CEMARAN MIKROBA PADA TELUR AYAM RAS DI PETERNAKAN DUSUN SILAOK KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN LIMAPULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT
Abstract
Telur ayam ras merupakan salah satu sumber protein hewani yang cukup tinggi yang harus dijamin keamananya dan juga sebagai media yang baik bagi mikroba termasuk mikroorganisme pencemar dan patogen. Penelitian ini bertujuan mendapatkan dan memperoleh informasi cemaran mikroba pada telur ayam ras di peternakan unggas Dusun Silaok, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Sampel telur ayam diperoleh dari 5 peternakan yang terdiri dari 25 butir telur ayam dan 5 butir telur ayam dari setiap peternakan ayam ras. Pemeriksaan cemaran mikroba dilakukan dengan metode Total Plate Count (TPC) terhadap isi telur (kuning telur dan putih telur). Data hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini pada Peternakan A 4,0 x 102 cfu/ml, Peternakan B 6,2 x 105 cfu/ml, Peternakan C 2,3 x 104 cfu/ml, Peternakan D 5,6 x 103 cfu/ml dan Peternakan E 4,5 x 104 cfu/ml. Jadi cemaran mikroba yang melebihi batas maksimum SNI terdapat pada peternakan B yaitu 6,2 x 105 cfu/ml dan sebanyak 0,18% peternakan di Dusun Silaok Kecamatan Mungka Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat, terdapat telur yang batas maksimun cemaran mikroba melebihi standar SNI 7388:2009 (1 x 105 cfu/ml).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afrianto, E. dan Liviawaty, E. (1993). Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius, Yogyakarta.
Agustina, R., Syah, H. dan Ridha, M. (2013). Kajian mutu ikan lele (Clarias batrachus) asap kering. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 5(3): 6-11.
Akerina, F.O. (2018). Analisis mikroba ikan tuna asap pada beberapa pasar ditobelo, halmahera utara. Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1(2): 45-50.
Ali, M., Saputri, M., Maslim dan Mursawal, A. (2020). Wajah Pesisir Aceh. Syiah Kuala University Press, Banda Aceh.
Bako, E.S. 2016. Sejarah kota subulussalam. Skripsi.
http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/20011
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. (2008). Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur, dan Susu, serta Hasil Olahannya. SNI 2897: 2008. Dewan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Carter, G.R. (1987). Essentials of Veterinary Bacteriology and Micologi. 3rd ed. Lea and Febriger, Philadelphia.
Citra, F., Yanti, K. dan Baehaki, A. (2015). Analisis mutu ikan lele (Clarias batrachus) asap produksi rakyat di jalan lintas Musi II Desa Keramasan, Kertapati, Palembang. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 4(1): 9-15.
Evawati, D. (2013). Daya terima konsumen karage terhadap diversifikasi pengolahan ikan lele dumbo (Clarias gariepius) dalam rangka peningkatan konsumsi protein. Jurnal Buana Pendidikan, 9(16): 71-82.
Hadi, J. dan Widawati, L. (2015). Analisis sanitasi dan cemaran mikroorganisme ikan asap lele di Bengkulu. AGRITEPA, 11(1): 57-68.
Horner, W.F.A. (1992). Preservation of fishing by curing: Fish Processing Technology. London: Chapman and Hall.
Indriyani, D.P., Tyasningsih, W. dan Praja, R.N. (2019). Isolasi dan identifikasi Salmonella pada daging sapi di rumah potong hewan Banyuwanyi. Jurnal Medik Veteriner, 2(2): 83-88.
Karimela, E.J. dan Mandeno, J.A. (2019). Tingkat kontaminasi mikroba pada beberapa unit pengolahan ikan asap pinekuhe di Kabupaten Sangihe. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 1(10): 61-68.
Kartika, E., Khotimah, S. dan Yanti, A.H. (2014). Deteksi bakteri indikator keamanan pangan pada sosis daging ayam di pasar Flamboyan Pontianak. Protobiont, 3(2): 111-119.
Mailoa, M.N., Lokollo, E., Nendissa, D.M. dan Harsono, P.I. (2019). Karakteristik mikrobiologi dan kimiawi ikan tuna asap. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(1): 89-99.
Margono, T., Suryati, D., dan Hartinah, S. (2000). Panduan Teknologi Pangan (Ikan Asap). Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII LIPI.
Mosii, A., Sahami, F. dan Nursinar, S. (2016). Analisis kandungan bakteri Escherichia coli pada ikan tuna madidhang (Thunnus albacores) di pasar sentral Kota Gorontalo. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 4(4): 141-146.
Nunoo, F.K.E. dan Kombat, E.O. (2013). Analysis of the microbiological quality of processed Engraulis encrasicolus and Sardinella aurita obtained from processing houses and retail market in Accra and Tema, Ghana. World Journal of Fish and Marine Science, 5(6): 686-692.
Nurimala, M., Nurjanah dan Rahadian, H.U. (2009). Kemunduran mutu ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) pada penyimpanan suhu chilling dengan perlakuan cara mati. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 12(1): 1-16.
Nyarko, H.D., Obodai, E.A., Boamponsen, L.K., Coomson, S.S. dan Aniwe, Y. (2011). Microbial profile of smoked sardine (Sardinella aurita) at smoking sites and market centres of Tema, Ghana. Applied Science Research, 3(3): 443-453.
Patty, C.N., Dutolong, V. dan Suwetja, I.K. (2015). Mutu ikan roa (Hemirhamphus sp.) asap yang ada di pasar tradisional di kota manado yang disimpan pada suhu ruang. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan, 3(2): 45-54.
Pilliangsani, H.M. (2012). A To Z Sukses Bisnis Rumahan. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Romalasari, A., Rahayu, W.E. dan Azzahra, H. (2019). Perbandingan tepung sagu dan jenis ikan yang berbeda terhadap kualitas pempek. Jurnal Ilmiah Ilmu dan teknologi Rekayasa, 2(2): 118-121.
Sari, S.R., Agustini, S., Wijaya, A. dan Pambayun, R. (2017). Profil mutu ikan lele (Clarias gariepinus) asap yang diberi perlakuan gambir (Uncaria gambir roxb). Jurnal Dinamika Penelitian Industri, 28(2): 101-111.
Saribi, M. (1992). Pengasapan Ikan. Aqua Press, Jakarta.
Siregar, D. (2004). Ikan Asin. Kanisius, Jakarta.
Soeckmo, K., Eduardo, X., Thomas, K. dan Ladisch, M.R. (2016). Salmonella in shell eggs: mechanism, prevention, and detection. Journal of Nutrition and Food Sciences, 6(1): 1-7.
[SNI] Standar Nasional Indonesia. (2009). Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam Pangan. SNI 01-7388-2009. Dewan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Sulistijowati, R., Djunaedi, O.S., Nurhajati, J., Afrianto, E. dan Udin, Z. (2011). Mekanisme Pengasapan Ikan. Unpad Press, Bandung.
Susanna, D. dan Hartono, B. (2003). Pemantauan kualitas makanan ketoprak dan gado-gado di lingkungan kampus UI Depok melalui pemeriksaan bakteriologis. Makara Seri Kesehatan, 7(1): 21-29.
Susanti, Fusvita, A. dan Janhar, I.A. (2016). Identifikasi Salmonella sp. pada ikan asap di pasar tradisional Kota Kendari. Biowallacea, 3(2): 467-473.
Susanto, E. (2014). Mempelajari kinerja alat pengasap ikan tipe cabinet dan pengaruhnya terhadap mutu ikan asap. Warta IHP, 31(1): 32-38.
Suryaningrum, D. (2008). Ikan Patin Peluang Ekspor, Penanganan Pascapanen dan Diversifikasi produk olahannya. Squelen, 3(3): 117-129.
Syarifah, I. dan Novarieta, E. (2015). Deteksi Salmonella sp. pada daging sapi dan ayam. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, 1(1): 675-680.
Tutuarima, T. (2016). Angka lempeng total pada ikan lele asap di pasar panorama Kota Bengkulu selama penyimpanan suhu ruang. Jurnal Agroindustri, 6(10): 28-33.
Ubaidillah, A. dan Hersoelistyorini, W. (2010). Kadar protein dan sifat organoleptik nugget rajungan dengan substitusi ikan lele (Clariasis gariepinus). Jurnal Pangan dan Gizi, 1(2): 45-54.
Winarno. (1993). Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
[WHO] World Health Organization. (2006). Penyakit Bawaan Makanan: Fokus Pendidikan Kesehatan. EGC, Jakarta.
Yunus, R., Mongan, R. dan Rosnani. (2017). Cemaran bakteri gram negatif pada jajanan siomay di Kota Kendari. Medical Laboratory Technology Journal, 3(1): 87-92.
Zuraidah, S. dan Trisna, S.E. (2018). Analisis usaha pengasapan ikan lele (Clarias) UD Saroha Kecamatan Binjai Utara, Sumatra Utara. Jurnal Perikanan Terpadu, 1(1): 87-98.
DOI: https://doi.org/10.24815/jimvet.v5i4.18438
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)