PERBEDAAN JUMLAH CEMARAN MIKROBA PADA TELUR AYAM YANG DISIMPAN PADA RAK PINTU LEMARI ES DAN DALAM LEMARI ES (Differences In Number Of Microbial Contamination In Eggs Stored On The Door Shelves And In The Refrigerator)
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tempat penyimpanan telur terhadap jumlah cemaran mikroba. Posisi penyimpanan telur dilakukan pada dua tempat yaitu pada rak pintu lemari es dan di dalam lemari es. Penelitian ini menggunakan 42 butir telur ayam ras berumur 2-3 hari, sebanyak 21 butir di tempatkan pada rak pintu lemari es dan 21 butir telur di tempatkan di dalam lemari es. Perlakuan buka tutup dilakukan 3,6 dan 9 kali perhari selama satu minggu. Setiap hari diperiksa yaitu jumlah Total Plate Count (TPC) untuk satu butir telur. Data yang didapat adalah Angka Lempeng Lotal (ALT) kerabang telur dan isi telur (cfu/gr) perhari sampai satu minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ALT pada telur yang disimpan pada rak pintu lemari es dan dalam lemari es yang dibuka tutup 3,6 dan 9 kali sehari adalah sama. Jumlah ALT pada hari pertama masih dibawah Standar Nasional Indonesia (SNI). Dapat disimpulkan bahwa nilai ALT pada telur yang disimpan pada rak pintu lemari es dan di dalam lemari es relative sama baik pada isi maupun pada kerabang telur.
The aim of this research was to find out the effect of eggs position storage on the total microbial count. The eggs position storage was conducted in two places that were on the door shelf and inside shelf of refrigerator. This research used 42 eggs of 2 to 3 days old chicken. A total of 21 eggs were stored at the door shelf and 21 other inside the refrigerator which opened and closed 3, 6 and 9 times per day for one week. Every day in the check that is Total Plate Count (TPC) for one egg. The data obtained is the TPC of both shell anda white and yello eggs (cfu/gram) per day until one week. The results showed that long on eggs stored on the refrigerator door and in the refrigerator opened 3,6 dan 9 times a day. The first day is still below the SNI It can be concluded that the value of TPC on eggs stored on the refrigerator door and in the refrigerator is relatively the same both on the contents and on the eggshell.
Full Text:
PDFReferences
Afifah, N. 2013. Uji Salmonella-Shigella Pada Telur Ayam yang Disimpan pada Suhu dan Waktu yang Berbeda. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Jurnal Ilmiah Edu Research. Universitas pasir pengaraian. 2(1):36.
Dewan Standardisasi Nasional. 1992. Metode Pengujian Cemaran Mikroba, Standar Nasional Indonesia, Jakarta. SNI 01-2897-1992.
Fibrianti, S. M,. I. K Suada, M. D Rudyanto. 2012. Kualitas Telur Ayam Konsumsi yang Dibersihkan dan Tanpa Dibersihkan Selama Penyimpanan Suhu Kamar. Indonesia Medicus Veterinus. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. 1(3):408.
Hardianto, G. K. Suarjana dan M. D. Rudyanto. 2012. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Ayam Kampung Ditinjau dari Angka Lempeng Total Bakteri. Indonesia Medicus Veterinus. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. 1(1):72.
Haryuni, N., E. Widodo, E. Sudjarwo. 2015. Aktivitas Antibakteri Jus Daun Sirih (Piper Bettle Linn) Terhadap Bakteri Patogen Dan Kualitas Telur Selama Penyimpanan. Jurnal Ternak Tropika. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. 16(1):48.
Idayanti., S. Darmawati, U. Nurullita. 2009. Perbedaan Variasi Lama Simpan Telur Ayam Pada Penyimpanan Suhu Almari Es Dengan Suhu Kamar Terhadap Total Mikroba. Jurnal Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Semarang. 2(1):20.
Jazil A,dkk. 2013. Penurunan Kualitas Telur Ayam Ras Dengan Intensitas Warna Coklat Kerabang Berbeda Selama Penyimpanan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 2(1).
Lubis, H.A., G. K. Suarjana, dan M. D. Rudyanto. 2012. Pengaruh Suhu Dan Lama Penyimpanan Telur Ayam Kampung Terhadap Jumlah Eschericia Cilo. Indonesia Medicus Veterinus Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. 1(1):145.
Mangalisu, A. 2015. Kemampuan Fermentasilactobacillus Plantarum Pada Telur Infertil Dengan Waktu Inkubasi Yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar.
Muchtadi, T. R. 2013. Prinsip Proses Dan Teknologi Pangan. Alfabeta. Bandung.
Mulza, D. P., Ratnawulan dan Gusnedi. 2013. Uji Kualitas Telur Ayam Ras Terhadap Lamanya Penyimpanan Berdasarkan Sifat Listrik. Pillar of Physics. Universitas Negeri Padang. 1(2):111.
Nugroho, E. E. S. 2012. Jumlah Total Mikroorganisme Pada Telur Ayam Dan Bebek Yang Dijual Di Pasar Tradisional Di Wilayah Provinsi Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nurjanna, S. 2015. Kontaminasi Bakteri Telur Ayam Ras Yang Dipelihara Dengan Sistem Pemeliharaan Intensif Dan Free Range Dengan Waktu Pemberian Naungan Alami Berdeda. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makasar.
Saraswati, D. 2012. Uji Bakteri Salmonella sp Pada Telur Bebek, Telur Puyuh dan Telur Ayam Kampung yang Di Perdagangkan di Pasar Liluwo Kota Gorontalo. Skripsi. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan. Universitas Negeri Gorontalo.
Suradi, K. 2006. Perubahan Kualitas Telur Ayam Ras Dengan Posisi Peletakan Berbeda Selama Penyimpanan Suhu Refrigerasi. Jurnal Ilmu Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. 6(2):21.
Wijaya, V. P. 2013. Daya Antibakteri Albumen Telur Ayam (Gallus Domesticus) Dan Ayam Kate (Gallus Bantam) Terhadap Spesies Bakteri Coliformfekal Pada Cangkang Telur. Jurnal Pendidikan Sains. Pendidikan Biologi-Pascasarjana. Uninersitas Negeri Malang. 1(4) : 365.
DOI: https://doi.org/10.21157/jimvet.v1i4.5070
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.