarta : Salemba Empat.

Sasaki M, Ishikawa H, Kiuchi T, Sakamoto T, Marukawa S. Factors affecting layperson confidence in performing resuscitation of out-of-hospital cardiac arrest patients in Japan. Acute Med Surg. 2015;2(3):183–9.

Sekunda, M.S., et.al. (2022). Hubungan Pengetahuan Dengan Kesiapan Mahasiswa Keperawatan Ende Dalam Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 7(4).

Setyaningrum, S. (2020). Buku Pintar P3K Tanggap Darurat Setiap Saat. Yogyakarta: C-Klik Media.

Shibata, & Taniguchi. (2020). Obstacles to bystander cardiopulmonary resuscitation in Japan. Resucitation Journal, 44(1).

Sudarwan, D. & Khairil. (2011). Psikologi Pendidikan (Dalam Persepektif Baru), Bandung: Alfabeta

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Wulansari, Y. W., & Wirasakti, G. (2022). Pengaruh Pembelajaran Multimedia Rjp Terhadap Kepercayaan Diri Mahasiswa Keperawatan Dalam Melakukan Rjp. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 9(1), 22–28.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.



JIM FKEP

JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN

ISSN (Online) : 2716-3555

Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala

Jl. Tgk. Tanoh Abee, Darussalam, Banda Aceh 23111,

Phone/Fax. Telp: +62651 7555249.

e-mail:jim.fkep@usk.ac.id