JUMLAH ERITROSIT KADAR HEMOGLOBIN DAN NILAI HEMATOKRIT KAMBING KACANG BETINA DI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN (Total Number of Erythrochyte, Haemoglobin Concentration and Haematocrit Level In Female Kacang Goats of Reared Semi Intensive in Koto XI Tarusan Sub-Distric Pesisir Selatan Regency)
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit kambing kacang betina yang dipelihara secara semi intensif di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. Sampel penelitian ini terdiri dari 15 ekor kambing kacang betina dengan kisaran umur 1-2 tahun. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00-10.00 wib darah diambil dengan spuit 3 ml pada vena jugularis. Darah dimasukkan melalui dinding tabung vacutainer tube yang berisi anti koagulan EDTA. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Parasitologi, Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat menggunakan hematology analyzer (exigoeos vet Boule Medical, Swedia). Data yang diperoleh ditabulasikan dan kemudian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil pemeriksaan rata-rata jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit pada kambing kacang betina yang dipelihara secara semi intensif diperoleh sebesar 10,3±3,1 x 106/µL darah, 8,4±1,8 g/dL, dan 22,3±3,5%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan nilai hematokrit pada kambing kacang betina yang dipelihara secara semi intensif di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan masih berada pada kisaran nilai normal meskipun sudah mendekati batas nilai minimal.
Kata kunci: Kambing kacang betina, semi intensif, eritrosit, hemoglobin, hematokrit
ABSTRACT
This study aims to determine the total number of erythrocyte, haemoglobin concentration, and haematocrit level in female kacang goats of reared semi intensive in Koto XI Tarusan Sub-Distric Pesisir Selatan Regency. In the research used 15 female kacang goats with 1-2 years old. Sample were takes in the morning on 07.00-10.00 wib. Blood was obtained from the jugular vein of all the animals into sample bottles containing ethylene diamine tetraacetic acid (EDTA) as anticoagulant. The blood examination was done in Parasitology Laboratorium, Balai Veteriner Bukittinggi, West Sumatera with used hematology analyzer (exigoeos vet Boule Medical, Swedia). The data was analyzed using descriptively. Based on the examination results, the total number of erythrocytes, hemoglobin concentration, and haematocrit level which were 10,3±3,1 x 106/µL, 8,4±1,8 g/dL, and 22,3±3,5%. The results of this study concluded that the total number of erythrocyte, haemoglobin concentration, and haematocrit value in female kacang goats of reared semi intensive in Koto XI Tarusan Sub-Distric Pesisir Selatan Regency, as a normal although close to the limit value of at least.
Keywords: Female kacang goats, semi intensive, erythrocyte, haemoglobin, haematocrit
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Andriyanto, Y.S. Rahmadani, A.S. Satyaningsih, dan S. Abadi. 2010. Gambaran hematologi domba selama transportasi: peran multivitamin dan meniran. Jurnal Ilmu Peternakan Indonesia. 15(3): 134-136.
Anggara, E.B., M. Nasich, H. Nugroho, dan Kuswati. 2014. Produktivitas Induk Kambing Kacang di Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Skripsi. Fakultas peternakan, Universitas Brawijaya, Malang.
Angraeny, A. 2013. Penambahan Minyak Biji Bunga Matahari Terhadap Profil Darah Domba Garut Betina pada Status Faal Berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Ansar. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemudahan Pemeliharaan Ternak Kambing Kacang dengan Sistem Semi Intensif di Desa Borongtala Kecamatan Talamalatea, Kabupaten Jeneponto. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Anumol, J., M.G. Saranya, P.V. Tresamol, K. Vijayakumar, and M.R. Saseendranath. 2011. A study on a etiology of anemia in goats. J. Vet. Anim. Sci. 42: 61-63.
Arifin, Z. 2008. Beberapa unsur mineral esensial mikro dalam sistem biologi dan metode analisisnya. J. Litbang. Pertanian. 27(1): 99-105.
Benjamin, M.M. 1979. Outline of Vetrinary Clinical Pathology. Lowa, The Lowa State University Press.
Bijanti, R., H. Eliyani, dan Soeharsono. 2011. Parameter hematologi kambing kacang Desa Mojosarirejo Driyorejo Gresik. J. Vet. Med. 4 (3): 187-190.
Chotiah, S. 2010. Diare pada anak sapi: agen penyebab, diagnosa dan penanggulangan. Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas. Balai Besar Penelitian Veteriner, Bogor.
Ciaramella, P., M. Corona, R. Ambrosio, F. Consalvo, and A. Persechino. 2005. Haematological profil or non lacting mediterranean buffaloes (bubalus bubalis) ranging in age from 24 months to 14 years. Research in veterynary science. 79: 77-80.
Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2016. Populasi Kambing di Indonesia.http://www.dirjennak.go.id/infoeksekutif/nak/2015/popkambin.1 November 2016.
Dunn, J.K. 2000. Textbook of Small Animal Medicine. WB Saunders, New York.
Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Review of Medical Physiology). (Diterjemahkan oleh: Andrianto P). Edisi 14. EGC, Jakarta.
Ginting, S.P dan F. Mahmilia. 2008. Kambing boerka: kambing tipe pedaging hasil persilangan boer x kacang. Jurnal Wartazoa. 18(3): 115-125.
Guyton A.C dan Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. (Diterjemahkan oleh: Irawati). Edisi 9. EGC, Jakarta.
Guyton, A.C. and J.E. Hall. 2006. Textbok of Medical Physiology. Saunders Elevier, Philadelphia.
Murtidjo, B.A. 1993. Memelihara Domba. Penerbit Kanisius, Jakarta.
Narendra, D.W. 2007. Pengaruh Dehidrasi dengan Pemberian Bisacodyl terhadap Gambaran Hematokrit Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus). Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Ningsih, A.S. 2010. Pola Penyediaan Hijauan Makanan Ternak Domba dan Kambing di Desa Sidoharjo dan Sumberharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Skripsi. Fakultas peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Notopoero, P.B. 2007. Eritropoitin fisiologi, aspek klinik, dan laboratorik. Indonesian journal of clinical pathology and medical laboratory. 14(1): 28-36.
Piccione, G., S. Casella, and L. Lutri. 2009. Reference values for some haematological, haematochemical, and electrophoretic parameters in the girgentana goat. J. Vet. Anim. 34(2): 197-204.
Prabowo, A. 2010. Budidaya Ternak Kambing. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan, Palembang.
Prenggono, M.D. 2015. Eritropoetin dan penggunaan eritropoietin pada pasien kanker dengan anemia. J. Med. 42(1): 21-25.
Raguati dan Rahmatanang. 2012. Suplementasi urea multinutrien blok plus terhadap hemogram darah kambing peranakan ettawa. Jurnal Peternakan Sriwijaya (JPS). 1(1): 55-64.
Rekwot P.I., J.D. Kumi, O. Akerejola, and O. Oyedipe. 1987. Haematological values of bunaji and fresian x bunaji bulls fed two levels of protein diets. Vet. J. 18: 63-72.
Salam, S.W. 2012. Gambaran Jumlah Sel Darah Merah, Kadar Hemoglobin, Nilai Hematokrit, dan Indeks Eritrosit Pada Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) Betina. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Susilawati, T. 2008. Pedoman Agribisnis Kambing. Departemen Sosial Republik Indonesia.
Tharar, A., J.B. Moran, and J.T. Wood. 1983. Hematology of Indonesia large ruminants. Tropical animal health and production. 15: 76-82.
Tibbo., M. Jibril, Y, Woldesmelkel, M. Dawo, F. Aragaw, and K. Rege. 2004. Faktor affecting hematological profiles in three ethiopian indigenous goat breeds. Intern J Appl Res Vet Med. 2(4): 297-309.
Weiss, D.J and K.J. Wadrobe. 2010. Schlam’s Veterinary Hematology. 6th ed. Blackwell Publishing, USA.
Widyono, I., Sarmin, T. Susmiyati, B, dan Suwignyo. 2014. Studi nilai hematologik kambing kacang. Prosiding KIVNAS Ke-13 PDHI. Palembang.
DOI: https://doi.org/10.24815/jimvet.v1i2.2626
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.