Identifikasi Protozoa Gastrointestinal Satwa Sitaan Dan Serahan Masyarakat Pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh
Abstract
Indonesia mempunyai keanekaragaman satwa liar serta penyakit yang paling sering menginfeksi satwa liar adalah parasit gastrointestinal, salah satunya adalah protozoa. Satwa liar sering terpapar protozoa gastrointestinal yang dapat memengaruhi kesehatan mereka dan berpotensi menularkan penyakit ke satwa lain atau manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi protozoa gastrointestinal yang dapat menyebabkan infeksi pada satwa sitaan dan serahan masyarakat BKSDA Aceh. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari feses segar tiga individu beruang madu dan dua individu siamang. Sampel feses dikoleksi saat pagi hari dan dimasukkan ke dalam icebox, kemudian sampel dibawa ke Laboratorium Parasitologi Universitas Syiah Kuala untuk dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan sampel dilakukan dengan metode sentrifugasi, formol-eter dan ziehl neelsen. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu individu beruang madu dan satu individu siamang positif terinfeksi protozoa gastrointestinal. Protozoa yang menginfeksi beruang madu yaitu Isospora sp. sedangkan pada siamang yaitu Balantidium sp.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggraini, F., Hanafiah, M., Rahmi, E., Athaillah, F., Helmi, T. Z. dan Zainuddin. (2023). Identifikasi protozoa gastrointestinal pada orangutan sumatera (Pongo abelii) dan orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) di Taman Satwa Sumatera Utara. Jurnal Sain Veteriner, 41(2): 239-248.
Baker, D. G. (2006). The Laboratory Rat (Second Edition). Academic Press, Burlington.
Beigi, S., Nourollahi – Fard, S. R. and Akhtardanesh, B. (2017). Prevalence of zoonotic and other intestinal protozoan parasites in stray cats (Felis domesticus) of Kerman, South – East of Iran. Journal of the Faculty of Veterinary Medicine Istanbul University, 43(1): 23-27.
Dashe, D. and Berhanu, A. (2020). Study on gastrointestinal parasitism of wild animals in captivity at the Zoological Garden of Haramaya University, Ethiopia. Open Journal of Veterinary Medicine, 10(4): 173-184.
Duncan, R. B., Caudell, D., Lindsay, S. and Moll, D. H. (1999). Cryptosporidiosis in black bear in Virginia. Journal of Wildlife Disease, 35(2): 381-383.
Harrison, A., Scantlebury, M. and Montgomery, W. I. (2010). Body mass and sex-biased parasitism in wood mice Apodemus sylvaticus. Oikos, 119(7): 1099-1104.
Irawan, F., Tiuria, R. dan Akbari, R. A. (2023). Studi tingkat kejadian infeksi protozoa gastrointestinal pada pasien kucing di Klinik Rvet Bogor tahun 2021. Acta Veterinaria Indonesia, 11(2): 131-138.
Klassen-Fischer, M. K., Neafie, R. C., Wear, D. J. and Meyers, W. M. (2011). Meyers, W.M., Firpo, A., dan Wear, D. (2011). Topics on the Pathology of Protozoan and Invasive Arthropod Diseases. Inova entral Laboratory, Virginia.
Lestari, Y. dan Efendi. (2017). Perlindungan harimau sumatera di Kabupaten Aceh Tenggara.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidan Hukum Kenegaraan, 1(1): 1-12.
McConnaughey, M. (2014). Reference Modul in Biomedical Research. Elsevier, USA.
Rahman, R., Nyema, J., Imranuzzaman, M., Banik, B., Pranto, P. S. Talukder, K., Sarkar, S. R., Nath, S. D., Islam, K. M., Nath, T. C. and Islam, S. (2023). An update on gastrointestinal parasitic infection in captive wild animals in Bangladesh. Journal of Parasitology Research, 1(1): 1-6.
Rohman, A., Saripi, L. S. D. dan Pamularsih, K. L. A. (2023). Eksploitasi satwa liar di Indonesia (telaah ketentuan pasal 302 KUHP dan UU no. 41 tahun 2014). Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum, 4(1): 81-97.
Stringer, A.P. and Linklater, W. (2014). Everything in moderation: principles of parasite control for wildlife conservation. BioScience, 64(10): 932-937.
Sucitrawan, D. R., Fahrimal, Y. dan Sayuti, A. (2019). Identifikasi cacing parasit gastrointestinal pada harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan harimau benggala (Panthera tigris tigris) di Taman Margasatwa Medan. JIMVET, 3(3): 126-132.
Susanty, E. (2018). Teknik konsentrasi formol eter untuk mendiagnosa parasit usus. Jurnal Kesehatan Melayu, 1(2): 125-129.
Syafei, M. dan Hidayati, R. 2014. Pengaruh ketinggian tempat dan curah hujan pada penyakit diare (studi kasus: Kabupaten Bogor). Jurnal Agromet Indonesia, 28(1): 33-39.
Tangtrongsup, S., Sripakdee, D., Malaivijitnond, S., Angkuratipakorn, R. and Lappin, M. (2019). Intestinal parasites and the occurance of zoonotic Giardia duodenalis wildlife breeding center, Thailand. Frontiers in Veterinary Science, 6(3): 1-8.
DOI: https://doi.org/10.21157/jim%20vet..v8i2.30906
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.