UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA ABRASI PANTAI BERBASIS KOMUNITAS

Tatiya Mahdalena Z, Rachmalia Rachmalia, Arfiza Ridwan

Abstract


Wilayah pesisir merupakan suatu zona yang dinamik sehingga sangat rentan terhadap berbagai bencana. Hal tersebut dikarenakan wilayah ini merupakan zona persinggungan dan terjadi interaksi antara 3 fase, yakni lautan, daratan, dan udara. Pemanasan global dan perubahan iklim yang saat ini sedang marak terjadi dapat mengancam kehidupan di lingkungan pesisir. Salah satu permasalahan yang dapat muncul akibat terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim secara terus menerus adalah abrasi pantai. Abrasi pantai merupakan permasalahan yang tidak dapat dihindari dan menimbulkan dampak yang sangat merugikan baik bagi lingkungan pantai maupun bagi masyarakat yang bermukim di kawasan pesisir. Selain menyebabkan masyarakat mengalami kerugian harta benda, abrasi juga dapat menimbulkan permasalahan pada segi kesehatan fisik dan psikologis masyarakat. Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan, maka perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat meminimalisir timbulnya risiko bencana abrasi. Tidak hanya oleh pemeritah, masyarakat juga harus turut serta dilibatkan dalam setiap kegiatan penanggulangan bencana abrasi yang akan dilakukan. Hal ini dikarenakan masyarakat merupakan komunitas yang terdampak langsung dari terjadinya bencana abrasi. Berbagai upaya pengurangan risiko bencana abrasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat antara lain membuat tanggul sederhana, membuat bangunan pemecah ombak, melestarikan terumbu karang, melestarikan tanaman mangrove dan tidak mengambil pasir disekitar pantai.

Full Text:

PDF

References


Abda, M. K. (2019). Mitigasi Bencana Terhadap Abrasi Pantai di Kuala Leuge Kecamatan Aceh Timur. Jurnal Samudra Geografi, 2(1), 1-4.

Indarniati. (2016). Abrasi Pantai, Pencegahan dan Penanganan. Bandung : CV Media Sarana Cerdas.

Jannah, K., Sugiyanto, R., & Sunarko. (2013) Hubungan Antara Persepsi Masyarakat Tentang Bencana Abrasi dengan Penanggulangannya di Desa Bulakbaru Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Jurnal Geo-Image, 2(2), 50-55.

Kementrian Pekerjaan Umum. 2013. Pedoman Teknis Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRB-BK).

Maulana, E., Wulan, T., R., & Wahyuningsih, D., S. (2016). Strategi Pengurangan Risiko Abrasi di Pesisir Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Prosiding Seminar nasional Geografi UMS,

Munandar., & Kusumawati, I. (2017). Studi Analisis Faktor Penyebab dan Penanganan Abrasi Pantai di Wilayah Pesisir Aceh Barat. Jurnal Perikanan Tropis, 4(2),47-56.

Prabowo, H., & Buchori, I. (2018). Mitigasi yang Diinisiasi Masyarakat Akibat Abrasi di Kawasan Pesisir Kota Semarang. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah dan Kota), 7(1), 44-55.

Ramadhan, M. I. (2013) Panduan Pencegahan Bencana Abrasi. Bandung

Sanjoto, T. B., Sunarko., & Parman, S. (2016). Tanggap Diri Masyarakat Pesisir dalam Menghadapi Bencana Erosi Pantai (Studi Kasus Masyarakat Desa Bedono Kabupaten Demak). Jurnal Geografi, 13(1), 90-100.

Widayatun, & Fatoni, Z. (2013). Permasalahan Kesehatan Dalam Kondisi Bencana : Peran Petugas Kesehatan dan Partisipasi Masyarakat. Jurnal Kependudukan Indonesia, 8(1), 37-52.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.



JIM FKEP

JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN

ISSN (Online) : 2716-3555

Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala

Jl. Tgk. Tanoh Abee, Darussalam, Banda Aceh 23111,

Phone/Fax. Telp: +62651 7555249.

e-mail:jim.fkep@usk.ac.id