PENGARUH PAPARAN TIMBAL (Pb) TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis nilloticus)
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat konsentrasi timbal (Pb) yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ikan nila (Oreochromis nilloticus). Penelitian ini menggunakan ikan nila sebanyak 40 ekor dengan kriteria: sehat; bobot badan 15 – 18 gram; umur ± 2 bulan; jenis kelamin jantan. Penelitian ini menggunakan 4 kelompok perlakuan, P0 sebagai kontrol ikan hanya diberi pakan pelet, P1 diberikan paparan timbal 6,26 mg/L dan pakan pelet, P2 diberikan paparan timbal 12,53 mg/L dan pakan pelet dan P3 diberikan paparan timbal 25,06 mg/L dan pakan pelet, masing-masing perlakuan terdiri dari 10 ekor ikan nila. Perlakuan dilakukan selama 30 hari dan Pengukuran pertumbuhan ikan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan cara menimbang bobot dan mengukur panjang tubuh setiap individu ikan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata panjang tubuh ikan nila P0 (9,45±1,06), P1 (8,89±0,90), P2 (8,86±0,87), dan P3 (8,66±0,85). Rata-rata berat ikan nila P0 (23,38±4,50), P1 (19,75±2,27), P2 (19,15±2,10), dan P3 (18,65±2,00). Laju pertumbuhan spesifik P0 (38,7%), P1 (8,3%), P2 (4,3%), dan P3 (3,3%). Laju pertumbuhan panjang harian individu ikan P0 (0,46 mm/d), P1 (0,27 mm/d), P2 (0,21 mm/d), dan P3 (0,19 mm/d). Kesimpulan dari penelitian bahwa konsentrasi timbal dan lamanya paparan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ikan. Konsentrasi timbal yang sangat berpengaruh adalah 25,06 mg/L.
ABSTRACT
The aims of this research was to find out to determine the level of Lead (Pb) concentration that affect the rate of growth tilapia (Oreochromis nilloticus). This study used 40 tilapia with criteria: healthy; body weight 15-18 gram; age ± 2 month; male sex. This study used 4 treatment groups, P0 as control, fish fed only pellets, P1 was given lead exposure 6,26 mg/L and pellet, P2 was given lead exposure 12,53 mg/L and pellet and P3 was given lead exposure 25,06 mg/L and pellet. Each treatment consisted of 10 tilapia fish. Treatment carried out for 30 days and measure every 10 days. The results showed the average length of tilapia fish P0 (9,45±1,06b); P1 (8,89±0,90a); P2 (8,86±0,87a) and P3 (8,66±0,85). Average weight of tilapia fish P0 (23,38±4,50); P1 (19,75±2,27); P2 (19,15±2,10) and P3 (18,65±2,00). Spesific growth rate P0 (38,7%); P1 (8,3%); P2 (4,3%) and P3 (3,3%). The rate of long-term growth of individual fish P0 (0,46 mm/d); P1 (0,27 mm/d); P2 (0,21 mm/d) and P3 (0,19 mm/d). In conclusion, it showed that the concentration of lead (Pb) and the duration of exposure has affect the growth rate of fish. The influential concentration of lead is 25,06 mg/L.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arain, M. B., T. G. Kazi, M. K. Jamali, N. Jalbani, H. I, Afridi and A. Shah. 2008. Total dissolved and bioavailable elements in water and sediment samples and their accumulation in Oreochromis mossambicus of polluted manchar lake. Chemosphere 70. 1845 – 1856.
Connel, D. W. and G. J. Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. UI, Jakarta
Damayanti, M.M. dan N. Abdulgani. 2013. Pengaruh paparan sub lethal insektisida diazinon 600 EC terhadap laju konsumsi oksigen dan laju pertumbuhan ikan mujair (Oreochromis mossambicus). Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2(2): 2337-3520.
Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup, Edisi pertama. UI Press, Jakarta.
Darmono. 2006. Lingkungan Hidup dan Pencemaran.UI-press, Jakarta .
Fonds, M. R., R. Cronie, A.D. Vethaak and P.V.D. Puyl. 1992. Metabolism, food consumption and growth of plaice (Pleuronectes platessa) and flounder (Platichthys flesus) in relation to fish size and temperatur. Netherlands Journal of Sea Reasearch. 29 (1-3): 127-143.
Hariono, B. 2005. Efek pemberian plumbum (timah hitam) anorganik pada tikus putih (Rattus norvegicus). J. Sain Vet. 23(2): 107-108.
Irnidayanti, Y. 2015. Toxicity and traces of Hg, Pb and Cd in the hepatopancreas, gills and muscles of Perna viridis from Jakarta bay, Indonesia. Pakistan Journal of Biological Sciences, 18:94-98.
Kohar I., P.H. Hardjo, M. Jonatan dan O. Agustanti. 2004. Studi kandungan logam Pb dalam batang dan daun kangkung (Ipomoea reptans) yang direbus dengan penambahan NaCl. Makarla Sains. 8(3): 85-88.
Kumar V., R.S. Cotran dan S.L. Robbins. 1997. Basic Pathology, 6th Edition. WB Saunders Company, Philadelphia.
Landis, W. G. and R. M. Solfield. 2011. Introduction to Environmental Toxicology Molecular Substructure to Ecological Landscapes 4th Edition. CRC Press Taylor & Franciss Group.
Musthapia, I dan Mas Tri Djoko Sunarno. 2006. Dampak polutan timbal pada ikan dan manusia. Seminar Nasional Limnologi Widya Graha LIPI Jakarta. 1-12.
Palar, H. 2002. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta, Jakarta.
Palar H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta, Jakarta.
Priatna, D.E., T. Purnomo dan N. Kuswanti. 2016. Kadar logam berat timbal (Pb) pada air dan ikan bader (Barbonymus gonionotus) di sungai Brantas wilayah Mojokerto. LenteraBio. 5(1): 48-53.
Purnomo, T. dan Muchyiddin. 2007. Analisa kandungan timbal (Pb) pada ikan bandeng (Chanos chanos) di tambak kecamatan gresik. Neptunus. 14(1): 69 – 77.
Rachmiwati L. M. 2008. Pemanfaatan limbah budidaya ikan lele Clarias sp. oleh ikan nila (Oreochromis niloticus) melalui pengembangan bakteri heterotrof (Skripsi). Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Randall DJ. 1970. the Circulatory System. Disitasi: Yuniar V. 2009. Toksisitas merkuri (Hg) terhadap tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan, gambaran darah dan kerusakan organ pada ikan nila Oreochromis niloticus (skripsi). Bogor: Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Rennika, Aunurohim dan N. Abdulgani. 2013. Konsentrasi dan lama pemaparan senyawa organik dan inorganik pada jaringan insang ikan mujair (Oreochromis mossambicus) pada kondisi sub lethal. Jurnal Sains dan Seni Pomit. 2(2): 2337-3520.
Riani, E., 2004. Dampak bahan pencemar terhadap kecacatan dan kepunahan organisme laut. http://www.wwf.or.id/Default.php ID=570. 28 Desember 2016.
Rukmana, R. 1997. Ikan Nila Budidaya Prospek Agrobisnis. Kanisius, Yogyakarta.
Sahetapy, J. M. 2011. Toksisitas logam berat timbal (Pb) dan pengaruhnya pada konsumsi oksigen dan respon hematologi juvenil ikan kerapu macan. Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan. 7(2): 42– 48.
Sartika, M. Litaay, I. Andriani dan D. Tahir. 2015. Kajian ikan medaka javanicus (Oryzias javanicus) sebagai bioindikator pencemaran logam berat timbal (Pb) di perairan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar
Schram, E., M.C.J. Verdegem, R.T.O.B.H Widjaja, C. J. Kloet, A. Foss, R. Schelvis-Smit, B. Roth and A.K. Imsland. 2009. Impact of increased flow rate on specific growth rate of juvenil turbot (Scopthalmus maximus, Raflinesque 1810). Aquaculture. 292: 46 – 52.
Sembiring, R. 2009. Analisis kandungan logam berat Hg, Cd, dan Pb pada daging kijing lokal (Pilsbryoconcha exilis) dari perairan Situ Gede, Bogor. (skripsi). Departemen Teknologi Hasil Perairan FPIK. ITB.
Squadron, S., M. Prearo, P. Brizio, S. Gavinelli, M. Pellegrino, T. Scanzio, S. Guarise, A. Benedetto and M. C. Abete. 2012. Heavy metals distribution in muscle, liver, kidney, and gill of european catfish (Silurus glanis) from Italian Rivers. Chemosphere xxx.
Suksmerri. 2008. Dampak pencemaran logam timah hitam (Pb) terhadap kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2(2): 200-202.
Sulawesty, F., T. Chrismadha dan E. Mulyana. 2014. Laju pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio l) dengan pemberian pakan lemna (Lemna perpusilla torr.) segar pada kolam sistem aliran tertutup. Limnotek. 21(2): 177-184.
Yulaipi, S dan Aunurohim. 2013. Bioakumulasi logam berat timbal (Pb) dan hubungannya dengan laju pertumbuhan ikan mujair (Oreochromis mossambicus). Jurnal Sains Dan Seni Pomits. 2(2): 166-170.
Widowati W, A. Sastiono dan R. Jusuf . 2008. Efek Toksik Logam. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Widyanti, W. 2009. Kinerja pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diberi berbagai dosis enzim cairan rumen pada pakan berbasis daun lamtorogung Leucaena leucocephala (skripsi). Bogor: Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Yosmaniar, E. Supriyono dan Sutrisno. 2009. Toksisitas letal moluskisida niklosamida pada benih ikan mas (Cyprinus carpio). Jurnal Riset Akuakultur. 4(1): 85-93.
DOI: https://doi.org/10.21157/jimvet.v1i4.4757
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.