HUBUNGAN LAMA HEMODIALISIS DENGAN KEJADIAN AMENORE SEKUNDER PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH DAN RSUD TGK.CHIK DITIRO SIGLI
Abstract
Gagal ginjal kronik (GGK) ialah kerusakan pada struktur dan fungsi ginjal > 3 bulan dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 ml/menit/1,73 m2 yang bersifat progresif danireversible. Salah satu terapi bagi penderita GGK ialah hemodialisis (HD). Namun, lama hemodialisis dapat berpengaruh pada perubahan siklus menstruasi yaitu menjadi berkurang bahkan berhenti atau amenore sekunder pada pasien GGK yang berjenis kelamin perempuan sebab hemodialisis akan mempengaruhi hormon estrogen. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama hemodialisis dengan kejadian amenore sekunder pada pasien GGK di Ruang Hemodialisis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Klinik Ginjal Nadhira Banda Aceh dan RSUD Chik Ditiro Sigli. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dan telah dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 dengan jumlah responden 33 orang, 14 responden mengalami amenore sekunder dan 19 responden tidak mengalami amenore sekunder. Hasil analisis komparatif dengan uji Chi-Squaremenunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama HD dengan kejadian amenore sekunder (p = 1,000) pada pasien GGK. Maka, persentasi angka kejadian amenore sekunder pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani HD 42,4 % dan salah satu faktor risiko kejadian amenore sekunder ialah hemodialisis (HD).
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.